39

3.5K 161 3
                                    

Ini sudah seminggu sejak Alana mulai masuk kuliah lagi. Setiap hari tak ada yang terlewat untuk mengerjakan tugas tambahan. Hingga terkadang ia perlu disuapi oleh Ken untuk makan karena ia sering lupa makan saat sedang mengerjakan tugas. Pernah suatu hari, Alana terlewat makan siang dan menimbulkan rasa perih di perutnya. Ken yang memang sadar akan hal itu langsung menegur Alana.

Teguran itu terkesan memarahi karena memang Alana teledor akan dirinya sendiri. Ken hingga harus pergi ke ruang kerja nya hanya untuk menenangkan diri karena takut kelepasan. Namun saat di ruang kerja, Ken sendiri sadar bahwa ia juga tidak mengingatkan Alana untuk makan atau bahkan setidaknya, ia bisa menyuapi Alana.

"Na, makan dulu yuk, aku suapin. Maaf ya tadi udah marah, harusnya aku juga sadar kalau aku sendiri gak ngingetin kamu buat makan." Ucap Ken yang baru masuk ke kamar sembari membawa sepiring makanan

"Nggak Kak, ini aku yang salah. Aku udah ceroboh banget sampe lupa makan. Maafin aku juga yaa."

Ken lalu menaruh makanan nya di atas meja dan memeluk Alana.

"Maaf yaa, aku cuman gamau kalau kamu sakit lagi." Ucap Ken.

"Iyaa kak, tapi aku juga minta maaf yaa."

Mereka kemudian kembali berbaikan, untungnya mereka sudah bisa mengendalikan ego masing-masing.

~~~

Sisa tiga tugas tambahan dan satu tugas spesial dari Ken yang masih belum Alana ketahui. Tapi sekarang, ia merasa kesulitan di salah satu tugas ini. Berkali-kali berpikir namun tak kunjung menemukan jawabannya. Hingga saat Ken mendatangi nya dan melihat pekerjaan Alana, ia berkata.

"Sini aku bantu, ini gampang banget padahal."

Ken kemudian mengambil kursi kerja nya yang ada di kamar. Ken juga memang memiliki meja kerja nya. Ia mengambil kursi itu dan menaruh nya di samping kursi belajar Alana. Ken mulai mengajari Alana tentang tugas yang Alana tak mengerti. Alana memerhatikan dengan sangat baik. Namun sayangnya, Alana terlalu mengantuk malam ini, hingga tak sadar, beberapa kali Alana terlelap sepersekian detik namun langsung tersadar kembali.

Ken yang menyadari hal itu lalu berkata.
"Kalau udah ngantuk, udah dulu aja. Lanjut besok lagi, ini juga udah malem banget."

"Tapi ini harus aku kumpulin besok jam 10."

"Masih keburu buat dikerjain besok sehabis subuh, sekarang kamu tidur. Saya gamau kamu sakit lagi." Ucap Ken tegas.

"Tapi tanggung." Elak nya lagi

"Nurut Na." Ucap Ken sekali lagi

"Tapi Kak-"

Belum selesai Alana bicara, Ken sudah menggendong Alana dan menaruhnya di kasur. Ken tak lagi ingin mendengar penolakan dari Alana.

"Tak ada penolakan lagi. Sekarang tidur!" Ucap Ken yang juga merebahkan tubuhnya di samping Alana. Ia kemudian memeluk tubuh Alana. Hal itu mampu membuat Alana seperti nya tertidur tanpa membutuhkan waktu yang lama. Ken memutuskan untuk ikut tidur, namun sebelum benar benar menutup mata, Ken sempat mengatakan
"Jangan sakit lagi Na, saya sakit lihat kamu sakit. I love u, Alana. Saya pasti akan berusaha membuat kamu juga jatuh cinta pada saya."
Ia berucap sembari mengecup puncak kepala Alana.

Ya, Ken sudah mencintai Alana. Tak peduli apakah Alana sudah mencintai nya atau belum, tapi yang pasti, ia sudah benar benar mencintai Alana.

~~~

Adzan subuh sudah terdengar, mereka bergegas mengerjakan sholat subuh dan melanjutkan tugas Alana yang tertunda, sesuai dengan ucapan Ken semalam untuk melanjutkan nya sekarang.

Mereka benar benar serius mengerjakan nya sampai tak terasa bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 8. Tugas Alana telah selesai satu. Mereka segera mandi bergantian dan pergi sarapan bersama. Pukul 9, mereka sudah berangkat ke kampus dan menjalani kehidupan kampus seharian.

~~~

Pulang dari kampus kali ini berbeda. Alana mengajak Ken untuk makan di sebuah restoran sebelum pulang ke rumah. Di sepanjang jalan mereka hanya mengobrol tentang kegiatan masing-masing di kampus. Alana dengan kepusingannya memikirkan tugas dan memikirkan materi yang disampaikan, serta Ken dengan kepenatan nya mengurusi mahasiswa dan urusan kantor yang mesti ia bawa ke kampus.

Tiba lah mereka di restoran seafood yang pernah mereka datangi dulu sebelum menikah. Mereka jadi mengenang saat mereka pertama kali makan berdua.

"Kak."

"Hmm?" Tanya Ken sembari menatap Alana.

"I love you too." Ucap Alana sembari tersenyum.

Ken termenung sebentar, ia merasa membeku sepersekian detik. Apa yang Alana bilang benar benar mengejutkan nya.

Bagaimana Alana bisa mengatakan "too" ? Apakah Alana mendengar apa yang Ken ucapkan semalam?

"Aku belum tidur, kak." Ucap Alana sembari tersenyum pada Ken. Ia berkata seperti ini karena melihat muka Ken yang terkesan merasa heran.

Alana memang benar benar sudah mencintai Ken. Bukan karena terpaksa sebab Ken sudah mengatakan ia mencintai nya, tetapi karena memang hati Alana sendiri. Ia merasa sangat bahagia saat dengan Ken. Ia merasa kembali memiliki seorang pelindung, memiliki seseorang yang mampu memberi nya banyak kasih sayang. Ia benar benar telah jatuh cinta pada Ken.

"Kamu gak usah maksain bilang gitu kalau kamu belum merasakannya." Ucap Ken

"I really love you, kak! Tanpa paksaan sama sekali." Balas Alana masih dengan senyum manis yang terpasang di muka nya.

"Maaf aku gak ngungkapin ini dengan cara yang romantis. Aku memang bukan pria romantis seperti di luar sana. Tapi kamu hanya harus tau bahwa aku benar-benar mencintai mu, Na." Ucap Ken sembari menggenggam tangan Alana.

Alana mengangguk masih sembari tersenyum dan berkata
"Aku gak perlu pria romantis lain kalau aku udah punya kaka. Kakak lebih dari cukup buat aku. Aku juga minta maaf kalau aku belum bisa jadi istri yang penurut."

"Bisa kita mulai pernikahan kita ke depannya dengan penuh cinta?" Ucap Ken

"Tentu!" Balasnya.

Mereka kemudian menikmati makanan dan sisa hari dengan kesenangan di hati masing-masing. Bunda sampai merasa heran dengan menantu dan anaknya yang pulang dengan wajah yang sangat ceria.

Ia bahkan sampai memberitahu ibu kabar tentang ini. Mereka sangat berharap bahwa Ken dan Alana telah benar benar menerima pernikahan ini dan bisa memberi mereka cucu!! Hahaha pikiran ibu ibu, akan membuat Alana sebal jika mengetahui nyaa.

Alana [End]Where stories live. Discover now