11

22.2K 1.7K 129
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading.

Ezar meringis sakit saat badannya di turunkan dengan tidak manusiasi ke sofa, alano mengukung ezar di bawahnya kemudian meraup benda kenyal itu melumatnya kasar dan tergesa-gesa.

Alano menurunkan ciumannya ke leher putih ezar, menjilat, menggigit, dan menyesapnya kuat hingga menimbulkan bercak merah keunguan.

Tentu ezar memberontak, melihat perlakuan alano yang seperti ini yang sama persis seperti, entah kenapa otaknya memproses mengingatkannya pada kejadian malam itu bersama jev.

Ezar menggelengkan kepalanya, jangan sampai itu terjadi. Pikir ezar. Lagi dan lagi ezar memberontakan badannya membuat alano geram sendiri karena akitivitasnya terganggu.

Plak.

Plak.

Alano menampar pipi berisi ezar sebanyak dua kali. "DIAM!" Bentak alano.

Rasa panas dan ngilu ezar rasakan di kedua pipinya. "Al plis jangan kayak gini." Pinta ezar kedua bola mata sayu nya menatap alano memohon.

Alano menarik sudut bibirnya, menyeringai. "Lo lupa?" Tanya alano dengan nada dinginnya serta mengubah gaya panggilannya menjadi lo-gue.

Ezar sedikit kaget melihat perubahan sikap alano, dia menatap lelaki itu tidak percaya. "Al?" Lirih ezar, suaranya terdengar bergetar dan kedua matanya berkaca-kaca.

"Lo lupa, gue udah nawarin diri buat bantuin lo hilangin rasa panas di tubuh lo, lupa?!" Ucap alano tajam.

Ezar menggigit bibirnya bawahnya mendengar itu, ia tidak tahu kenapa tubuhnya tiba-tiba saja panas dan rasa panas itu masih terasa dan ia juga merasa jika itunya sesak di balik celana.

Alano melepaskan sabuk ezar, membuka kancing serta menurun resleting dan ia juga menurunkan celana seragam anak itu hingga lutut.

"Dan ini cara satu-satunya buat hilangin rasa panas itu." Sambung alano.

Ezar menggelengkan kepalanya lemah. "Ezar mohon al jangan lakuin itu." Ujar ezar dengan nada lemahnya.

"Gak bisa! Sebelumnya lo udah setuju sama penawaran gue!" Balas alano lalu menurunkan celana dalam ezar.

Dia terkekeh pelan saat melihat kelamin ezar yang sudah tegak, ia menggengmanya. "Kecil sekali!" Celetuk alano.

Sial.

Bisa-bisanya di situasi seperti ini, ezar merasakan panas di pipinya. Ia mengalihkan wajahnya kearah lain.

Alano mengangkat pinggul ezar dan melebarkan kedua paha anak itu hingga nampaklah hole ezar yang berkedut juga sudah basah.

"Alhh janganhhh!" Pinta ezar lagi ketika merasakan sesuatu menerobos masuk ke dalam holenya.

Alano terdiam kala merasakan hole kekasihnya sempit namun sedikit longgar, ingat sedikit. Dia menatap ezar sejenak lalu tertawa.

"Udah pernah di pake huh?!" Ucap alano tertawa renyah, ia menambah dua jarinya membuat ezar memekik kaget.

"Berarti ini bukan pengalaman pertama buat lo, gue kira lo orangnya lugu dan polos ternyata gue salah." Sambung alano.

"Eughh." Lenguh ezar kala jari jemari alano bergerak.

"Mau denger cerita?" Tanya alano.

Alano menatap ezar yang memejamkan mata, ia menambah tempo kecepatannya membuat anak itu mendesah ke enakan.

"Tadi pagi gue pergi ke toilet, saat gue mau balik ke kelas gue lihat dua orang cowok. Dan salah satu cowok narik tangan cowok satunya lagi ke taman belakang sekolah."

My Husband| mpreg [Bxb]✓Where stories live. Discover now