32. douce relation

24.2K 2.8K 25
                                        

Happy reading guys! ≧▽≦
Semoga puasa kalian lancar sampai buka yaa

🍁


“Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apa ada yang menggunakan sihir penukaran jiwa?” Tanya Arthur dengan sorot mata tajam nya. “Kau harus mengatakan semuanya padaku tanpa ada yang terlewat.” Titah nya membuat sesegukkan ku berhenti karena takut.

Apa dia marah karena aku ketahuan telah membohongi nya? Yah, wajar dia marah. Dia pasti kecewa karena aku yang ada di dalam tubuh Joey saat itu dan bukan Joey yang asli.

“Kenapa kau berpikir begitu? Aku hanya ingin tahu apa yang telah terjadi.” Arthur beralih duduk di tepi brankar–tepat di sebelah ku dan menatap ku dengan alis yang menyatu tanda kesal. “Aku tidak marah padamu, aku... hanya sedikit terkejut.”

Aku tersentak kaget mendengarnya. Kau tidak marah sama sekali sungguh?

“Ya, jadi berhenti menatap ku seperti itu.” Ujar nya kemudian menarik ke atas kedua sudut bibir ku menggunakan jari telunjuknya. “Seperti ini jauh lebih baik.”

Mataku mengerjap beberapa kali hingga akhirnya kekehan pelan terdengar dari mulut ku. Rasanya aneh sekali. Seharusnya aku yang menghiburnya tapi kenapa justru aku yang malah di hibur?

“Kau cantik sekali saat tersenyum, jadi berhenti lah menangis.” Tangan kekar nya meraih tangan ku kemudian menggenggam nya erat.

Aku benar-benar tidak menyangka dia tidak akan marah jika tahu yang sebenarnya. Meski belum ku jelaskan, tetapi dia sudah mengetahui setengah nya. Untunglah kalau begitu.

Rasanya senang sekali melihat respon positifnya. Tapi setelah ini, aku tidak tahu apakah aku masih bisa tersenyum dan tertawa seperti ini.

Aku yakin Arthur masih membaca pikiran ku, makanya saat dia ingin berbicara lagi, aku langsung memotong nya. “Apa aku boleh memeluk mu?”

Dia tampak terkejut kemudian menggeleng cepat. “Tidak. Baju ku masih kotor terkena darah beruang.”

“Jadi itu darah beruang.” Aku menatap bekas darah kering yang berada di lengan kanan nya. “Tapi aku tidak peduli mau itu darah beruang atau naga sekalipun. Kemari lah.” Ujar ku merentangkan tangan lebar-lebar sambil tersenyum semanis mungkin.

Arthur masih bergeming di tempat. Ia tampak ragu ingin memelukku atau tidak. Ah, bikin gemas saja.

“Jika kau masih tidak mau memelukku sampai hitungan ketiga, aku tidak jadi menceritakan apa yang telah terjadi.” Ancam ku dan berhasil membuat seorang Arthur mengalah.

Pria itu menghela nafas gusar dan akhirnya mengalah. Ia jatuh dalam dekapan ku dengan dagu yang di letakkan di atas bahu ku. Dasar gengsian. Bahkan sekarang ia memelukku sangat erat sampai aku bisa mendengar suara detak jantung nya yang berdetak cepat sekali.

“Maaf ya. Aku tidak bermaksud membohongimu. Mau ku katakan yang sebenarnya juga saat itu mungkin kau tak akan mempercayaiku.” Ujar ku sembari mengusap rambut belakang nya. Diluar dugaan rambutnya benar-benar halus.

“Aku mengerti. Kau tak perlu minta maaf.” Jawabnya dengan suara yang sedikit serak.

Aku tersenyum pelan. “Dan juga maaf, aku tak secantik Joey. Jadi jangan terlalu kecewa.”

“Omong kosong!”

Arthur langsung melepaskan pelukan nya dan kini menatap ku tajam. Astaga, padahal aku hanya jahil saja. Yah, aku jadi menyesal karena mengatakannya, hiks.

Tangan nya menangkup kedua sisi pipi ku dan menatap tepat kedua bola mata ku. “Mau kau berada di tubuh Joey atau tidak, yang terpenting itu adalah kau. Kau jauh lebih cantik dan jangan pernah mengatakan hal itu lagi.”

Oh astaga, sejak kapan Grand Duke Roderick yang terkenal dingin dan kejam itu bisa selembut dan secerewet ini? Kok rasanya aku seperti melihat orang lain.

“K-kenapa memangnya? Kau tidak suka aku begini?” Tanya nya dengan pipi yang memerah malu.

Aku menggeleng kemudian tersenyum lebar. “Aku justru sangat menyukai nya. Terimakasih ya.” Ucapku dan ia justru membuang muka. Wajah nya semakin memerah layaknya tomat. Menggemaskan sekali.

“Jadi, dari mana ya aku harus menjelaskan nya.” Aku berpikir sejenak untuk memutuskan dari mana aku harus menjelaskan nya pada Arthur. “Aku yakin pasti kau sudah tahu banyak tentang Joey. Kau pasti mencari data tentang kehidupan sehari-harinya, iyakan?”

“Ya, selain itu aku juga tau banyak dari Amon.” Ungkapnya.

Aku mendengus pelan. “Ringkasnya, aku yang berasal dari dunia ini, di tarik oleh Rose ke dunia kalian untuk menggantikan Joey. Rose melakukan sihir penukaran jiwa bukan tanpa alasan. Dia melakukan nya atas keinginan Joey yang saat itu putus asa dalam kehidupan nya. Sama seperti ku.” Ku jeda ucapan ku sejenak untuk meraih tangan Arthur. “Mungkin kau tidak akan percaya, tapi aku juga tidak tahu mana yang benar.”

“Jika kau yang bilang, aku pasti akan percaya.” Arthur menumpuk tangan nya di atas tangan ku.

Benar-benar deh, dari tadi Arthur bertingkah manis sekali. Apa dia tidak memikirkan kesehatan jantung ku?

Aku tersenyum dan melanjutkan penjelasan ku kembali. “Sebenarnya sebelum aku bertemu dengan kalian, aku pernah membaca sebuah novel pemberian mendiang ibu ku. Isinya tentang bagaimana kisah cinta Iris dan Putra Mahkota yang begitu manis. Hingga kau yang mengorbankan nyawa demi Iris karena takut menyakiti nya. Kau menjadi tokoh antagonis dalam hubungan mereka karena tergila-gila pada Iris.”

“Aku... Tergila-gila pada Nona Berenice?” Tanya Arthur seperti tak percaya. Ia pasti sangat tidak menyangka.

Aku mengangguk. “Sejujurnya, karena karakter mu di novel seperti itu, aku jadi menyukai mu dan merasa tidak adil jika hanya kau yang tidak bahagia. Maka dari itu, awal nya aku bertekad untuk mendekati mu dan mengubah alur cerita nya,”

“Namun karena Joey tiba-tiba di jodohkan dan aku di paksa untuk menerima, aku jadi tidak punya pilihan lain.” Terus ku membuat jidatnya mengernyit dan menatap tajam kedua mataku.

“Karena paksaan, atau kau goyah karena keponakan ku tampan?” Curiganya yang membuat ku langsung memalingkan wajah sambil terkekeh.

Tidak salah sih, Sergio memang memiliki ketampanan yang suci dan bersih.

“Apa?!” Sungutnya yang membuat ku langsung gelagapan.

Aku menumpuk tangan ku lagi di atas tangan nya kemudian mengusap-usapnya pelan bermaksud untuk menenangkan. “Sergio memang tampan, tapi kau jauh lebih tampan!

Kemudian aku mengangkat jari jempol ku sambil tersenyum meyakinkan. Dan untung saja Arthur hanya mendengus. Tapi dia memalingkan wajahnya! Argh!

Aku menelengkan kepala ku ke dan berkedip manja berapa kali menatapnya. “Oh ayolah, kau bilang kau percaya padaku. Lagipula Joey sudah kembali ke tubuh nya sekarang.”

“Jadi jika kau yang kembali ke tubuhnya, kau akan tetap meneruskan pertunangan nya?” Sengit Arthur yang membuat mulutku langsung terbungkam.

Alamak, aku salah bicara.

××××

Hai hai! Selamat berpuasa ya guys! Yang semangat yok! ≧▽≦

Buat Arthur sma Joey nggak kasihan sma pembaca yang jomblo ap uwu-uwuan terosss(╥﹏╥)

Di chap kali ini juga saya nggak mau banyak cincong, ini sudah up yang kedua dalam minggu ini, so, sampai jumpa di minggu depan( ꈍᴗꈍ)

Jangan lupa tinggalin Vote dan Comment sebanyak-banyak nya, see ya!!♡

Fall into another world | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang