3. Talk

545 124 3
                                    

Sementara itu Mina masih berkutik dengan tugas matematikanya.

"Huh? Kenapa tidak ada jawabannya??" Bingung Mina.

"Kan ini sudah dijumlahkan dengan yang ini, lalu-" Ucapannya terhenti.

"Lalu yang atas itu dikalikan dengan yang ada di sampingnya sebelum dijumlahkan dengan yang dibawahnya." Ucap Jeongyeon.

"Ahh benar juga ya." Angguk Mina yang belum sadar akan kehadiran Jeongyeon.

"Jadi √10 dikalikan dengan √8 sama dengan.." Mina berusaha menghitung.

"2√2" Jawab Jeongyeon.

"Ahh 2√2! Eoh? Hua kaget aku!" Ucap Mina saat sadar kalau Jeongyeon berada di sampingnya.

"Fufufu, kamu sangat fokus ya? Sampai tidak sadar ada orang." Tanya Jeongyeon sambil terkekeh

"A-ahh maaf kak, aku tidak tau kalau kakak datang." Sesal Mina.

"Materi ini akan masuk nanti di ujian masuk universitas. Lebih baik kamu pahami dari sekarang sebelum menyesal sepertiku yang kelewatan banyak materi." Nasehat Jeongyeon.

"Ahh." Mina mengangguk angguk.

"Pasti kakak kesulitan ya di kelas 12?" Tanya Mina.

"Tidak juga sih, aku cukup pintar." Ucap Jeongyeon penuh percaya diri yang membuat Mina terkekeh.

"Hahaha, tapi serius. Kalau kamu memang rajin belajar, tidak ada yang perlu kamu takutkan." Ucap Jeongyeon sambil mengambil kursi dan duduk di dekat Mina.

"Dulu saat SD aku sangat pintar dan rajin. Tapi semenjak SMP, percaya atau tidak, nilaiku sangat sangat jelek. Sangattt jelek, bahkan lebih jelek dari wajahku." Cerita Jeongyeon sambil membuka eskrim yang ia bawa.

"Kamu sangat cantik kak, apanya yang jelek??" Pikir Mina dalam hati.

"Kamu tidak lapar? Tidak ke kantin?" Tanya Jeongyeon.

"Ah aku sudah sarapan kak." Jawab Mina.

"Kalau begitu mau desert?" Jeongyen memotek eskrim untuk 2 orang yang ia beli.

"Yahh kurang beruntung." Ia terkekeh saat potekan kedua eskrimnya tidak sama.

"Ini satu untukmu." Jeongyeon memberikan potekan yang lebih besar untuk Mina.

"Ah, aku yang kecil saja kak." Ucap Mina.

"Hap. Sudah aku makan." Ucap nya setelah melahap bagian yang lebih kecil.

"Ahh baiklah." Mina pun tersenyum pasrah.

"Apakah kau tau kalau eskrim ini memiliki kupon hadiah di stik eskrimnya? Hadiahnya adalah mainan mobil mobilan remot kontrol. Bukankah menarik?? Aku selalu membeli eskrim seperti ini walau aku memakannya sendiri, tapi tak pernah sekalipun aku mendapatkannya." Jeongyeon mencoba untuk melahap seluruh eskrimnya.

"Ahhh brain freezee!" Jeongyeon menunjukan ekspresi yang membuat Mina tertawa.

"Ahahah, ini kak aku punya air putih." Mina menyodorkan botol Minumnya.

"Huhhh terima kasih." Ucap Jeongyeon setelah meminum air milik Mina.

"Botol minummu lucu sekali.. Sejak dulu aku selalu merengek dibelikan botol seperti ini dan juga tempat pensil seperti ini." Jeongyeon menunjuk ke arah tempat pensil Mina.

"Tapi mamaku selalu melarang dengan alasan aku sudah besar. Oh ayolah, gadis besar sepertiku juga suka sesuatu yang imut." Cerita Jeongyeon.

"Dan lihatlah, aku tidak mendapatkan hadiahnya lagi." Jeongyeon menunjukan stik eskrimnya yang polos.

"Bagaimana dengan ini?" Tanya Mina sambil menunjukan stik eskrimnya.

"Heyy kau mendapatkan hadiahnya!!" Ucap Jeongyeon bersemangat.

"Ahh ayolah, seharusnya aku pilih bagian yang lebih besar saja tadi." Lagi lagi Mina dibuat tertawa olehnya.

*Kringgg!!

"Well, sepertinya aku sudah harus kembali ke kelas." Jeongyeon mengembalikan kursi yang ia pakai.

"Oh iya, sampai lupa. Aku kesini untuk mengambil topiku." Ucap Jeongyeon.

"Ah, anu.. Aku mencuci topi kakak kemarin dan belum kering, jadi aku tidak membawanya." Jelas Mina.

"Ahh begitu yaa.. Tidak apa apa, aku senang kalau topiku jadi wangi." Angguk Jeongyeon.

"Terima kasih juga kak, topinya sangat membantu kemarin." Ucap Mina.

"Sudah kubilangkan, kau akan sangat membutuhkannya." Balas Jeongyeon.

"Baiklah, sampai jumpa." Jeongyeon menyodorkan tangannya untuk tos dengan Mina.

*Puk.

Mina pun tersenyum sambil membalas tos Jeongyeon.

"Bye bye, Mina. Senang berbicara denganmu." Jeongyeon pun keluar dari kelas Mina.

"Berbicara denganku apanya? Sejak tadi hanya dia yang memikul pembicaraan kita, aku hanya orang bodoh kesulitan untuk berkomunikasi." Ucap Mina sambil memegangi jantungnya yang sudah tidak karuan sejak tadi.

"Aku mengobrol dengannya, makan es krim bersamanya, dan aku tadi tos dengannya!!" Gumam Mina kegirangan di kelas yang sepi.

Sementara itu saat sedang berjalan menuju kelasnya, Jeongyeon berpapasan dengan teman teman Mina.

"Momo!!! Ada kak Jeongyeon di depan!!" Bisik Sana.

"Sapa!! Lekas sapa dia!!" Ucap Momo.

"Kak Jeongyeon." Panggil Sana.

"Hai." Jeongyeon tersemyum tipis sambil berjalan.

"Akkkkkkkkkkkkk dia tersenyum padakuuu, Momo!!! Fix dia menyukaiku!!" Bisik Sana.

Saat sampai di kelas, Sana sangat berbunga bunga.

"Dia kenapa?" Tanya Mina.

"Tadi dia menyapa kak Jeongyeon, dan disenyumi balik." Jawab Momo.

"Ahh." Mina mengangguk angguk.

"Dia menyukaiku Mina!! Kita akan menikah besok!!" Ucap Sana yang berhasil membuat Mina dan teman temannya tertawa.

"Dia hanya tersenyum padamu, bodoh." Ucap Irene.

"Tadi kalian berbicara apa?" Bisik Yeri pada Mina.

"Banyak hal." Mina tersenyum begitu bahagia kepada Yeri.

"Ahh.." Seolah mengerti, Yeri hanya mengangguk dan terdiam.





















If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang