Ini Akhir Ceritanya

36 2 0
                                    

Mari kita rangkul Dara.
Biarkan ia sedih,
Kasih ia waktu sendiri
Kemudian, ketika ia sudah baik-baik saja.
Peluk ia dengan erat.
Katakan kepadanya bahwa semua akan baik-baik saja.

Tujuh tahun kemudian, Dara sudah bisa melihat semestanya kembali. Entah mata yang tengah ia gunakan ini milik siapa, tetapi dengan ini ia kembali melihat dunia yang sudah lama tidak bisa ia lihat dengan baik. Tujuh tahun bukan waktu yang cepat, berbagai suka dan duka sudah ia lewati.

Setelah menjalani operasi mata beberapa bulan yang lalu, gadis itu sangat bahagia. Kini ia bisa melihat semuanya kembali dengan normal. Tidak ada lagi tongkat sebagai pengarah ketika berjalan dan tidak ada kegelapan yang selalu ia lihat. Berkat perjuangan kakek, nenek dan ketiga temannya mencari diberbagai rumah sakit untuk bisa mendapatkan mata untuk gadis itu.

Mencari pendonor mata di setiap rumah sakit memang cukup sulit, terlebih jika bukan dari pendonor asli--maka bisa di ambil dari mata milik para jenazah yang sudah meninggal dengan persetujuan dua belah pilah. Namun, beberapa kali juga Siska dan Irsal tidak bisa karena menginginkan mata yang bagus untuk sang cucu. Hingga akhirnya, tujuh tahun kemudian mereka mendapatkan apa yang diinginkan.

Saat ini, kebahagian kembali menyelimuti Dara. Sesuatu yang beberapa tahun yang lalu sempat membuat hidupnya mengerikan kini kembali dengan sempurna, walau pun ia kehilangan orang yang paling di sayangi. Memang benar, gadis itu masih belum bisa mengikhlaskan kepergian kedua orang tuanya. Namun, harus bagaimana? Takdir berjalan demikian. Meski kerinduan yang amat berat, ia pasti akan bisa bertahan bahkan hingga hari ini ia masih tetap hidup.

Support dari nenek dan kakeknya serta teman-temannya membuat Dara merasa hidupnya sangat beruntung. Ohiya, sempat lupa-dua tahun yang lalu Daren dan Dara resmi berpacaran. Daren menerima gadis itu apa adanya.

Kini umur mereka sudah menginjak di kepala dua. Daren, Aldo dan Tiara sudah menyelesaikan S1 mereka dengan nilai yang sangat sempurna. Aldo sudah bekerja di salah satu perusahan tempat ia magang saat dulu, sedangkan Tiara bekerja di perusahaan orang tuanya. Daren yang mengambil jurusan hukum dan mengambil bidang keahlian jaksa. Hingga kini, cowok itu sudah mendapatkan pekerjaan di salah satu pengadilan agama yang berada di Jakarta. Dengan kepintaran yang mereka dapatkan, ketiga remaja itu akan mudah mendapatkan pekerjaan-terlebih saat magang-mereka mendapatkan nilai yang luar biasa dari perusahaan tempat mereka kerja.

Aldo dan Tiara masih sama-sama menyandang status jomblo. Entahlah, bagaimana dengan perasaan keduanya-apakah masih memiliki rasa yang sama atau salah satu di antara mereka telah pudar.

Saat ini-karena teman-temannya sudah memiliki pekerjaan-itu membuat mereka jarang bertemu. Namun, minggu lalu mereka telah menghabiskan waktu bersama untuk sekadar menikmati kebersamaan. Sempat terpikir di benak Dara untuk melanjutkan kembali kuliahnya. Namun, ia tidak yakin dengan dirinya-terlebih jurusan yang ia minati masa belajarnya yang cukup lama pasti akan sangat sulit nantinya. Jadi, untuk hal itu, ia akan berpikir.

"Nek, Kek. Kalian sudah makan?" tanya Dara. Kini giliran gadis itu yang akan merawat kedua orang yang rela menghabiskan masa tuanya untuk menjaga dan merawat Dara.

Umur yang semakin tua, membuat kedua orang tua itu sudah tidak terlalu bisa berjalan jauh. Umur kakek yang sudah memasuki masa pikun-kini sudah mulai terlihat. Untungnya, saat-saat seperti ini, Dara sudah normal melihat, sehingga memudahkan semua urusannya.

"Sudah, Nak. Tadi Bibi sudah suapin kami," jawab Siska. Dara mengangguk mengiyakan ucapan sang nenek.

"Ohiya, Sayang. Gimana dengan kuliahnya? Apa Dara mau lanjut? Terlebih 'kan Dara juga punya Ijazah SMA sekarang." Kali ini Irsal yang bersuara.

LANGIT YANG TERSELIP (END)Where stories live. Discover now