Chapter 4

69 2 0
                                    

Sabtu merupakan weekend yang dinobatkan hari malas oleh Kylie. Bersantai di kasur kesayangannya dengan cemilan dan Netflix merupakan hal terbaik yang dilakukan Kylie dalam hidupnya. Jadi sabtu pagi itu Kylie yang belum mandi dengan hanya cuci wajah dan sikat gigi berjalan ke dapur menuju kulkas yang selalu terisi oleh banyak cemilan didalamnya dan membukanya untuk mengeluarkan berbagai macam cemilan manis, gurih, dan tidak lupa pula ice cream vanilla strawberry favorite nya.

"Daripada kau membuang waktu dikamarmu dengan cemilan dan menonton series tidak pentingmu, lebih baik kau menyiram tanaman dihalaman belakang" Celetuk Mrs. De Houtman saat melihat putri semata wayangnya yang sudah mengumpulkan banyak cemilan ditangannya di depan kulkas.

Kylie terkejut mendengar suara mommy nya yang masuk kedapur tidak terdengar langkah kakinya ditelinga Kylie sama sekali. Entah ia yang terlalu fokus dengan cemilannya atau memang keluarganya yang suka sekali datang tiba – tiba dan mengejutkannya.

"Mommy! Kau membuatku terkejut!" Sungut Kylie, "Kenapa keluarga ini suka sekali membuatku senam jantung" Lirih Kylie sambil memegang jantungnya yang berdetak dengan cepat. Kalau begini terus ia bisa mati muda atau kena stroke lebih cepat.

Mommy Caterine mengangkat bahunya santai tidak merasa bersalah sama sekali karena sudah membuat putrinya terkejut, ia mengambil gelas dan beralih ke dispenser air. "Kau mendengar yang mommy katakan?"

Kylie memandang mommy nya tidak terima, "Mommy, this is my weekend. Dan aku mau bersantai menonton seriesku yang menurut mommy tidak penting itu"

"Mommy akan menyesal jika mengatakan Ian somerhalder tidak penting" Lanjut Kylie lagi.

Mommy Caterine meletakkan gelasnya setelah menandaskan airnya dan bersandar ke meja marmer dapur, "Siram tanaman dihalaman belakang dan kau bisa menonton Ian someone yang menurutmu penting itu" Ucapnya sambil berlalu dari dapur untuk ke kamar pribadinya, ia harus mengganti pakaiannya yang penuh dengan keringat setelah berlari pagi bersama suaminya. Mommy Caterine dan Daddy Harigan memang suka sekali lari pagi bersama entah itu weekend atau weekday, berbanding terbalik dengan Kylie yang benci sekali jogging. Kylie lebih memilih melakukan workout dirumahnya untuk membuat tubuhnya tetap bugar dibandingkan ia harus berlari.

"IAN SOMERHALDER, MOMMY!" Teriak Kylie setelah mommy nya berlalu santai keluar dari dapur. Kylie meletakkan kembali cemilannya dengan kesal kedalam kulkas karena harus melakukan perintah mommy nya.

Sebelum pria itu datang dan menempelkan dagunya di pagar pembatas antara halaman belakang rumahnya dan rumah Kylie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebelum pria itu datang dan menempelkan dagunya di pagar pembatas antara halaman belakang rumahnya dan rumah Kylie. Hati Kylie yang tadinya tenang menjadi buruk seketika, ia pura – pura tidak melihat pria itu yang sedang menatapnya dan hanya fokus dengan selang ditangannya untuk menyiram tanaman dihalaman belakang rumahnya.

Ryan yang tadinya ingin santai dihalaman belakang mengerjakan pekerjaannya yang tertunda kemarin tergoda untuk menghampiri wanita yang sedang menyiram tanaman dihalaman belakang rumahnya dan tanpa ia sadari ia sudah menyangga dagunya dengan tangannya di pagar pembatas halaman mereka dan menatap Kylie.

Kylie yang merasa diperhatikan sengaja mengarahkan selang air miliknya kearah Ryan sekilas secara lambat sehingga siapapun yang terkena siraman air tersebut pasti akan mendapati wajah, rambut, dan kaosnya basah seketika.

"Kau sengaja bukan?" Tanya Ryan tidak percaya mendapati air mengenainya yang membuat dirinya secara refleks memundurkan tubuhnya dan mendapati wajah dan dada bajunya basah oleh air.

Kylie menatap Ryan dengan wajah polosnya yang tidak merasa berdosa sama sekali, "Apa maksudmu?"

"Tadi!" Ryan berucap frustasi mendapati wajah polos Kylie yang tidak merasa bersalah sama sekali, "Kau sengaja mengarahkan air selangmu padaku kan?"

"Oh ya? Aku tidak merasa seperti itu" Jawabnya masih dengan wajah polosnya.

Tunggu! Ryan merasa déjà vu. Ia pernah mengalami percakapan ini sebelumnya. Apa wanita itu baru saja membalasnya atas kejadian kemarin? Wanita ini benar – benar membuatnya gila. Ryan mengerti sekarang, jadi ia mengikuti alur permainan wanitanya.

Ryan tersenyum miring menyeringai, "Ah! Kau ingin membalasku atas kejadian kemarin rupanya" ia mengangguk paham mengikuti alur permainan Kylie.

"Benarkah? Itu semua hanya perasaanmu saja!" Ucap Kylie sambil melambai tangannya keudara.

Ryan yang tadinya hanya ingin menatap dan menyapa Kylie kini ikut mengambil selang air dekat pagar pembatas rumah mereka dan menyalakannya. Dengan sengaja Ryan mengarahkan selang air itu kearah Kylie yang membuat air itu keluar dengan deras karena Ryan memutarnya hingga full.

"Kau belum mandi, bukan? Aku berbaik hati ingin memandikanmu sekarang"

"Ryan!" Pekik Kylie sambil menghalau air yang mengenai wajahnya, "Pria gila! Kenapa kau menyiramku sialan!" Kesal Kylie yang masih menghalau siraman air Ryan dan berjalan mundur.

"Kenapa Kylie? Aku tidak mendengarmu sayang" Ryan meletakkan tangannya ditelinga dan mengarahkan telinganya kearah Kylie dengan sengaja pura – pura tidak mendengar pekikan wanita itu padanya.

"Kemari mendekatlah agar aku bisa mendengarmu dengan jelas" Godanya kembali kepada Kylie.

Kylie menatap tajam kearah Ryan dan mendengus kesal ke pria itu. Ia tahu Ryan sengaja tidak mendengarnya, jadi Kylie berjalan kearah keran air dan memutar keran itu hingga full mengikuti alur permainan pria itu. Seharusnya ia tidak mudah terprovokasi tapi dengan Ryan ia selalu ingin menantang pria itu yang selalu membuatnya kesal setengah mati.

"Rasakan kau sialan!" Teriak Kylie dengan mengarahkan selang airnya kearah pria itu yang membuat Ryan juga menjadi basah seluruh tubuhnya. Ryan pun tidak tinggal diam, dia juga mengarahkan selang airnya kearah Kylie yang membuat Kylie juga menjadi basah kuyup.

"Ryan! Stop!" Teriak Kylie masih menyemprotkan selang air kearah Ryan dan menghalau air yang mengenai wajahnya. "Stop! Kau pria sialan!" Teriak Kylie kembali.

"Kau menyuruhku berhenti tapi kau masih menyiramku. Hebat sekali!" Ryan berteriak berusaha mengimbangi suaranya dengan siraman air ke wajahnya.

Mommy Caterine yang baru selesai mandi keluar kehalaman belakang rumahnya saat mendengar suara ribut – ribut disana. Ia terperangah mendapati anaknya dan anak Putriane saling menyiram air yang membuat halaman rumahnya menjadi tergenang oleh air.

"KYLIE! RYAN! BERHENTI KALIAN!" Teriak Mommy Caterine menggelegar yang membuat kedua anak tersebut berhenti dengan aksinya.

Kylie menengok kearah mommy nya, "Salahkan saja Ryan, mom! Dia yang mulai duluan!" Rajuk Kylie kepada Mommy nya.

Ryan menampilkan cengiran senyumnya merasa bersalah setelah mendengar mommy Caterine meneriakkan namanya, "Hai tante!" Sapanya tanpa bersalah, "Tante pasti tahukan aku tidak mungkin memulai jika bukan Kylie yang duluan memulainya?" Ucapnya membela dirinya.

"Mom! Mommy pasti tahu betapa menyebalkannya Ryan bukan? Jadi tidak mungkin aku mulai duluan!"

"Sudah diam kalian!" Teriak mommy Caterine kembali menatap Kylie dan Ryan secara bergantian dan menggelengkan kepalanya pasrah. Entah kapan mereka bisa akur dan tidak membuat dirinya darah tinggi karena mendapati kelakuan mereka seperti anjing dan kucing yang selalu bertengkar setiap saat.

"Kylie masuk dan mandi! Ryan kau juga sama!" Tegas mommy Caterine kepada kedua anaknya.

Kylie menatap tidak percaya pada mommmy nya, bagaimana bisa mommynya bersikap tidak adil pada dirinya, setelah membuat weekend Kylie kacau yang seharusnya saat ini ia bisa bersantai sambil menonton series netflix ditemani cemilan favoritnya, malah membela Ryan yang notabene pria yang sangat ia benci.

"Mommy benar – benar tidak bisa dipercaya!" Kesal Kylie sambil melempar selang ditangannya dan berlari ke kamarnya. Seharusnya hari ini ia mandi di sore hari tapi karena pria sialan yang menjadi tetanggannya, ia harus mandi pagi hari ini. Ryan sialan. Kylie mengutuk pria itu disepanjang jalannya masuk kedalam kamarnya. Ia benar – benar membenci Ryan dengan seluruh jiwa dan raganya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AmnesiaWhere stories live. Discover now