《Prologue!》

197 26 1
                                    

Sebelum dibaca, perlu ditegaskan bahwa ini hanya cerita fiksi belaka! Jangan ada yang menyangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan seseorang, jangan latah ! Sudah besarkan? Jangan kekanak" kan.

Jgn diplagiat!! Jika ketahuan siap" kena imbal nya.


*           *           *

Suara petir menggelegar memekakkan setiap telinga para insan yang mendengar nya. Malam itu hujan mengguyur kota jakarta membasahi setiap sudut kota jakarta.

Di taman kota jakarta, Dua insan berdiri berhadapan dengan tubuh yang sama-sama lembab. " jika ada yang bisa memisahkan kita itu hanya lah kematian Aurel!" Tutur Al dengan sedikit berteriak agar suara nya terdengar ketelinga Aurel. Karna suasana saat itu sedang diguyur hujan.

"apa salah gua... knp lo bohongin gua? Lo ga tau seberapa menderita nya gua Al! Knp lo gak bilang sama gua kalau lo Rey? Al.. kenapa lo bohongin gua gini!" Timpal Aurel dengan bibir bergetar menahan tangis. Bukan.. tangis bahagia, haru dan kecewa perasaan itu bercampur aduk.

Tangan kasar Al naik menarik pinggang Aurel untuk mendekatkan tubuh nya dengan tubuh Aurel. Dalam dekapan Al yang hangat Aurel. Terisak dalam diam. Tangan nya memukul-mukul bidang dada Al dengan sisa tenaga nya yang tersisa.

____________

Aurel berlari tubuh nya berhamburan dalam dekapan Al."kangen!" Rengek Aurel pada Al. Al tersenyum lebar mengusap lembut puncak kepala Aurel.

"Al ga kangen Aurel!? Huh! Ko diem aja sihh!" Rengek Aurel menjadi-jadi karna Al tidak menjawab nya.

Al kembali tersenyum, tangan nya beralih memegang kedua bahu Aurel menjauhkan nya dari nya beberapa centi agar bisa melihat wajah cantik gadis nya itu. "Kangen... banget" ungkap Al dengan senyuman nya yang melebar membuat mata nya sipit karna tersenyum.

Aurel memanyunkan bibir nya membuatnya tanpak menggemaskan."jangan tinggalin Aurel !" Pinta Aurel dengan raut wajah yang gelisah.

"Ga akan" tutur Al.

"Janji ?"

Al mengangguk pelan."Rel mau ketemu dia sekarang ga?" Tanya Al berhati-hati.

Aurel membulatkan mata nya tak paham. Menatap manik hitam milik Al yang begitu indah "dia siapa ?"

"Rayna.... mau?" Tanya nya lagi

Aurel mengangguk lalu menarik tangan Al agar tidak tertinggal oleh nya. Diseberang sana motor sport milik Al terparkir dengan langkah cepat kedua nya menaiki motor itu.

Kini kedua nya tersenyum bahagia kini senyuman mereka bukan senyuman dipaksa namun benar-benar senyuman Real tanpa dibuat-buat lagi.

'tidak semua nya seperti dia, tapi ada yang seperti dia dan juga bisa bersembunyi di balik kata kata manis nya'

- Aurelia valencia khairo -

'Kamu bagai obat namun juga racun yang dengan sengaja kembali menggores luka lama'

-Alzio Aryansya-

-o0o-

Berawal Dari Virtual [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang