―fifteen.

506 97 9
                                    

sejak kejadian kemarin, dengan kompaknya jeno dan yeji jadi sering tiba-tiba tertawa ketika pandangan mereka bertemu. mengingat keras kepalanya hyunjin ternyata cukup menyenangkan, apalagi ditambah dengan fakta bahwa lelaki itu menghindari jeno di sekolah karena kemungkinan masih berasa bersalah.

padahal jeno sudah membawakannya takoyaki, bukan?

"gue takut sih gak boong―eh tapi serius! gue gapapa banget sama dia yang jol mukul waktu itu," jeno bersikeras, membuat yeji tertawa di sampingnya. "loh kok ketawa??" 

"bilang ajaa kalo dia bukan kakak gue ya lo juga mau balik nonjok, kann??"

"NGGAK GITU―"

"MASAAA HAHAHAH," tawa yeji semakin kencang, tangannya refleks memukul lengan jeno yang ada di dekatnya. "gue kalo jadi hyunjin mau melebur aja dah, asli malu banget."

jeno tersenyum melihat gadis di sampingnya bisa tertawa, terlepas dari kakinya yang masih dalam masa penyembuhan, "setidaknya dia ngasih ini, jey," jeno menunjuk botol sprite satu liter di hadapannya.

"kalian berdua tau aja sii kesukaan masing-masing?? pacaran ya?"

"sembarangan... gue masih normal ya," jeno 'menampar' pelan pipi yeji. "gue kan setim sama dia busett."

yeji menyelesaikan sisa-sisa tawanya kemudian, "tapi kenapa lo tetep nekat ke sini, no? lo gak dapet chat aneh-aneh emangnya dari haje??"

"dapet tauu, dia malah ga ngebolehin gue dateng," papar jeno. "serem banget typing-nya, makannya gue takut."

"trus kenapa malah dateng??"

"gue cuma mau minta maaf gituu ceritanya... gak lucu soalnya kalo salah pahamnya kelamaan,"

yeji tersenyum kecil setelahnya, "hebat sih, minta maaf duluan tuh gak gampang abisnya,

"padahal juga lo nggak ada salah apa-apa ya gak sii??"

jeno mengangguk, "gue diajarin sama papa dari dulu, kalo jadi orang gak boleh dendaman. gak boleh gampang baper. harus mau ngalah kalo itu buat kebaikan bersama―anjay bahasa gue keren bener."

tawa yeji lepas setelah mendengar penuturan jeno barusan, "didikan papa donghae mah keren lah pokoknya,

"tipe cowo gue banget sii yang berani minta maaf duluan itu. menurut gue nyalinya jauh lebih gede daripada yang berandalan di sekolah," senyum yeji. "bangga gue punya lo, lee jeno."
























jeno mengernyit, "apaan cobaa jadi mellow gini, jey??"

padahal hatinya baru saja dibuat tidak aman.

untuk kesekian kalinya yeji tertawa, namun tawanya itu disela oleh bunyi sebuah ringtone yang cukup keras. jeno mengedarkan pandangan ke setiap sisi meja, lalu menemukan ponsel yeji yang menyala dengan memunculkan display nama 'yj ❤️'.

"siapa?" tanya jeno, mendadak penasaran.

"ayang," balas yeji singkat, tangannya berpindah meraih ponselnya itu.

"lo punya pacar? kok gak bilang??" jeno semakin bingung, namun pertanyaannya barusan malah dibalas dengan cengiran yeji. "siapa namanya euy? nanti gue mau tengok, gitu―"

"kak yeonjun, hehehe."

loh?

chapter depan udah ending!! :D

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

chapter depan udah ending!! :D

[#6] incognito | lee jeno ✔Where stories live. Discover now