Attack

1.2K 160 12
                                    

Sesuai ucapan Sakura, Sasuke bertanding di pertandingan keempat melawan salah satu ninja dari desa Konoha di babak penyisihan ini. Sasuke berhasil mengalahkannya dengan cepat dengan menggunakan teknik taijutsu yang ia copy dari Lee. Pertandingan ke delapan, Naruto melawan Kiba.

Naruto sempat kesusahan, karena Kiba menyerangnya membabi buta. Tidak ada celah untuknya bisa menyerang balik. Tapi tentu dia tidak menyerah, dengan pedang di tangannya, dia memejamkan matanya, mempertajam indra pendengarnya, dan di situlah dia berhasil menemukan celah. Dengan satu serangan fatal. Naruto berhasil memukul tengkuk Kiba dengan sisi tumpul pedangnya, membuat Jutsu yang Kiba lakukan bersama Akamaru langsung terhenti, dan Naruto dinyatakan lolos ke babak selanjutnya.

Sayang sekali di pertandingan Sakura melawan Ino, kedua gadis itu dinyatakan seri setelah bertarung habis-habisan dan keduanya ambruk bersamaan. Pertandingan terus berlanjut. Hingga sore dan pertandingan selanjutnya akan di lanjutkan besok. Sakura pulang bersama kedua orang tuanya yang datang menonton. Naruto menggandeng tangan Kakashi, sementara Kakashi membopong Sasuke di punggungnya yang sepertinya masih berada dalam efek samping dari fuinjutsu yang di lakukan Kakashi tadi.

Naruto mendongak saat merasakan sepasang mata yang menatapnya tajam, menyadari siapa yang melihatnya, Naruto langsung membuang muka.

"Papa, bisakah kita mampir ke Ichiraku ramen ? " tanya Naruto berusaha mengalihkan perhatiannya. Ia teringat pesan Kurama yang untuk tidak berurusan dengan Jinchuriki dari Suna itu. Ya benar, yang menatapnya dari kejauhan adalah Gaara yang sedang menunggu kedua kakaknya di bawah pohon.

"Hm ? Baiklah, sepertinya makan malam dengan ramen tidak buruk juga."

"Uhm, ah -! Ko-Nii !" Naruto melepas gandengannya di tangan Kakashi, ia lalu berlari menghampiri Hayate yang tertangkap di indra penglihatannya. Dia langsung melompat dan memeluk pria itu.

"Oh -" Hayate berhasil menangkap tubuh Naruto dan menahan tubuh itu agar tidak terjatuh. "Itu berbahaya, kau tau ?" Tegur Hayate.

Naruto tersenyum lebar.

"Yo" sapa Kakashi. Hayate mengangguk sebagai balasan.

"Sasuke, kau bertarung habis-habisan huh ?" Goda Hayate yang melihat Sasuke berada di punggung Kakashi.

"Tidak, Kakashi hanya berlebihan" bantah Sasuke setelah melompat dari punggung Kakashi, membuang muka. Menolak di anggap lemah.

Hayate terkekeh melihat tingkah salah satu muridnya yang selalu sok kuat itu.

"Ko-Nii sakit ? Suara Ko-Nii terdengar serak."

"Uhn, hanya sedikit flu,"

"Mou~ bukannya seharusnya Ko-nii istirahat di rumah ??"

"Maunya begitu, tapi mereka kekurangan anggota sehingga aku harus merelakan waktu istirahatku, " adu Hayate. Naruto yang mendengar itu mengusap-usap kepala Hayate yang sedikit menunduk dengan menjijitkan kakinya.

"Yosh yosh, karena Ko-Nii sudah bekerja dengan baik bagaimana kalau ikut kami makan malam ? Papa akan membelikan ramen untuk kita" ajak Naruto, Sasuke mendengus keberatan, Kakashi menghelas. Isi dompetnya di pertaruhkan.

"Kalau kau yang menawarkan bagaimana aku bisa menolak ?" Jawab Hayate dengan mengusak kepala Naruto.

Dan mereka pun berjalan bersama menuju Ichiraku ramen dengan Naruto dan Sasuke berjalan bersama di depan sembari bergandengan sementara Kakashi dan Hayate di belakang berjalan bersama. Mengobrolkan entah apa.
.
.
.
.
Naruto ke dapur menyiapkan ramen yang mereka beli tadi, Setelah siap, Naruto di bantu Hayate membawa mangkuk-mangkuk ramen mereka ke meja ruang tengah.

Different StoryWhere stories live. Discover now