chap 6

261 22 3
                                    

Angin berhembus, menyibakkan rambut coklat yang berantakan tersebut.mengusap air yang sedari tadi membasahi pipinya. Dari ketinggian ia melihat kota yang sangat indah di malam hari, suara yang lebih tenang dari malam lain, menekuk kedua kakinya dan memeluknya.

Beranjak dari duduknya , berjalan menuju lift .sepanjang perjalanan wanita itu terus menghela nafas, "ku harap aku tak bertemu Ling setelah kejadian itu"menunduk, memencet tombol lift . Keluar dari lift dan pergi menuju mobilnya yang terparkir rapi berjejeran dengan mobil lain yang berada di restoran tersebut.

Satu pesan masuk ke handphone nya, Ling .

Aku tidak pulang untuk malam ini.

Tidak menjawab pesan tersebut dan hanya mendiamkan nya . Mood nya hancur setelah kejadian itu . Menyalakan mesin mobilnya dan segera pergi dari restoran yang sangat terkenal di kota itu. Membuka jendela mobil itu, membiarkan angin yang cukup dingin menusuk wajahnya. Lampu-lampu di kota perlahan mulai padam, wajar saja ini sudah hampir tengah malam . Mulai jarang kendaraan dan orang orang yang melewati setiap jalan yang ia lewati .

Sebentar lagi sudah berganti hari, tepat di hari itu adalah hari ulang tahun Ling. "Aku mungkin tak akan merayakan hari itu, dia akan pergi bersama keluarga barunya"gumam nya. Sekarang benar benar tengah malam. Suasana semakin mencekam, walaupun rumah Guinevere
Melewati tempat yang sepi , biasanya ia tidak akan ketakutan seperti ini.

Meneguk ludah dengan susah payah, yang menghadangnya di sana bukan orang biasa . Sekelompok penjahat yang terlihat baru saja menghabisi seseorang . Terlihat ada jasad seorang wanita yang tergeletak di belakang mereka.yang paling parah adalah mereka seperti orang gila yang mengajak kepala yang di bawa oleh salah satu dari mereka untuk berbicara.

"Aku tak menyangka bahwa anak-anak sekarang sudah gila dengan membunuh seseorang dan mengajak berbicara kepala yang sudah terpisah dari tubuhnya ." Baru saja ia hendak memutar mobilnya menuju arah berlawanan, sekelompok penjahat itu mendekati mobil itu. "Wah wah, ternyata ada yang akan menjadi korban selanjutnya. Aku harap kali ini seorang gadis"

"Ya, kita bisa menikmatinya sebelum kita membunuhnya."jantung Guinevere seakan berhenti berdetak, matanya membulat. Menutup mulutnya yang hendak berteriak itu. "Hei kau, keluar kau dari mobil itu!"teriak seorang pria.

Tak bergeming dari tempatnya. "Dasar ! Keluar kau jika kau tak ingin bernasib sama seperti wanita ini" salah seorang pria mengambil badan wanita yang sudah tak bernyawa . Keringat mengucur. Secara tiba tiba pintu itu di buka oleh pria dengan rambut biru nya. "Wah, dengar ini kita mendapat seorang gadis" mencengkram pipi Guinevere, tangan wanita itu seolah diikat oleh sihir.

Ditarik paksa oleh pria itu dan terduduk di depan pria-pria itu. " tubuhmu sangat indah ya, puaskan kami " . "Tidak ! Aku tak Sudi melayani pria pria bodoh dan menjijikkan seperti kalian !, aku sudah memiliki suami !" Teriak nya. "Beraninya!" Menampar pipi Guinevere yang mulus itu, ketika Guinevere hendak terjatuh ke tanah seorang pria menangkapnya.

"Kau mau lari ke mana ? manis"sekarang ia sedang terkepung. Mereka tak membiarkan Guinevere kabur tak ada celah untuk melarikan diri.pria-pria itu semakin dekat. Memegang tubuh Guinevere. Mencium rambutnya. Membuka sweater yang dikenakan Guinevere. Satu persatu kancing itu mereka buka . Air mata Guinevere mulai keluar.

Berusaha melawan , tapi tak berhasil. Sekarang bisa saja ia menggunakan sihirnya tapi kedua tangannya dan kakinya di pegang erat oleh pria-pria tersebut . Dia seperti seorang perempuan berdosa yang bermain dengan 6 pria sekaligus di jalan yang sepi. "Ja-jangan lakukan" pandangannya kabur. Kehilangan kesadaran nya.

"Hei bodoh jangan mati dulu ! Kami ingin mendengarkan suaramu yang indah itu". "Orang yang bodoh sesungguhnya itu , kau " melihat ke atas."odette" pergerakan mereka terkunci setelah angsa angsa putih itu menghampiri mereka. Seorang wanita menangkap Guinevere sebelum wanita itu jatuh. "Bagaimana?" Menggeleng. "Kakak pergilah, kami akan mengurus kakak Guinevere, percayalah!"menatap ketiga anak kecil di hadapannya . "Kami percayakan kepada kalian"

Menyerang mereka satu persatu. "Odette!" Melihat ke belakang. "Lancelot" . "Kami akan selesaikan ini, pergilah bersama yang lain"mengangguk ,"terimakasih" odette mengecup pipi lancelot dan pergi dari sana.

"Kak guin ! " . "Kita, di mana ?"melihat sekeliling, membulatkan matanya . "Tunggu hentikan mobilnya !"mobil itu mengerem mendadak . Keluar dari mobil itu dan pergi menuju tempat nya sebelumnya. "Guinevere berbahaya !"teriak Freya.

Berlari sekencang mungkin . "Guinevere?!" . Mengambil sweater yang tergeletak di tanah dan mengambil kotak yang ia ambil dari kantor Ling. Pria yang ia temui tadi berusaha kabur dari sana tapi Guinevere menangkapnya dan mendorong pria itu hingga terpental ke tempat mereka. Berbalik dari sana dan hendak pergi dari tempat itu .

"Kena kau!" Seorang pria menangkap Guinevere dengan cara membuat gadis itu lengah, melukai kakinya, luka yang dalam. Darah keluar dari kakinya . Pria itu menutup hidung Guinevere menggunakan kain yang mengandung alkohol.

Pergi bersama pria tersebut menuju tempat yang bahkan tak ia ketahui . Perlahan , kesadaran nya mulai hilang , berusaha agar ia tak kehilangan kesadaran .

Perlahan, kesadaran nya hilang sepenuhnya, entah ia akan di bawa kemana dan bagaimana nasibnya setelah itu, tak ada yang tau, hanya takdir dan nasib yang akan menentukan jalannya.

~~

Perlahan matanya mulai terbuka, melihat sekeliling tempat itu. Putih bersih, pintu terbuka seorang wanita masuk bersama asisten nya. "Kau sudah sadar , guinevere?" Ucap rafaela, angela mengganti infus tersebut. "Bagaimana bisa?"rafaela mengecek kondisi wanita tersebut.

"Mereka menyelamatkanmu, berterimakasihlah. " "siapa ? " "harley dan lylia"ucap angela senang. Rafaela duduk di kursi sebelah bed rumah sakit Guinevere, ia tersenyum,"kau belum boleh kembali untuk sementara ini, jika kau kesepian bisa mengundang orang untuk menemanimu." Rafaela lalu pergi beberapa menit setelahnya dan kini hanya tertinggal Gadis itu sendirian.
 
    Guinevere membuka handphone yang berasa di nakas samping tempat tidur rumah sakitnya, ia membuka notifikasi yang masuk kedalam ponselnya.
 
                                 KECEHHH

Layla:guineverku sayang gimana keadaan kamu sayangkuu????
miya:lebay ah skip
layla:jahatt😟
                                       aku udah mendingan kok,kalian kalau mau dateng boleh sepi niee :

odette:maaf guin,bukannya ga mau tapi kalau hari ini belum bisa
layla:2
miya:3
kagura:4
lesley:5
                                               it's okay,gapapa:
nana:nana bisa dateng kokk
chang'e:iya nanti aku sama nana datenggg

seulas senyum terulas di wajah menawan guinevere, lalu ia meletakkan handphonenya kembali. tak berselang lama,seorang suster datang "apa anda mau berjalan-jalan?"tawar suster itu sembari menaruh makan siang , dia paham bahwa guinevere pasti bosan di sini sendirian.

"apa boleh?"tanya guinevere ragu, suster tersebut mengangguk"tentu, tapi hati hati ya, saya tinggal dulu dan anda hanya boleh jalan jalan jika sudah memakan makan siang anda."peringat suster itu lalu pergi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 15 hours ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

matchmaking (Ling x Guinevere)Where stories live. Discover now