7

1K 186 10
                                    

Kak Ariel

Niel
Bisa ikut gue nemuin Bu Melody?
Jam istirahat makan siang

Bisa Kak



Seperti yang Ariel katakan pada Oniel, begitu bel istirahat makan siang berbunyi dan Bu Veranda keluar dari kelasnya, Ariel langsung membereskan alat tulisnya cepat cepat, hendak keluar kelas dan menemui gadis itu.

"Buru buru amat, mau kemana?" Tanya Amel.

"Kelas Oniel." Jawab Ariel.

"Ngapain?"

"Nemuin Bu Melody."

Amel hanya mangut mangut paham. Setelahnya Ariel berpamitan padanya dan benar benar pergi keluar kelas, menuju kelas Oniel.

Sampai di depan kelas, Ariel mengintip sebentar dari arah jendela. Memastikan keberadaan Oniel. Dan ya, Oniel masih duduk di bangkunya. Ariel memilih untuk menunggu sebentar lagi sampai Oniel keluar dari kelas.

Begitu Oniel keluar kelas, Ariel langsung menyambutnya, "Niel,"

Oniel menoleh, mengerti alasan Ariel ada disini, "Mau sekarang?" Tanya Oniel.

Ariel mengangguk, "Iya, biar cepet."

"Mau kemana?" Tanya Lulu, alisnya bertaut bingung.

"Mau nemuin Bu Melody, ngomongin masalah lomba," Jawab Oniel, "Lo duluan aja temuin yang lain. Bilang nanti gue nyusul,"




*~"~*




Mata Bu Melody benar benar memperhatikan Oniel dari atas sampai bawah. Memindai setiap inchi dari gadis itu. Membuat Oniel merasa agak risih sebenarnya.

"Kamu Cornelia anak kelas 11 kan? Teman dekatnya Reva anak kelas 10 yang kemarin kemarin mecahin kaca perpustakaan bareng Eve adiknya Ariella?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Bu Melody justru membuat Oniel dan Ariel tak habis pikir. Dari banyaknya hal yang bisa dijadikan contoh identitas, kenapa harus kasus aneh itu? Dalam hati Oniel mengumpat pada Adel. Begitu juga Ariel yang mengumpat pada Eve.

Oniel tetap mengangguk setelahnya, "Iya, Bu. Saya temannya Reva."

"Setau saya, kamu pendiam." Kata Bu Melody, wanita itu membetulkan letak kacamatanya, "Yakin mau ikut lomba ini?"

"Ya pendiem bukan berarti bisu dong," Gumam Ariel kecil, hampir tanpa suara. Tapi Oniel masih bisa mendengarnya samar.

Oniel mengangguk, "Iya, Bu. Saya mau."

"Kamu bisa alat musik apa?"

"Gitar, ukulele."

"Bagus. Cocok dengan kriteria dan strategi saya untuk lomba ini."

Mendengar itu, Ariel menghela nafasnya lega. Keputusannya untuk memilih Oniel ternyata tidak salah.

Bu Melody menatap Oniel, "Mau coba ke ruang musik sekarang?"

Bukannya menjawab, Oniel justru menoleh ke Ariel, seolah meminta bantuan. Ariel mengerti, "Udah, iyain aja. Lo bisa kan?" Bisiknya.

Oniel menghela nafasnya, lalu beralih ke Bu Melody. Ia mengangguk, "Iya, Bu. Boleh kalau mau sekarang."

"Oke, ayo kita ke ruang musik. Sekarang."

HertzWhere stories live. Discover now