6. Family

139 26 2
                                    

Junmyeon terperangah ketika melihat seorang gadis dengan pemuda bertubuh tinggi di sampingnya, masuk ke dalam Private Room.

Gadis itu sangat cantik dan anggun dengan midi dress berwarna putih. Rambutnya panjang bergelombang tertata rapi, seolah melengkapi wajahnya yang kecil. Senyumnya merekah dengan ramah.

Tapi, bukan gadis itu yang membuat rahang Junmyeon seolah jatuh ke meja. Melainkan pemuda bertubuh tinggi nan berwajah dingin yang menghantui lamunannya selama perjalanan menuju tempat ini.

SEDANG APA SEHUN DISINI?!

Teh beraroma khas itu terhidang, menemani dua keluarga yang kini duduk berhadapan. Junmyeon beberapa kali mencuri pandang ke arah Sehun yang masih bersikap cuek.

"Uri- Yoona, baru saja pulang dari London setelah menyelesaikan program pertukaran pelajar dari kampusnya. Nah kalau Sehun, sepertinya sudah mengenal Junmyeon. Karena aku dengar mereka satu universitas."

KENAPA BISA DUA KAKAK BERADIK ITU TAMPAK SANGAT BERTOLAK BELAKANG?!

"Apa kau juga tinggal di asrama kampus?" tanya Yunho.

Sehun mengiyakan dan hal itu membuat Junmyeon tercekat. Tiba-tiba saja teringat saat listrik di asrama padam dan perkelahian di bar yang melibatkan dia.

SANGAT MEMALUKAN!

"Sehun adalah junior yang baik." kata Junmyeon yang seperti memberi kode pada Sehun agar tidak menceritakan kejadian memalukan di asrama atau pun bar.

Wajar saja, Junmyeon yang belum terlalu mengenal Sehun, jadi masih merasa sanksi.

"Tampaknya aku bisa tenang karena ada Junmyeon yang menjaga Sehun." ujar Tuan Oh ketika anak-anak mereka sudah memisahkan diri untuk berbincang di dekat kolam ikan.

"Kenapa kau begitu khawatir dengan Sehun?"

"Sehun berubah menjadi sangat pendiam setelah Kakeknya meninggal. Bisa melihatnya berkuliah saja aku sudah bersyukur. Tapi, belakangan ini ia terlihat dekat dengan anakmu. Hal itu membuatku cukup lega. Kau membesarkan anakmu dengan baik."

Yunho hanya melirik istrinya sekilas, ia tidak merasa seratus persen ucapan teman lamanya itu benar.

Selama ini, tanpa terasa Junmyeon sudah tumbuh dewasa. Yunho melewati masa dimana suara anaknya berubah menjadi lebih berat dan tubuhnya terbentuk atletis.

Ia sering di sibukkan dengan agenda pertemuan tanpa pernah merasa keberatan jika client-nya merubah jam atau hari yang sering kali menyulitkannya.

Yunho hanya terus menerus menghabiskan waktu di balik meja kerja, tanpa meluangkan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

"Bagaimana dengan proyek kendaraan listrik yang sempat kau canangkan padaku?"

.

.

.

Yoona tampak sedang menjawab panggilan masuk dan berjalan menjauhi dua pemuda yang tampak sedikit canggung.

"Ternyata ungkapan dunia itu sempit itu, benar adanya." kata Junmyeon, ia berhadapan dengan Sehun sembari tersenyum kaku.

Entah mengapa suasana malam ini membuatnya merasa malu di hadapan Sehun.

"Tapi kau dan kakakmu agak sedikit berbeda." ujar Junmyeon yang jujur. "Aku dengan kakakku juga begitu." imbuhnya segera, karena takut Sehun salah paham.

"Dia adalah kakak tiriku."

Junmyeon mengangguk, ia spontan memegang dagunya dengan tangan kanan dan berusaha berpikir keras.

My Beloved JuniorWhere stories live. Discover now