8. Friendship

140 21 0
                                    

"Oh ya, Chanyeol mana?"

Pertanyaan itu membuat keramaian tadi berubah menjadi sepi. Karena mayoritas tahu, belakangan ini Chanyeol secara terang-terangan mendekati Junmyeon yang belum lama ini mengaku gay di hadapan semua orang.

"Chanyeol disini!" tunjuk pemuda itu pada dirinya sendiri, ia berjalan mendekat sembari membawa buah stroberi.

Baekhyun sangat tersentuh melihatnya, ia seketika membubarkan keramaian dan mengambil buah itu dengan sepenuh hati. "Sedih sekali kau tidak menjemputku di bandara kemarin." katanya sembari mengerucutkan bibir. "Tapi, tidak masalah. Karena aku tahu kau sedang sibuk mempersiapkan tim untuk ikut kompetisi basket antar kampus."

.

.

.

Junmyeon tersenyum lepas saat akan menghadiri kelasnya. Hal itu karena kabar kepulangan Baekhyun. Seharusnya Chanyeol bisa menjaga sikap ketika kekasihnya berada di dekatnya.

Langkahnya terhenti ketika berpapasan dengan Sehun. Suasana menjadi tidak terkendali, di antara mereka seperti ada jarak yang sangat jauh.

Mereka hanya saling menatap sekilas dan berlalu begitu saja. Keduanya merasa ada yang janggal. Sepertinya harus ada sesuatu yang di ucapkan, tidak bisa berakhir seperti ini. Terlebih lagi kedua ayah mereka memiliki hubungan yang sangat akrab.

"Hei, Oh Sehun ~~~"

Tidak di sangka, ternyata sekarang Sehun malah tepat di belakang Junmyeon.

Karena perubahan posisi menoleh tiba-tiba itu membuat mereka berjarak sangat dekat dan saling berhadapan.

"Maaf." ucap Sehun. "Aku pasti membuatmu tidak nyaman karena pernyataanku kemarin."

Junmyeon menyadari dirinya harus bersikap seperti seorang kakak yang baik. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Aku baik-baik saja. Sebenarnya aku mencemaskanmu. Ayahmu sudah menitipkanmu padaku, ya kan? Aku harus terus menjagamu selama disini."

Dan demi apapun, saat itu Sehun mengguratkan sebuah senyuman tampan di wajahnya yang membuat Junmyeon kali ini benar-benar terpesona. Hati mereka sama-sama merasakan kehangatan yang lain dari sebelumnya, sesuatu yang berbeda.

.

.

.

Baekhyun mendudukan dirinya di atas meja yang berjarak agak jauh dari Junmyeon. Tiba-tiba, setelah kelas usai, pemuda bersurai cokelat terang itu meminta waktu untuk bicara berdua. Jantung Junmyeon berdetak tak karuan, ia bahkan bernapas agak cepat dan berkeringat.

"Banyak hal yang aku dengar soal tingkah Chanyeol selama aku pergi."

Junmyeon menjentikkan jarinya di alam bawah sadar, seolah mengatakan inilah saatnya. Baekhyun terdengar menghela napasnya berat, sama ketika berusaha menerima kenyataan kalau Chanyeol sedang tertarik pada orang lain.

"Tetapi aku tidak akan menyalahkanmu. Aku juga ingin tahu langsung darimu, apa kau juga tertarik pada Chanyeol?"

WHAT THEEE F**K?!!!

"Sejak kau mengaku gay di hadapan Irene, banyak dari mereka yang membicarakannya dan sejak saat itu juga sepertinya Chanyeol mulai berani mendekatimu."

Junmyeon mengangkat tangannya di hadapan Baekhyun, agar pemuda kecil itu berhenti bicara.

"Jawabannya adalah tidak sama sekali. Chanyeol bukan tipeku, justru aku sangat tidak menyukainya. Jujur saja, aku senang kau akhirnya masuk kuliah kembali. Karena itu artinya, cecunguk itu tidak akan menggangguku lagi."

My Beloved JuniorWhere stories live. Discover now