BAB 7 KEKANTOR

214K 13.8K 55
                                    

Jangan Lupa Vote dan Komen Bestiee 😍

Nathan terlihat begitu sibuk dengan semua berkas yang menumpuk dimeja kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nathan terlihat begitu sibuk dengan semua berkas yang menumpuk dimeja kerjanya. Alisnya yang tebal mengerut fokus menatap laptop didepannya itu hingga ketukan di pintu membuat fokusnya buyar seketika.

"Masuk!" teriaknya Membuat Leon yang berada didepan pintu segera berjalan masuk kedalam ruangan Nathan, membuat pria itu tersebut mendongak menatap bawahnya itu.

"Kau ingat apa yang kukatakan kemarin malam Leon?" tanya Nathan sembari bersandar di kursi kebesarannya, mememjamkan matanya perlahan mencoba mencari kedamaian disana.

Leon mengangguk pelan, "Ya Tuan, anda mengatakan kalau saya besok punya tugas besar!"

Nathan menarik salah satu sudut bibirnya hingga membentuk senyuman devil membuat Leon mengerutkan kening melihat ekspresi Nathan yang terlihat memikirkan sesuatu yang bersangkutan dengan lawannya.

"Sekarang aku ingin kau pergi temui beberapa perusahaan dan katakan ini kepada mereka, "

Leon mendekat, kemudian sedikit menunduk untuk mendengar perintah Tuannya itu lewat bisikan, membuat pria tersebut mengangguk paham.

"Pergilah!" ucap Nathan yang membuat Leon mengangguk kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

•••

Disisi lain, Kanira yang kini sedang sibuk berkutat dengan alat alat didapur dikejutkan dengan kedatangan Sania yang menepuk pundaknya dari belakang, sontak langsung menoleh menatap Ibu mertuanya itu.

"Apa aku menganggu mu sayang?"

Kanira menggeleng, "Tidak Ibu!"

"Baguslah kalau begitu, karena Ibu ingin kau melakukan sesuatu, bagaimana mau tidak?"

Kening Kanira mengerut bingung menatap Sania yang melempar senyuman lebar kearahnya, membuat wanita muda itu merasa ada yang tidak beres setelah melihat tatapan Ibu mertuanya itu.

"Sesuatu apa ibu?" tanya Kanira hati hati yang membuat Sania melebarkan senyumannya.

"Ah sayang, kau habis memasakkan?"

Kanira mengangguk, membuat Sania langsung menepuk pelan pundak wanita itu, "Jadi Ibu bisa minta tolong kau bawakan makan siang untuk Nathan, karena suamimu itu sangat anti dengan makanan luar,"

Kanira terdiam, ada rasa curiga mendengar perkataan Sania, namun begitu tak urung dirinya mengangguk setuju daripada membangkitkan amarah Sania dirinya tidak mau di cap sebagai menantu durhaka.

"Kalau begitu, bersiap siaplah! Biar Ibu yang menyiapkan makanannya!"

"Baik Ibu!"

Melihat punggung Kanira sudah menghilang dari pandangannya membuat Sania bersorak senang, rencananya kali ini harus berhasil dan tidak boleh gagal, dan ya dia pastikan itu terjadi.

Terikat Dengan Tuan Muda (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang