♤ 888 ♧ [Hwang Hyunjin X Hwang Yeji]

8. Insomnia

“insomnia” ucap hyunjin

“aku punya insomnia” lanjutnya

Yeji terkejut.

“insomnia?” yeji memastikan

Hyunjin mengangguk.

“ani, maksudku aku benci tidur” hyunjin menjelaskan

“kenapa?” Tanya yeji tidak mengerti

Selang beberapa detik hyunjin tidak menjawab

“hyunjin?” panggil yeji untuk mendapatkan jawaban

Hyunjin pun menoleh dan menatap yeji dengan tatapan yang yeji sulit artikan

“ada apa?” Tanya yeji lagi

“aku juga tidak mengerti, seperti, aku ketakutan” jawab hyunjin

“apa yang kau takutkan?” Tanya yeji

“aku juga tidak mengerti, mungkin ini ada kaitannya dengan kecelakaanku” ucap hyunjin

Yeji terdiam dan mencoba mengingat kembali

Hari dimana hyunjin kecelakaan tidak lama setelah ia pergi meninggalkan korea.

Tiba tiba yeji diserang rasa bersalah.

“mian” ucap yeji pelan

“seharusnya aku tetap berada disini” lanjutnya.

“ani gwaenchana” ucap hyunjin

“tapi” yeji rasa ia harus mengatakannya

“ada sesuatu yang ingin kukatakan” lanjutnya

“apa?” Tanya hyunjin

Yeji menelan ludahnya dan menatap hyunjin.

“sebenarnya hubungan kita sudah berakhir saat itu” ucap yeji

Hyunjin terkejut

“berakhir?” tanyanya

“mian, aku baru mengatakan ini aku-“

“apa yang terjadi? Apa aku membuat kesalahan?” Tanya hyunjin kebingungan

“ani! Aniya!” bantah yeji

“dengar, ini adalah salahku, aku bahkan sangat terkejut ketika kau datang menemuiku lagi” jawab yeji

“akulah yang bersalah, seharusnya aku bertahan denganmu” jawab yeji

Hyunjin melihat wajah yeji, begitu sedih dan sayu.

Satu persatu air mata bahkan menetes dari pipi yeji dan yeji mengusapnya dengan kasar.

“ani gwaenchana” hyunjin menghentikan tangan yeji dan menariknya perlahan

“illua, kemarilah” hyunjin meraih pinggang yeji dan menariknya agar yeji duduk dipangkuan hyunjin.

Yeji yang duduk dipangkuan hyunjin pun berhenti menangis namun belum berhenti mengatakan

“mian” ucap yeji lagi

“yeji dengarkan aku” hyunjin mengusap sisa airmata dipipi yeji

“aku tidak peduli dengan masa lalu kita”

“sekarang kau sudah jadi milikku bukan?” Tanya hyunjin

“atau belum?” Tanya hyunjin lagi untuk menggoda

“ya!” yeji memukul pelan hyunjin

“jika aku bukan milikmu aku tidak akan mau dibawa sejauh ini!” keluh yeji