PERMINTAAN MAAF

192 7 0
                                    

.
.
.
.
      Merapikan kerah baju, memutar jam tangan seharga nyawa, Kavin tersenyum sumringah melihat sejak tadi Allana berputar-putar di depan cermin, Gaun Merah dengan potongan tanpa lengan menampilkan Dada bidang yang Indah, rambut di Cepol dengan menyisakan Helaian menggantung rambut menambah berapa cantik dirinya.

Sepasang Berlian menggantung indah di Telinga Allana menambah betapa indah ciptaan Tuhan. Kalung pernikahan Sebagai warisan keluarga Mengikat indah di leher Allana.

    "Kavin, apa ini tidak terlalu berlebihan. Hanya pesta ulang tahun Cherry bukan acara Ulang tahun pernikahan kita, Aku sedikit malu mengenakan gaun seperti ini"

Kavin berdecak tersenyum, menarik tubuh kecil Allana menatap mata lentik itu dengan seksama, meneliti betapa indah Mata itu saat di tatap dari dekat.
Melingkar kan tangan di pinggang istrinya yang masih begitu mungil.

    "Rasanya Tidak ingin Mengajak mu pergi ke pesta itu sayang, karena sekarang Aku malah tergoda melihat kecantikan ini, sungguh. Cherry akan sangat senang melihat kakak ipar nya begitu bersemangat datang ke pesta Nya"

Allana tersipu malu, menutup wajah nya dengan tangan mungil Nya, langsung mendapatkan senyum dari Kavin. Sekilas kecupan mendarat di bibir membuat Allana semakin tersipu.
.
.
.
     Vena bersama Lex bergandengan tangan lengkap dengan Baju couple berwarna putih, senada dengan model gaya Rambut Vena yang menjuntai sebahu, Di lanjutkan dengan sepasang Suami Istri pasangan yang di tunggu-tunggu.
Kevin menyambut tangan Allana yang tersenyum.

    "Kakak...... Akhirnya kalian datang juga, Oh yaa ulang tahun Cherry tidak perlu memberi hadiah apapun karena Ibu bilang kalau Sebentar lagi Cherry punya keponakan yaa kan???"

Semua tertawa, Allana melirik kavin yang mengangguk.
Pesta berlanjut begitu Bahagia, semua tertawa dan Begitu senang Nya.
.
.
.
     Duduk sendiri dengan segelas jus segar, Allana menatap sekeliling Nya melihat Keindahan pesta serta orang-orang yang dulu nya asing namun kini begitu dekat dan terus memberikan kasih sayang pada Nya. Mertua yang penuh kasih sayang menjadikan nya seperti ratu, dan suami yang tiba-tiba datang seperti pangeran walaupun ia tahu dengan jelas Siapa suami Nya.
Timbul di benak Allana sebuah pikiran Akan kah semua hanya mimpi.

    "Sayang.... Sedang melamun sendirian kenapa hemm? Capek ya? Lelah? Atau sudah mengantuk?"

Allana hanya diam namun senyum tipis menyungging di sudut bibir pink itu.
Kavin meraih wajah Kecil istrinya tersebut dan menjatuhkan nya di rangkulan Nya.

     "Memikirkan banyak hal lagi?"

   "Hemm..... Entah kenapa Aku merasa ada sesuatu yang aneh suami ku"

    "Terlalu lelah itulah yang membuat mu mulai berfikir aneh sayang, Kamu harus istirahat yaa....."

     "Tidak, Aku bermimpi tentang sesuatu yang aneh, firasat ku tidak akan pernah berbohong"

Kavin memeluk Allana berusaha memberikan seluruh kehangatan agar istrinya tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu. Kavin tahu ini semua mungkin karena banyak nya kejadian yang telah terjadi serta keadaan Allana yang sedang hamil muda.

Setengah jam berlalu, tidak ada reaksi apapun dari Allana ternyata ia sudah tertidur.

     "Ada apa Nak?"

   "Dia kelelahan Bu, lihat baru sebentar saja Dia sudah tidur"

Ujar Kavin seraya memperlihatkan wajah Istrinya yang terlihat begitu damai dalam tidur Nya.

    "Sudah cepat bawa ke kamar dan istirahat Nak, Jaga Dia dengan baik jangan sampai kelelahan dan jangan sampai Terjadi sesuatu padanya"

Kavin mengangguk dan langsung menggendong Allana menuju kamar Nya.

SELEMBUT GORESAN CINTA (END)Where stories live. Discover now