~♥~Belajar mandiri

8.1K 461 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Kia dan Eggi sudah berada di dapur, mereka sedang duduk di kursi meja makan dengan dua cangkir susu coklat di atas meja. Eggi tengah sibuk meniupi susunya yang terlihat masih panas itu, sementara Kia tengah memperhatikan Eggi dengan seksama. 

"Eggi kamu pulang sendiri?" tanya Kia memulai pembicaraan.

Eggi hanya mengangguk menjawab pertanyaan Kia. 

"Kamu nggak bareng sama Om Ridwan?" Pertanyaan Kia kali ini pun hanya dijawab gelengan kepala dari Eggi. 

"Kek nya terjadi sesuatu di antara Eggi dan Om Ridwan di sana," batin Kia menerka. 

"Kata Mamahku kalo kita punya masalah kita bisa membaginya dengan cara menceritakan kepada orang yang kita percayai, ya walaupun masalahnya nggak akan selesai tapi seenggaknya kamu gak akan merasa sendiri menanggung semuanya. Jadi kamu bisa membaginya kepadaku, kamu percaya kan sama aku?" Perkataan Kia berhasil membuat Eggi berhenti meminum susunya itu. 

"Tapi kalo kamu nggak mau juga ng—" Kia tidak melanjutkan perkataannya, karena tiba-tiba saja Eggi menangis. 

"E-eggi kenapa kamu nangis?" tanya Kia yang panik. 

"Kiaaa k-kenapa Eggi gak bisa seperti orang lain!" ucap Eggi yang diiringi tangisan. 

Kia mendekati Eggi dan langsung memeluknya. "Udah Eggi jangan nangis," kata Kia yang berusaha menenangkan Eggi seraya menepuk-nepuk punggungnya. 

"Kenapa Eggi nggak punya kemampuan? kenapa Eggi hanya jadi beban," rengek Eggi. 

"Eggi, setiap orang itu punya kemampuan dengan caranya sendiri, kamu juga punya dengan caramu sendiri," ucap Kia. 

Perkataan Kia tidak berhasil membuat Eggi tenang, Eggi terus menangis di pelukan Kia dan Kia pun pasrah ia membiarkan Eggi menangis di pelukannya sampai ia tenang. 

♡♡♡♡

Di pagi hari

Kia membuka mata dari tidurnya, ia melihat seorang pemuda yang tertidur lelap di sampingnya, karena merasa tidak yakin Kia mengucek-ngucek matanya lalu melihatnya lagi, sontak Kia langsung beranjak dari ranjang karena kaget melihat pemuda di sampingnya. 

"Eggi! kok aku bisa tidur bareng Eggi?!" batin Kia. 

Kia menutup mulutnya terlalu terkejut sambil berusaha mengingat kejadian kemarin malam. 

Kemarin malam Eggi terlalu kelelahan karena menangis alhasil ia tertidur di pelukan Kia. Kia yang bingung, membawa Eggi ke kamarnya karena ia tidak sanggup kalau harus menaiki tangga sambil menggendong Eggi, lantas Kia membawa Eggi ke kamarnya karena jarak posisinya saat itu hanya butuh lima langkah dari dapur. Awalnya Kia berniat tidur di ruang tamu namun sewaktu ia menidurkan Eggi di ranjang dan duduk sebentar di samping Eggi, ia malah ikut tertidur karena terlalu mengantuk. 

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now