5

243 43 134
                                    

Budayakan follow dan jangan lupa tinggalkan jejak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Budayakan follow dan jangan lupa tinggalkan jejak.
Jejakmu semangat ku.
Azeek

🧕

"Mencintaimu bagaikan solat yang bisa di lakukan siapa saja. Tapi memiliki mu bagaikan rukun islam nomor lima. Hanya bisa di lakukan oleh orang yang mampu aja"
-Abidzar

" Semenjak bertemu dengan dirinya, energi statistatis dari dia telah mengejutkan gaya pegas jantungku."
-Aisha

Saat mendengar suara motor yang masuk ke garasi, Aisha dengan cepat menidurkan dirinya dia atas kasur. Perempuan dengan hoodie yang menutupi kepalanya itu kini sudah memejamkan mata walau sebenarnya dia tidak tertidur.

Cklek, Cklek

Suara pintu terbuka lalu ditutup terdengar di telinga Aisha. Bahkan dia mendengar langkah kaki Abidzar yang berhenti sejenak.

Abidzar tersenyum kecil. Betapa sulitnya merangkai kan kata-kata jika dia benar-benar bahagia. Dia tidak tau harus mengucapkan dengan ucapan apa jika memiliki Aisha benar-benar suatu kebahagiaan besar baginya.

Abidzar membuka jaketnya lalu pergi ke toilet, laki-laki itu baru keluar setalah berwudhu dan cuci muka.

Perlahan mata Aisha mengintip, dia penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Abidzar. Dengan cepat dia menutup matanya kembali. Betapa terkejut nya dia melihat Abidzar sedang solat tahajud, dia baru ingat jika Abidzar tadi emang sempat tertidur sejenak. Eh bentar, bukanya tu orang ketua geng motor ya? Aneh emang sih. Tapi alhamdulillah dari sekian bejadnya geng motor ada juga yang soleh macam suam-lupain aja ya. Gue gak ngomong apa-apa kok.

Kasur sedikit bergerak, menandakan jika Abidzar kini tengah naik dan terbaring di samping Aisha yang kini jantungnya sedang berjoget ria.

Mata Abidzar meneliti setiap inci wajah Aisha yang sedang tertidur, ralat pura-pura tidur. Bibirnya menyunggingkan seulas senyuman manis lalu sedikit mendekat.

"Sha? Cantik banget sih lagi tidur? Di sekolah banyak marah, untung serumah jadi bisa liat aslinya" Monolog Abidzar, kening Abidzar berkerut. saat Matanya menangkap luka lama di wajah Aisha. Laki-laki itu menghela napas. Tega banget sih si tua itu. Untung cantik nya gak luntur.

"Aisha Ellena Qiala, yang cinta sama kamu itu banyak. Dan mencintai kamu itu bagaikan ibadah solat yang bisa si lakukan semua orang, tapi memiliki mu itu bagaikan rukun islam nomor lima. Cuma buat yang mampu aja" Monolog Abidzar lagi lalu memeluk Aisha. Dia tidak sadar jika Aisha kini merasa wajahnya memanas, dia rasa juga jantungnya kini bolong, kemana Aisha sang ketua OSIS galak?

Aisha Dan AbidzarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang