2. Mangga

110 16 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Di sekolah kami, ada sebuah pohon mangga yang selalu berbuah tanpa kenal musim. Buah mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya.

Dan sekarang menjadi incaran kami.

Kami menatap pohon itu dan berpikir.

"masalahnya ini pohon punya kepsek!!"

Amu pun berkata.

"Penjaga keamanan masih sibuk di pintu gerbang, jadi aman" sembari membentuk jarinya seperti ini "👌"

"Masih ada setengah jam sebelum masuk, lanjut ga?" lanjut Amu

"Ya lanjut lah" ucap Upi bertekad.

"btw itu soang buat apaan?" tanya Rea

"pengganti galah" jawab Upi dengan bangga.

Upi mulai mengambil mangga dengan soangnya.

"aelah, manjat aja kali" ucap Rea dan mulai memanjat.

"Pake tangga woi!" seru Amu

Setelah kami rasa cukup, kami pun berhenti mengambil mangga.


"weeeeeee~ dapat banyak" ucap Upi senang.

"Kalau sebanyak ini bisa dibagiin ke anak-anak kelas nih" ucap Amu

"kok mangganya bersinar ya?" batin Rea dari atas pohon. Dia ingin bersantai dulu di atas pohon, ngadem.

"Eh, kita minta izin kepsek yu, buat dibagiin ke anak-anak, pasti di izinin" sahut Upi

"Harusnya izin sebelum kita ambil Upil" ucap Rea menatap bosan ke arah Upi.

"tapi okelah" ucap Upi dan mengangkat jempolnya.

DOR!

Upi tertembak dengan peluru kapur milik anak-anak Osis.

"Inalillah" lirih Amu

"Upi, Upi, Upi! Woi!" panggil Amu panik.

"UPIN BANGUN UPIN" teriak Rea dari atas.

"dahlah, udh ada anak bagian keamanan, mending disini sembunyi ae" batin Rea

"Kalian..." panggil seseorang

"Sudah berkali-kali kuperingatkan untuk tidak mengusik pohon mangga milik Pak Kepsek"

Ya, anda benar. Itu Pak Supri, eh Pak Supri kan namanya?

"Inilah akibat kalau kalian tidak mau dengar, anak-anak nakal" ucap Pak Supri

Kemudian Pak Supri melanjutkan omongannya.

"hei kau, bangun! Gausah dramatis! kau gak mati!" seru Pak Supri

Upi membuka matanya dengan terkejut.

"demi apa? aku masih hidup?" ucapnya

"DASAR TEMAN LAKNAT, GUA KIRA MATI BENERAN! PERCUMA GUA NANGIS TADI!" teriak Amu sembari mencekek Upi.

"KKHHHHHHKK! LEPAS- ORANG MAH BERSYUKUR TEMAN NYA MASIH HIDUP!!" balas Upi

"kaget tau!" seru Amu lagi

Kemudian mereka dibawa menghadap ke Pak Kepsek. (d̶i̶s̶e̶r̶e̶t̶)

Rea menghela nafasnya dan turun kebawah.

"untung aja masih diatas pohon" gumamnya dan pergi dengan cepat.

Sementara Amu dan Upi.

"ini bagusnya di apain Pak?" tanya Pak Supri

"tenggelamkan" jawab Pak Kepsek dengan buku Death Note dibelakangnya.

"Pak..." lirih Upi

Pada akhirnya dihukum juga.

Hormat ke bendera, di jemur lah istilahnya.


Honk honk honk

Seekor soang berjalan sembari mengigit kotak berisi kapur di mulutnya.

Seseorang muncul dan mengambil kapur yang ada di mulut soang itu.

"thanks mate" ucapnya dan mengelus kepala soang itu.

"Umami, peluru kapurnya udah datang nih" ucap orang itu

Seorang gadis yang bernama Umami itu menoleh dan tersenyum.

Umami adalah bagian keamanan putri.

"Amunisi mu masih banyak?" tanya orang misterius itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Amunisi mu masih banyak?" tanya orang misterius itu.

"Kalau butuh yabg baru bilang ya"

Umami tersenyum dan memebentuk jarinya seperti ini "👌".

"okeyyy kalau begitu" ucap orang itu.

Mahesa, bagian keamanan putra.

"Kita lanjut patroli" ucap Mahesa sembari membawa pedang dan Umami membawa shotgun nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita lanjut patroli" ucap Mahesa sembari membawa pedang dan Umami membawa shotgun nya.












Meanwhile...

Saat pulang sekolah, Sho, Toro, Kiki dan Rea melihat Amu dan Upi yang masih hormat.

"mereka kenapa?" tanya Kiki

"dihukum karena ngambil mangga kepsek" jawab Sho

"kasian Amu" ucap Kiki dan mengambil tas Amu.

"Panas banget Ya Allah" keluh Amu

Toro, Sho, Kiki dan Rea berjalan kearah mereka.

"Waktu hukuman kalian udah habis loh" ucap Toro

"tau kok Toro" ucap Upi sembari mengelap keringatnya.

"nih tas kamu Amu" ucap Kiki menyerahkan tas Amu.

"eh, makasih Kiki!" ucap Amu senang.

"kalian ga bawain tas aku?" tanya Upi berharap.

"engga" jawab Toro dan Sho singkat.

Sho menggandeng tangan Rea dan pergi. Toro, Kiki dan Amu pun begitu.

"OI TUNGGU KALIAN" ucap Upi berlari ke kelas dan mengambil tasnya.

TBC






MINE  - Sho x OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang