empat puluh satu

946 50 2
                                    

***

Kau tahu?
Nizam adalah sahabatku sejak kecil,bahkan sudah ku anggap  saudara kandungku sendiri.

Dimanapun ada aku,disana pasti ada dia.

Persahabatan kita sedikit renggang sejak  aku pergi kuliyah di Mesir.

Saat liburanku tiba dan aku pulang ke Indonesia,Nizam memperkenalkanku pada Aisyah,kakak sepupumu.

Aku tau sepertinya mereka saling punya perasaan.

Aisyah adalah gadis yang cantik,baik dan cerdas,dia juga sangat aktif di berbagai organisasi.

Aku sempat mengaguminya.

Seminggu sebelum kembaliku ke Mesir,aku ingin menemui Nizam di rumahnya,namun aku disambut oleh hal yang tak enak pandang di depan mata kepalaku.

Nizam mabuk lalu berzina dengan seorang wanita yang tak ku kenal,dia tau saat aku datang,namun sama sekali tak menghiraukan itu dan terus saja melanjutkan aktifitas menjijikkan itu.

Aku mencoba untuk terus berhusnudhon dengannya.

Namun dua hari kemudian Nizam menghadangku di tengah jalan dan mengancamku agar tidak mengatakan ini pada Aisyah.

Setahun kemudian aku lulus dan pulang ke Indonesia.

Abi dan umi mendesakku agar segera menikah dengan Aisyah,karena Aisyah adalah cucu kakekmu,dan kakek kita sangat  ingin menjodohkan cucu2 mereka.

di sisi lain aku semakin mengetahui kalau Nizam bukanlah lelaki baik2.

Jujur,aku memang tertarik dengan Aisyah,namun aku tak bisa menolak pernikahan itu dan juga ingin melindungi Aisyah dari Nizam.

Dan kelanjutannya sama persis dengan apa yang ada dalam suratmu nduuk.

***

"Gus"panggilku lirih karena tubuhku rasanya semakin melemah.

Gus Zayn menunduk menatapku.

"Iya ndukku sayang"jawabnya lirih.

Entah mengapa rasanya pipiku menghangat,mungkin efek sakit.

"M--maafin kak Aisyah ya Gus"

"Aku sudah memaafkannya nduk".

Aku tersenyum samar.

Kuberanikan diriku untuk menatap lurus mata Gus Zayn,namun itu tak bertahan lama.

"Gus maafin Rara juga yaa,soalnya Rara sering ngehindar dari Gus!"ucapku takut2.

"Gus ndak bisa maafin kamu nduk,kecualiii......

Gus Zayn menggantung kalimatnya.

....kamu berjanji ndak bakal ninggalin Gus dan juga mengganti panggilan Gus menjadi Mas,sanggup??"
.
"InsyaAlloh Gus,eh!
InsyaAlloh mas".

"Gitu dong ndukku sayang,sekarang mas maafin kamu".ucap Gus Zayn tersenyum.

Beberapa menit kemudian,terjadilah ciuman kami untuk yang kedua kalinya.




Ekhemm
.
.
.
.
Boleh  bintangnya lagi...
.
.
.
إ ن أ حسنتم أ حسنتملأ نفسكم

Bila kamu berbuat baik maka Kebaikan itu untuk dirimu sendiri...
Al Isro' ayat 7
.
.
.

;)

Dear My GusWhere stories live. Discover now