Pernikahan Kedua

8🥀

Jam makan siang telah tiba seorang pria cantik tengah berjalan menyusuri setiap koridor lalu masuk pada salah satu lift..

Ia tak boleh terlambat atau pria itu akan menatap tajam dirinya seolah ingin membunuh nya..

Sesampainya di lantai bawah giory berjalan keluar, pria cantik itu sudah memesan sebuah taxi melangkah menaiki taxi tersebut yang langsung melesat cepat meniggalkan perkarangan tempat ia bekerja..

Giory terduduk diam dengan nafas gusar kedua tangannya bergerak gelisah..

Ia takut perasaan itu muncul kembali saat bertemu dengan Bram..

Tidak kau harus move on giory.. Jangan mudah dikendalikan oleh pria itu..

Terlalu asik dengan pikiran nya membuat ia tak sadar telah sampai ditempat pertemuan mereka..

Suara supir yang mengintruksinya seketika membuat nya sadar..

Ia lantas langsung membayar taxi tersebut dan turun..

Giory memandang bangunan didepannya gelisah..

Ia belum siap..

Bisakah kalian mengerti, rasanya berjumpa dengan mantan suami seperti kulkas 4 pintu..

Datar dan dingin..

Sial.. Dia gugup..

Gio menghela nafas sebentar lalu melangkah memasuki cafe tersebut..

Hal pertama yang menyambut nya adalah suara dari lonceng cafe tersebut lalu seorang pelayan menyambut nya dengan kata selamat datang..

Mata indahnya mengedar mencari sosok yang ia cari.. Dan..

Tepat disana pria dengan setelan jas berwarna merah maroon tengah duduk di kursi bagian ujung matanya menatap kearah jendela besar itu, wajah cool dan datar seolah sudah hal biasa ciri khas dari Bran suppasit.. Sepertinya ia belum menyadari kedatangan nya..

Entah sejak kapan senyum tipis terbit dibibir giory, ia suka dengan baju yang mew kenakan terlihat tampan dan panas.

Andai saja ia bisa seperti pasangan lainnya mungkin saat ini ia akan terlihat seperti seorang pria yang tengah berkencan dengan kekasih lelakinya..

Damn!

Ia benci pikiran ini.. Seharusnya ia tak bermimpi karna pada akhirnya pria didepan mu hanyalah seorang pria dengan menyandang status mantan suami..

Giory menggelengkan kepalanya.. Ia tak bisa kembali terjebak dalam perasaan nya..

Giory berjalan mendekati Bram tanpa diminta ataupun disuruh ia langsung mendudukkan bokong sintalnya dikursi yang langsung berhadapan dengan pria nya.. Ah bukan maksudnya mantan suami..

"Mas" panggil giory dengan suara yang mengalun lembut menyadarkan Bram dari dunianya..

Pria itu langsung menatap kearah giory yang sudah duduk didepan nya..