Chapter 27 {Kami pulang}

8.1K 1K 56
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


.
.

Taehyung meminum minuman hangat yang Jungkook berikan
"Ini enak" senyum Taehyung
"Itu coklat hangat" jawab Jungkook duduk disebelah Taehyung. Jungkook kaget saat Taehyung menariknya mendekat, jantungnya berdegup kencang, kenapa Taehyung suka sekali memperlakukannya seperti ini, tak tau kah dia ? Ia sampai gugup bila ditatap seperti ini.

"Aku tak mendapatkan ciuman hari ini ?" Tanya Taehyung
"Kau boleh mendapatkannya" jawab Jungkook membuat Taehyung berani mencium bibirnya, ciuman yang panas dalam cuaca dingin ini. Suara ciuman itu tertutup oleh suara hujan, dan sikembar sedang terlelap diatas tempat tidur.

Ciuman Taehyung turun keperpotongan lehernya dan tangan nakal Taehyung mulai membuka kancing baju piyamanya, dalam beberapa saat kepala Taehyung sudah berada diatas dada Jungkook yang entah sejak kapan sudah terbaring diatas sofa kamarnya.

Asik-asiknya menikmati nipple didada Jungkook, Taehyung merasa sesuatu mulai bangkit dan ia refleks berhenti dan melepaskan Jungkook, bisa gawat bila terus berlanjut. Tubuhnya terasa panas walau cuaca jelas-jelas dingin. Jungkook kembali duduk dan mengancing baju piyamanya, dadanya sampai bengkak gara-gara isapan Taehyung
"Ayo tidur" putus Taehyung berjalan keatas tempat tidur dan tidur disamping TaeTae, Jungkook tau bahwa Taehyung mati-matian menahan nafsunya sekarang. Tetapi ia juga belum siap melakukannya. Ia masih takut.

Jungkook berjalan dan naik keatas tempat tidur dan memutuskan tidur disamping Kookie.


.
.

Pagi ini Jungkook mengecek keadaan Kookie yang mulai ceria kembali bermain bersama kakak kembarnya
"Kita tak kesekolah ?" tanya Taehyung yang bangun dari tempat tidur Jungkook
"Tidak, entah mengapa hari ini aku tak ingin meninggalkan TaeTae dan Kookie" ucap Jungkook melihat Kookie dan TaeTae bermain sambil tertawa didalam kamarnya, ditambah Yeontan sang anjing yang selalu setia menjaga sikembar
"Syukurlah Kookie kembali bermain" gumam Taehyung.

"Eomma, lihat Hyung bisa merakit pesawat mainan ini" ucap Kookie memberikan pesawat mainan pada Jungkook
"Appa, lihatlah gambarku, baguskan ?" pamer TaeTae pada Taehyung, walau gambarnya acak-acakan tetapi Taehyung menghargainya
"Ini sangat bagus" senyum Taehyung.

Gukk gukkkkk

"Eomma, appa! Yeontan kok pudar!" Kookie menunjuk anjing kesayangnya yang mulai memudar dengan sendirinya, Taehyung dan Jungkook sangat terkejut, anjing itu berlari kearah Jungkook seolah mengucapkan terima kasih karena mengurus dan memberinya makan dengan baik, sampai akhirnya tubuh anjing itu benar-benar menghilang.

"Yeontan ?! Yeontan mana ?!" panik TaeTae dan Kookie saat anjing mereka menghilang setelah menghampiri Jungkook. Perasaan Taehyung maupun Jungkook jadi tak enak.

"Eomma...." gumam Kookie melihat tangannya mulai memudar bahkan tembus pandang, begitupun dengan TaeTae
"Apa kita akan kembali hyung ?" tanya Kookie pada TaeTae yang juga menatap tangannya.

"Apa yang terjadi ?" panik Taehyung
"Kalian kenapa ?! Kenapa ?" Jungkook mendekat kearah sikembar dengan perasaan yang tak bisa ia ungkapkan
"Eomma appa, sepertinya kami akan pulang" ucap TaeTae
"Apa ?"
"Eomma, appa tak perlu sedih karena kami itu pasti akan datang lagi bersama kalian, kamikan anak kalian" senyum Kookie sok dewasa seperti biasanya. Tetapi Jungkook sudah menangis, ia tak mau ditinggal kedua anak itu
"Tidak, kalian tidak boleh pergi" ucap Jungkook
"Tapi kami akan pulang" TaeTae melihat tubuhnya dan Kookie yang mulai memudar.

"Kalian sungguhan dari masa depan ??!" Kini Taehyung seratus persen percaya apa yang terjadi didepan matanya walau itu terlihat sangat mustahil
"Iya appa, kami ini anak kalian" jelas TaeTae
"Walau kami bertemu eomma dan appa dengan penampilan yang masih sangat muda, tetapi kami sangat senang, kami bisa menghabiskan banyak waktu dengan appa" ucap TaeTae berusaha mengenggam tangan Taehyung walau sudah tak bisa lagi karena tubuhnya kini memudar
"Ya appa dimasa depan sangat sibuk, kami jarang main dengan appa, tetapi disini kami bisa bersama appa setiap hari" senang Kookie, Taehyung menatapnya sedih, apakah dimasa depan ia pria yang gila kerja sampai anak-anaknyapun merindukannya ?

"Eomma juga sangat cantik, dimasa depan juga cantik, eomma tetap sama" Kookie berusaha membalas pelukan Jungkook tetapi ia sudah tak bisa, Jungkook hanya mampu menangis, ia tak mau kehilangan, ia sudah sangat mencintai anak kembar itu. Hari-harinya yang dulu kesepian, berubah karena hadirnya mereka berdua.  Ia sampai tak bisa berkata-kata, rasanya sangat menyakitkan
"Jangan sedih eomma, kalian hanya perlu menunggu kami datang lagi" ucap Kookie melihat ibunya menangis, bahkan Taehyungpun tak mampu bergeming, ia juga merasa sedih yang teramat sangat, ia berusaha memeluk TaeTae tapi berlahan anak itu menghilang dan menyatuh dalam tubuhnya.

Jungkook menangis dengan keras dalam kamarnya saat Kookie benar-benar menghilang dan menyatuh dengan tubuhnya juga. Suasana kamar yang tadinya penuh canda tawa anak-anak yang bermain kini nampak sunyi. Hanya mainan mereka yang berserakan dilantai kamar. Jungkook memeluk boneka kelinci Kookie, hatinya sangat sakit dan sangat merasa kehilangan.

Walau Taehyung merasakan hal yang sama, Taehyung berjalan mendekati Jungkook yang terduduk dilantai kamarnya sambil menangis pilu, ia memeluk Jungkook berusaha menenangkannya pada hal dirinya sendiripun kini menangis dalam diam. Ia akan sangat merindukan mereka. Sangat.




.
.
.

Tbc

Berikan vote 🙏🏻

Child From The Future {TaeKook/VKOOK}Onde histórias criam vida. Descubra agora