🔆8

758 50 2
                                    

Selamat Membaca

°
°
°
°
°

Setelah pelajaran pertama sampai keempat selesai, waktunya istirahat dan sekarang Jessica, Elena dan Lily sedang duduk menunggu pesanan mereka, oh jangan lupa juga mereka tambah 3 orang yaitu Lina, Karin dan Desi. Tadi waktu mau ke kantin mereka bertiga meminta Jessica untuk menjadi teman juga dan jadilah mereka ke kantin dan duduk sama-sama.

"Damai banget makan kali ini, ga ada si ana, Dion dkk juga" ucap Lily.

"Nah iya benar tuh. Coba kalau ada, pasti nih meja udah di gebrak dari tadi" balas Lina dengan nada sinis, sepertinya dia punya dendam kesumat dengan ana, Dion dkk.

"Oh iya, denger-denger nanti guru rapat loh tapi kita ga dipulangin" ucap Desi yang membuat mereka serentak langsung berhenti makan dan melihat Desi dengan wajah yang penuh tanda tanya.

"Maksudnya? Ngapain coba gitu? Udah ga belajar pulang aja, kok malah di tahan sih. Gak, gak bisa dibiarin nih, gak setuju anjir" ucap Karin dengan wajah yang cemberut.

"Sstt mulutnya di jaga untuk sementara Karin" ucap Jessica mengingat kan Karin.

"Ehh lupa hehe sorry"

"Oke. Kalian nanti mau langsung ke kelas atau bagaimana? Soalnya aku lagi pengen menyendiri sebentar, nanti kalau udah selesai aku jumpain kalian"

"Lagi banyak pikiran Jess?" Tanya Lina.

"Ehh nona baik-baik aja kan? Gak ada yang sakit kan nona?" Tanya Elena cemas.

"Aku baik, hanya ingin sendiri sebentar, yasudah aku pergi dulu ya, makanannya tadi sudah dibayar kok. Elena beritahu Jhon dan Nathan siang ini tidak perlu mengawal"

"Baik nona"

Setelah menyampaikan pesan dari Jessica untuk Jhon dan Nathan, Jessica langsung pergi ke taman belakang sekolah. Disana sepi karena jarang ada orang yang lewat dari sana dan karena itulah menurut Jessica tempat itu bagus dibuat tempat santai dan menyendiri.

Sesampainya disana, Jessica langsung duduk di bangku taman dan langsung menutup matanya lalu menghirup udara sebanyak yang dia bisa, setelah itu dibuang pelan-pelan.

"Setelah membuat kekacauan, ternyata anda masih bisa bersantai disini ya nona" Ucap seorang laki-laki di belakang Jessica.

Di belakang bangku taman itu memang ada pohon besar, dan ternyata disana ada seorang lelaki yang sedang duduk berteduh dibawah pohon dan setelah diperhatikan dia adalah murid baru di kelas Jessica tadi yaps, dia iaros. Tapi apa maksudnya membuat kekacauan?

"Maksudnya?" Tanya Jessica.

Lelaki itu bukannya menjawab, dia hanya menyeringai dan perlahan berjalan mendekati Jessica lalu berbisik "Nona, menurut anda bagaimana dengan ledakan di lapangan sekolah kemaren? Anda sudah puas? Tapi saya yakin anda belum puas, benar bukan? Menurut anda, bagaimana tanggapan orang-orang di sekolah ini saat tau, tujuan pelaku membuat ledakan kemaren hanyalah untuk menutup pembicaraan tentang dirinya yang kepalanya di perban karena luka, bagaimana ya reaksi mereka?" mendengar bisikan itu pun membuat tubuh Jessica menegang, tapi segera dia menormalkan reaksi tubuhnya lagi supaya tidak terlalu tegang.

"Apa maksud anda?" tanya Jessica dingin dengan tatapan tajam seakan ingin menusuk iaros.

"Hahaha sttt tidak usah tegang begitu nona, tapi benar kan yang saya katakan?" Tanya iaros dan hanya mendapatkan tatapan tajam Jessica.

"Nona, anda benci mereka terus membicarakan nona saat nona masuk kesekolah dan kebencian nona bertambah saat memikirkan mereka akan membicarakan perban di kepala anda, karena itu lah sejak malam sebelum berangkat kesekolah, anda yang sudah tau tentang hal itu memasang bom di lapangan sekolah. Saya benar bukan?" Ucap iaros membeberkan teorinya tentang kejadian itu.

𝙰𝚖 𝙸 𝚃𝚑𝚎 𝚅𝚒𝚕𝚕𝚊𝚒𝚗? 𝚄𝚑𝚑 𝙸 𝙻𝚒𝚔𝚎 𝙸𝚝Where stories live. Discover now