Tigapuluh Tujuh

753 50 0
                                    

Pagi sekali, Junkyu sudah pamit katanya penerbangan pertama subuh, ia menuliskan surat di meja makan katanya, ia akan melanjutkan kuliah di salah satu universitas di Jepang.

Haechan yang masih mengantuk menyeret koper milik Sunwoo yang ia pinjem kemarin pas pulang kampung

Tok.. Tok..

Haechan mengetuk pelan, terlihat muka bantal Sunwoo dan Hyunjin serta Jihoon yang masih melikis pulau di bantal ikan hiu kesayanganya

"Wo, Junkyu tadi di anter siapa ke bandara?" Tanya Haechan setengah sadar

Sunwoo mengangguk "tadi dia pinjem mobil gua, kayaknya sama Yoshi deh"

"Ayok masuk" Kata Sunwoo dan berjalan kembali ke kamar nya "masih jam enem, sini chan tidur dulu"

Baru saja Sunwoo dan Haechan menarik selimut suara Chaewon menggelegar

"BANGONNNN!!! BANGONNNN SIA!!!! WAKTUNYA BEBERES!! BANGONNNN"

"YANG GAK BANGUN GUE DO'AIN GAK PUNYA AYANGGGGGG! BANGONNNN"

Hyunjin yang kaget seketika duduk dengan mata melotot "si anjing gemeter gua!"

.

.
.

"Sha, gimana tidur nyenyak gak lo semalem?" Junkyu duduk di dekat makam Shuhua, wangi bunga masih menyeruak tanah nya pun masih basah

"Sha, gue bakal ke Jepang hari ini" Junkyu tersenyum kecut sambil sesekali mengelap air matanya "Gua bakal ikutin saran lo buat nerima beasiswa itu"

"Katanya lo mau lihat gue jadi dokter pake kostum superman, tapi lo bohong"

Yoshi yang duduk di sebelah Junkyu hanya bisa mengelus ngelus punggung sobat nya itu, biarkan

"Kata lo juga, lo pengen punya panti buat anak anak kanker. Do'ain gua biar bisa balik sukses dan ngebuktiin ke lo hiks... Hiks.. "

Junkyu melihat jam di tangan nya satu jam lagi adalah jadwal penerbangan

"Kyu udah?" Tanya Yoshi hati hati, Junkyu mengangguk

"Gua pamit ya"

Junkyu mengelus nisan Shuhua dan beranjak pergi, di perjalanan ke mobil Junkyu menepuk punggung Yoshi

Yoshi menoleh "kenapa?"

Junkyu mengeluarkan kalung dengan bandul emoticon senyum ke Yoshi

"Buat?" Yoshi memautkan alis nya bingung

"Kasih buat Enjin Yosh, Gue gak tega" Ucap Junkyu "gua gak tau selama ini dia suka sama gue"

Junkyu merangkul Yoshi "bilangin, ini dari gua. Kalung perminta maaf. Gua gak bisa sama dia bagaimana pun dia tetep temen terbaik gua"

**

Datang akan pergi, lewat kan berlalu.
Semua hal ada masanya perihal memori cukup untuk di kenang, Terimakasih, terimakasih sekali.

Lia menatap pintu yang di tutup lembut Jeno, terbayang banyak sekali kenangan di Kost ini

Giselle yang di kata lebay oleh Felix juga mendengus kesal, perpisahan itu baginya sudah jatuh tempo, harus.

Jaemin yang memaksakan senyum nya melirik sekilas ke arah Heejin yang melihat ke depan dengan tatapan Sendu, ia menyodorkan satu buku Novel kuaran terbaru ke arah Heejin

"Jin, perpisahan bukan berati sudah. Jangan beranggapan kita gak bisa reunian"

"Diem deh Na, orang lagi sedih juga!"

Berbeda dengan yang lainnya, Chaeyeon malah tersenyum riang
Banyak sekali yang bisa ia ingat kenangan manis di sini, hari ini ia akan pindah kota ke rumah nenek nya, Bandung yang penuh cerita. Baginya kenangan buruk ia akan kubur dalam dalam

Sunwoo yang keluar paling akhir setelah Jeno semampunya menahan tampungan air hujan yang akan tumpah di kelopak matanya, sambil menggandeng Seoyeon

"Yeon, Gua janji di sini lo bakal jadi yang terakhir di hidup gue"

Hyunjin tetaplay Hyunjin dan di temani Jihoon yang asik memutar mutar kan koper  seratus juta Eric

"Panas banget Hoon, ada pasangan uwu baru"

"Mana?"

"Tuh si Sunwoo sama Seoyeon, bisa bisa nya mereka jadian pas mau pisahan gini"

"Iri bilang boss" *plakkk

"Sakit bego dobleh!"

"Ya lo ga asik banget ajak julid!"

Nancy masih banyak diam. Dari kejadian kemarin ia masih banyak menyalahkan diri sendiri, rasa bersalah nya pada Shuhua.
Enjin yang terpaksa memaksakan senyum nya merangkul Nancy dengan hangat

"Inget Nan, manusia itu gak ada yang sempurna apalagi abadi, kesalahan itu pasti ada. Jangan nyiksa diri lo sendiri Shuhua itu baik, pasti dia udah maafin lo"

Renjun biasa saja. Ini pasti akan terjadi ia hanya mendengus pelan sambil merangkul Seungmin

"Min, bakal kangen lo ceramah ini sih"

"Belagu lo Injunnn, kalo gue ceramah aja lo tutup kuping"

Mereka terkekeh, sesingkat itu kah?

Nakyung sama Sei juga sedih, tapi kan sedih berkepanjangan itu nggak baik

"Sei, bakal kangen cimol sama pop Ice taro depan hehe"

"Kaya mau jauh aja Kyung, kalo lo pengen gue anter"

Haechan asik dengan Han yang jadi bahan uyel uyelan, Chaewon yang di dekat nya pun menggeridik ngeri

"Homo ya lo berdua?"

"Won lambe lo emang titisan bon cabe ya?"

"Asal aja. Mengerikan lo berdua"

"Diem lo maung!"


Yeji dan Karina dua sohib yang begitu akrab kini saling membuang nafas lega

"Rin, empat tahun lagi gue bakal dateng di acara pernikahan lo Sama Jeno gue yakin lo bakal langgeng"

"Gue juga mau berdoa semoga lo cepet dapet jodoh, yang lalu biarin lalu. Terimakasih doa nya Ji, gue tunggu lo dateng bawa pasangan di acara pernikahan gue sama Jeno"

Jeno tersenyum tipis, dirasa baru kemarin ia membuka pintu di depan nya sekarang dia juga yang menutup nya. Eric merangkul Jeno, kembar beda ibu

"Jangan meratapi banget ini bukan perpisahan sekolah. Kita udah gede Jen saatnya menyambut masa depan"

"Tapi kalian udah kaya keluarga kedua bagi gue"

"Ck! Ini ada ponsel udah canggih jaman, mau reunian tinggal chat udah beres"

"Tapi... "

"Udahlah, lest gooooo!"

-END-

Huaaaa, akhirnya beres juga...
Walaupun ending  ya sedikit membagongkan hehe Terimakasih yang udah mau baca dan vote

Kalian best banget <3

Soon, sampe ketemu di cerita gaje gue selanjutnya, jangan bosen ya hehe :)

Lop sekebon!!!

Bonus chapter soon...

©Youpii_.

Fam(ily) Kost || 00lineWhere stories live. Discover now