"chagia, apa kau tahu? tadi aku bertemu dengan army.."
"army? benarkah? tapi, kapan?" saut jimin
Elmeeyra menceritakan segalanya pada jimin. Bahkan elmeeyra meminta jimin untuk memposting sesuatu di media sosialnya dan memberi kabar pada army.
"setidaknya beri mereka kabar, meski itu hanya gambar sepatumu saja.." ucap elmeeyra
"akhir-akhir ini aku menghabiskan waktu bersamamu, aku jadi lupa tentang segala hal.." saut jimin
"chagia.. ada begitu banyak orang diluar sana yang mengalami hal buruk dalam hidupnya. Jika kau bisa menyembuhkan mereka hanya dengan memberi kabar saja, bukankah itu adalah sebuah kebaikan? postinglah sesuatu sekarang, jangan membuat mereka khawatir. Sejak dulu kebiasaanmu memang selalu menghilang dan jarang memberi kabar.."
Jimin tersenyum mendengarkan elmeeyra berbicara. Bagaimana bisa wanita dihadapannya ini sangat tulus, sedangkan posisi dirinya sendiri sedang di rahasiakan. Jimin menyentuh wajah elmeeyra dengan lembut.
"lucky i have you" saut jimin
"chagiaaaaaa..." ucap elmeeyra malu
"kalau begitu, bantulah aku untuk memposting foto. foto mana yang harus aku pilih" kata jimin sambil mengeluarkan hp nya
Jimin dan Elmeeyra memilih beberapa foto, namun jimin memilih foto lain. Bouquet bunga. Sebelum elmeeyra memberikannya pada wanita itu, jimin telah memotret bouquet bunga tersebut saat elmeeyra memegangnya. Jimin memilih foto bouquet bunga yang berada dalam genggaman elmeeyra itu untuk diposting.
"bagaimana kalau yang ini saja? terlihat sangat cantik di genggaman tanganmu" ucap jimin sambil menunjukkan fotonya pada elmeeyra
"tapi di foto ini terlihat sekali tangan seorang wanita, army akan marah nanti" ucap elmeeyra sambil tersenyum
"hanya pergelangan dan kukunya saja yang terlihat, aku juga memiliki kuku yang sama sepertimu. kuku kita sangat mirip, chagia"
"eoh, tapi kemana bunga itu? aku tidak melihatnya sejak tadi, kau letakkan dimana chagia?" lanjut jimin
Elmeeyra lupa mengatakan pada jimin bahwa bouquet yang ia beri untuk elmeeyra, telah diberikan pada wanita army itu.
"chagiaa.. aku lupa mengatakannya padamu. aku memberikan bouquet itu untuk wanita army tadi. mianhae, tapi aku merasa wanita itu lebih membutuhkannya. bukankah dia harus mempunyai alasan untuk tetap bertahan sampai akhir? dia membutuhkan alasan untuk tetap tersenyum. dia terlihat sangat senang ketika aku memberinya bunga itu. dia langsung mengenalimu. apa kau marah?"
Jimin kembali tersenyum dibuatnya. Istrinya itu sangat tulus, hatinya sangat lembut. Jimin bangga memilikinya.
"bagaimana aku bisa marah, ketika istriku melakukan hal yang benar?" saut jimin
"gomawo, hubby.." ucap elmeeyra tersenyum manis
"baiklah, kita akan posting foto yang lain saja. bagaimana jika yang ini?" kata jimin sambil menunjukkan foto yang ia pilih
Jimin memilih foto yang sama namun dalam posisi yang berbeda. Kali ini foto tersebut hanya ada bouquet bunga itu saja, tanpa tangan elmeeyra yang memegangnya. Elmeeyra setuju dengan pilihan jimin. Jimin langsung mempostingnya di Instagram pribadinya saat itu juga. Lalu jimin juga menuliskan sesuatu di aplikasi weverse miliknya. bertuliskan 'I'm happy, thank you all the time'.
"wanita tadi pasti sangat senang, jimin memposting foto bunga yang sama seperti miliknya.. semoga dia selalu bahagia dimanapun dia berada, begitu juga dengan army lain.." ucap elmeeyra dalam hatinya sambil tersenyum memandang jimin
YOU ARE READING
ONE LOVE IN MY LIFE | JIMIN ✓
Fanfiction[the end] Waktu adalah hal yang sangat berarti bagi mereka yang telah berpisah. karena waktu bisa merenggutnya kapan saja. Sama halnya seperti waktu yang merenggut Elmeeyra dari Jimin. 'pada akhirnya aku hanya benar-benar mencintai satu wanita saja...
