11. Perubahan

153 28 16
                                    

Hidup Hoseok benar - benar berubah dalam sekejap. Dia yang awalnya hanya murid dari kalangan rakyat biasa dan sering terbaikan sekarang, banyak sekali yang ingin berteman dengannya, ia sampai bingung bagaimana memilah - milah mana yang benar - benar tulus atau tidak. Beruntung sekali, dia sudah memiliki beberapa orang yang siap sedia menjaganya bukan hanya dari mahluk - mahluk aneh yang ingin mengambil darahnya, tetapi juga dari mereka yang hanya ingin menjilat saja. 

Hoseok tersenyum lebar sembari meletakkan nampan berisi banyak makanan di kantin sekolah saat jam makan siang. Ia baru saja akan menyantap makanan dihadapannya ketika menyadari jika Jungkook tidak ada di meja bersamanya. Kepalanya menoleh menatap ke seisi kantin dan ternyata ia tidak menemukan Jungkook dan Jieun. 

Hoseok hanya menghela nafas panjang, menaik turunkan bahunya sebentar. 

"Kau kenapa sih Seok?" tanya Jimin yang mulai heran melihat tingkah Hoseok. 

"Tidak..." Hoseok menyantap makanan dihadapannya dan seperti biasa, matanya terbelalak lebar karena rasanya yang enak, "Enak nih... mau nambah ah nanti."

Dan dalam sekejap Hoseok melupakan sosok Jungkook yang tadi ia cari. 

@@@@@

Jieun terdiam, semenjak peristiwa kemarin, dia sadar jika Jungkook memang sangat marah padanya, tapi dia tidak pernah mengira jika Jungkook akan memutuskan hubungan dengannya seperti ini. 

Jieun bahkan masih terdiam ketika Jungkook mengembalikan cincin padanya. 

"Kita sudah tidak ada hubungan apapun, jadi jangan mengangguku lagi," kata Jungkook yang hendak  melangkah pergi tetapi ditahan oleh tangan Jieun yang memegangi ujung pakaiannya. 

Jungkook menatap malas kearah Jieun. 

"Kau... tidak benar - benar jatuh cinta pada Hoseok kan," kata Jieun. 

Jungkook melepaskan pegangan Jieun pada ujung pakaiannya, "Perasaanku bukan lagi urusanmu."

Bibir Jieun benar - benar kelu, tidak bisa berkata apapun mendengar pernyataan dari Jungkook yang terdengar begitu menyakitkan. Ia tahu, jika sekarang ia menyerang Hoseok maka resikonya akan sangat besar untuknya. Tapi... dia tidak seharusnya mendapat perlakuan seperti ini. Ia sudah bersama dengan Jungkook selama 2 tahun dan terhempas begitu saja hanya karena manusia rendahan yang tidak sengaja adalah anak dari Daehi. 

Jieun mengeram marah, tangannya melemparkan cincin milik Jungkook yang sudah tidak berarti apapun. 

Didalam kepala Jieun sudah banyak terisi dengan berbagai ide jahat untuk mengusili Hoseok, kakinya sudah melangkah untuk memanggil beberapa anak buahnya tetapi langkah kakinya segera berhenti ketika tiba - tiba di depannya muncul seorang perempuan bertubuh tinggi dengan mata hitam pekat tanpa bagian putih, sayap hitam besar yang bagian ujungnya mengeluarkan api berwarna biru.

Jieun terdiam menatap kaku pada sosok yang menatap kearahnya dengan tajam. Tubuhnya yang kaku tanpa bisa melawan langsung bersimpuh dengan kepala mendongak menatap pada sosok sempurna dan asli dari dewa kematian - Shi. 

Sang dewa kematian - Shi - melangkah pelan kearah Jieun, ia menggerakkan jarinya menyentuh dahi Jieun dan mengucapkan kalimat dalam bahasa kuno. 

'Dewa dilarang untuk ikut campur urusan manusia. Tapi aku berhak ikut campur dalam kehidupan adikku. jangan menganggunya lagi dan kau juga tidak perlu berteman dengannya. Menghilang dari kehidupannya.'

Sang dewa kematian - Shi - segera menghilang dari hadapan Jieun. 

Jieun masih dalam posisi bersimpuh dengan mata kosong untuk beberapa saat, sampai kemudian matanya kembali dalam keadaan normal. Jieun menatap kebingungan ke kanan dan kiri. 

Fate-Jungkook-Hoseok's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang