ACATHEXIS

22. Lost Paradise

Mereka ada.

Namun mereka hidup tanpa jiwa.

Ruangan yang hampa. Hanya terisi beberapa lambang serta barang-barang aneh.

Hanya lilin ditengah ruangan itu yang menjadi satu-satunya penerangan disana.

Kedua orang itu bersujud ditengah lingkaran besar berupa segitiga pada keenam sisi yang membentuk bintang bercorak merah. Tidak jelas apa yang mereka ucapkan, namun satu hal yang mereka minta...

Popularitas dan kekayaan.

Erick Jefferson dan istrinya, Chica Jefferson memang sudah dari lama berkecimpung didunia entertain sebagai aktor dan aktris sejak mereka masih duduk di bangku perkuliahan.

Karir mereka sempat naik daun di tahun 50-an.

Cukup banyak film populer yang mereka bintangi hingga mendapat berbagai penghargaan sebagai aktor dan aktris terbaik dalam beberapa kategori.

Keduanya memutuskan menikah pada tahun 1960 dan dikaruniai seorang anak perempuan dua tahun setelah mereka menikah. Dan Erick serta Chica seringkali menerima tawaran pemotretan untuk putri mereka yang saat itu masih berusia 3 tahun dikarenakan paras buah hati mereka yang sangat jelita meski masih kecil.

Beberapa teman terdekat serta kerabat pasangan tersebut sudah memperingatkan keduanya untuk lebih baik tidak membuat putri mereka sebagai 'ladang penghasilan' apalagi melalui foto-foto yang kadang kurang senonoh untuk si gadis kecil sebab usianya masih sangat muda.

Namun Erick dan Chica yang dibutakan oleh uang serta ketenaran tak memedulikan teguran itu dan tetap menjadikan sang anak bahan penghasil uang kepada siapapun yang berani membayar mahal untuk sekadar foto.

3 tahun kemudian berlalu.

Putri Erick serta Chica berusia 6 tahun saat itu. Ia sudah merasa jenuh dengan sikap orangtuanya yang selalu memperhatikannya hanya disaat ia mendapat tawaran sebagai bintang iklan atau foto model.

Hanya uang.

Popularitas, keserakahan, ego yang mulai dikuasai kesombongan.

Chicago Helvetia Jefferson, putri tunggal Erick dan Chica yang semakin hari semakin beranjak dewasa dengan sengaja mengubah penampilannya hingga aura anggun nan jelita yang melekat tiba-tiba berubah menjadi gadis yang nakal dan liar.

Ia dengan sengaja merusak citranya dan membongkar segala pemaksaan yang kerap kali dilakukan kedua orang tuanya.

“Mereka memaksa ku untuk melakukan apa yang diinginkan pria-pria tua nan menjijikkan itu. Bahkan aku pernah mendapat luka lebam saat menolak untuk dipotret menggunakan bikini.” jelas Chicago dengan tatapan kosong.

Semua orang disekitarnya.

Semuanya perlahan membuat gadis itu merasa jijik dengan dirinya sendiri. Dia tidak begitu depresi, hanya sekadar ingin meminta agar tak dilahirkan jika akhirnya harus seperti ini.

Memori itu terus terputar layaknya kaset rusak dalam otaknya. Seakan menertawakan betapa menjijikkannya seorang Chicago semenjak masa kecilnya.

Cacian hingga bullying terjadi padanya. Dihina oleh teman-teman sekolah yang harusnya menjadi tempatnya bercerita dan berekspresi. Namun mereka justru mengatainya dengan kata-kata yang tidak pantas.

Pengakuan serta perubahan yang kontroversial dari putri Erick dan Chica Jefferson itu pada akhirnya membuat kedua pasangan tersebut ditangkap pihak berwajib atas tuduhan eksploitasi anak dibawah umur.

“Dan ya...”

“Aku sungguh tidak senang melihat orang tuaku didalam penjara. Namun disisi lain aku juga tak ingin kembali berada di situasi yang sama.” Chicago mengakuinya. Ia tak senang namun juga tak ingin kembali seperti semula.

Gadis itu untuk pertama kalinya merasa aman dan bisa bersikap layaknya anak-anak pada umumnya ketika pihak berwenang mengasuh anak tersebut sementara orang tuanya di sidang.

Sayangnya, kebahagiaan Chicago tak bertahan lama.

Orang tuanya dibebaskan dari berbagai hukuman entah mengapa, padahal bukti dan saksi sudah berusaha membela putri yang menjadi korban keserakahan mereka.

Karir Erick dan Chica Jefferson yang mendadak jatuh karena kasus eksploitasi yang mereka lakukan membuat keduanya kehilangan banyak harta dan kekuasaan.

Dan manusia gila harta itu memilih jalan yang tak ada ujungnya.

Jalan penuh kesesatan yang hanya memberikan penderitaan, yaitu mengikuti ajaran setan.