Chapt 2; Something goes wrong

49 2 1
                                    


   NightD masih mendengarkan lagu di ruang musik. Ia memang suka sekali mengunjungi ruangan kecil di pojok lantai 2 di sekolahnya itu, menghabiskan waktu sepanjang istirahat. Beberapa hari setelah kejadian itu Nelson belum memberitahukannya rencana penaklukan lainnya pada NightD, ia sedikit khawatir sebetulnya, tapi peduli amat. Anak itu mengekangnya, dan NightD tak suka itu, tapi ia hanya bisa menurut untuk saat ini. Dan Nelson sibuk dengan urusannya sendiri yang sampai sekarang ia tak tau.

  Sementara itu Nelson ternyata sedang bersandar di sebelah pintu ruang musik, tampak sedang mengawasi NightD yang mendengarkan musik dengan tenang di ruang musik, sesekali menyanyi dengan suaranya yang lembut, dan Nelson mendengarkannya dengan khidmat. Anak yang ia anggap polos itu menyimpan banyak rahasia dan sisi sisi gelap, tapi ia tidak peduli dan tetap akan menggunakan anak itu sebagai senjata hebat untuk ambisinya. Ia hanya ingin menunjukkan pada ayahnya bahwa ia tak selemah yang ayahnya kira, ia akan menaklukan sans, lihat saja.

   Nelson tersentak pelan dari lamunannya, mendengar sayup sayup suara lembut NightD yang bersenandung pelan, suara itu selalu menenangkan.

   Nelson mengacak acak rambutnya, meninggalkan ruang musik dengan langkah terpaksa.

   'Fokus Nelson... jangan teralihkan dari tujuan awalmu'  Gumam Nelson pelan.

   "Wow Nelson, pelan pelan kawan.."

   Nelson menghadap lurus ke depan, ia hampir menabrak 2 orang laki laki yang berjalan berlawanan arah dengannya.

  Nelson : Ah, Mefelz, MoenD, maafkan aku

  Mefelz :  Tak apa. Hei bisakah kita berbicara sebentar, Aku, Kau, MoenD, dan NightD, Berempat saja di Gazebo sekolah nanti?

   Ternyata Mefelz dan MoenD, ketua dan wakil ketua kelas B. Sepertinya ini urusan kelas yang penting  sekali, aku menatap mereka.

  MoenD : Apasih Felz , katanya sekarang?!

  Mefelz : Itu yang coba ku katakan dari tadi MoenD, bukankah terlalu mendadak?

  Nelson : Tidak, aku bisa saja sekarang.

  Mefelz : .. Baiklah, kau panggil wakilmu oke?

  MoenD : Apa ku bilang

  Mefelz : Aku tidak ingin membicarakannya

  MoenD dan Mefelz balik kanan, Nelson juga segera kembali ke ruang musik. Baru saja hendak melangkahkan kaki kedalam ruang musik, ia mendengar suara isakan dari dalam sana. Nelson memutuskan untuk mengintip dulu kedalam ruang musik.

  Tidak ada siapapun di ruangan kecil itu, hanya... NightD yang sedang mengusap air mata yang mengalir perlahan dari pelupuk matanya. Nelson menjadi sedikit khawatir, ia ingin menabahkan hati anak itu, tetapi mereka belum dekat sama sekali, bahkan NightD masih memanggilnya sebagai BeaconCream, bukan Nelson seperti yang ia beri tahukan sebelumnya.

  Nelson : NightD..

  NightD : (Terentak pelan) B-beacon?.. eh! maksudku Nelson, maaf (mengusap air mata)

  Nelson : Kenapa? ada masalah

  NightD : T-tidak ada

  Nelson : Dengar, jangan jadi lemah oke? laki laki tidak pernah menangis

  NightD : Ah.. maafkan aku Bea- maksudku Nelson

  Nelson : Aku butuh kau di gazebo sekolah sekarang juga

  NightD : Aku akan kesana, trims nel

NightD POV

   Sialan kau Nelson, beraninya kau mengataiku lemah. Kau... kau hanya tidak mengerti perasaanku! aku mengeluarkan katanaku, mataku berangsur angsur berubah. Beacon kecil itu harus mengerti arti kehilangan sekali kali..

  Aku menghentikan langkahku, kesadaranku kembali lagi. Sebelum anak itu sadar aku kembali memindah hotbarku ke slot kosong. Tidak, aku tidak akan melakukannya, setidaknya untuk sekarang, aku menatap punggung Nelson yang perlahan menghilang keluar dari ruangan musik, aku menghela nafas.

  'Sebenarnya dia kenapa sih'  aku menghela nafas panjang. urung memergoki anak itu yang sedang bersandar di sebelah pintu ruang musik. Heh, siapa sangka hah? anak yang lemah ini adalah pengamat yang baik? aku tertawa kecil -tepatnya menertawakan Nelson- baiklah, aku membereskan barang barangku.

Nelson Pov

   Aku kembali ke sebelah pintu ruang musik. Rasanya hatiku mau pecah karena melihat bocah polos itu menangis. Ingin sekali aku meminta maaf pada ucapan jahatku barusan, tapi aku harus mengatakan itu, atau dia bisa meremehkan jika tidak seperti itu. Ingin aku memeluknya dari belakang, menenangkan dan membesarkan hatinya atas masalah yang tidak ku ketahui itu, tapi aku mengurungkan diri untuk melakukan itu.

  Sesuatu yang salah sedang terjadi padaku, dan aku tau persis kenapa.

                                                                                 * * *

Back To The Author

   NightD segera menyusul Nelson ke gazebo depan sekolah. Disana ternyata sudah ada Mefelz, Nelson, dan saudaranya MoenD.

  Nelson : Kenapa kau begitu lama heh?

  NightD : Maaf

  MoenD : Sudahlah  jangan seperti itu Nels

  NightD menghela nafas, sungguh ia tak paham cara kerja otak Nelson. Ia anak yang terlalu penuh ambisi.

  Mefelz : Sudahlah, kita harus berdiskusi panjang soal lomba building antar kelas.

  Mereka mengobrol panjang sekali tentang itu. Dan ternyata Nelson sedang memperhatikan sebuah.. menara? yang terdapat di beberapa blok di sebelah kiri sekolah. Nelson memicingkan mata, namun membiarkan saja kemunculan menara aneh itu baru baru ini.

Ia tidak tahu, itu adalah masalah besar untuknya.

                                                                                 T. B.C

Note dari author : memperbesar potensi Ship BxN atau lanjut ke fokus awal cerita ges?

                                                     Aku ingin kalian Tentukann :0

One of us; the story of sansWhere stories live. Discover now