Epiphany [ Trash Of The Count's Family ]

Special Fict I : LOVED [ Alberith ]

LOVED

Alberu Crossman x Aerith Mathis

warn! Spoiler alert!!

ROMANCE FOR U, MY DEAR READERS!
FLUFF, I SWEAR!

and, ofc...

Comedy, hehe. Do you beliave me right, my dear readers?

___

"Nona Aerith, sebaiknya kau harus bertemu dengan keponakanku."

Aerith Mathis -- Gadis berusia 20 tahun ini melihat Tasha dengan tatapan bingung. Memang apa yang terjadi dengan Alberu Crossman sampai dirinya harus mengunjungi, tidak... Aerith paham, karena dia harus sekali-kali mengunjungi kekasihnya.

Huh... Kenapa kalian menatap Kim Jia, maksudku Aerith Mathis seperti itu?

Sebenarnya bukan kekasih, lebih tepatnya tunangan. Aerith menerima pernyataan putera mahkota.. tidak, bukan lagi tetapi seorang Raja dari Kerajaan Roan.

-- Sedikit klise, namun terlihat mainstream juga dimana Alberu menyatakan perasaannya terhadap Aerith. Hm? Penasaran? Ya, kalian akan diceritakan nanti bagaimana Alberu menyatakan perasaannya.

"Memang ada apa dengan Yang Mulia?" Tanya Aerith melihat Tasha memandangi dirinya dengan tatapan cemas.

Tasha menggenggam tangan Aerith, berbeda dengan raut wajah Aerith ini begitu tenang ... namun sebaliknya belakang punggung Aerith merasakan beban yang akan ditanggung olehnya nanti.

Aigoo... memang apa yang terjadi sampai aku harus menemui Al? ' Tanya Aerith pada dirinya sendiri.  Tetapi, memang wajar karena mereka tidak bertemu satu bulan ini karena Aerith membantu edukasi Jade yang akan menjadi penerus Count Mathis.

Aerith masih kebingungan, tidak mempedulikan tatapan tenang dari pemuda berhelaian merah gelap itu dengan manik biru gelap -- Aine Redeu memandangi kedua orang tersebut sambil memakan pie apel yang diberikan oleh Raon.

Tidak ingin mengikuti percakapan kedua orang ini, karena dirinya tau itu tidak ada manfaat semisalnya dia ikut. Ya... sedikit tertarik, karena 'anak' perempuan ini akan bereaksi apa.

"Dia selalu berkerja setiap waktu, sering tidur juga makan di ruang kerjanya."

"... begitu ya?"

"Ya, benar Nona! Saya suka heran mengapa dirinya bisa betah dengan perkerjaannya!"

Karena itu tugasnya sebagai Raja? ' Aerith menelan kembali kalimat yang hampir ia ucapkan. Iris biru Aerith melihat dari elf ini yang masih mengusap wajah kasar.

"Nona muda... anda..."

Hm?

"... tidak berpikir untuk menceraikan Alberu 'kan?"

COUGH! ' Aine yang mendengarnya langsung terbatuk-batuk, berbeda dengan Aerith yang tidak tau bereaksi apa. Bercerai? ... Kalau menggagalkan pertunangan itu masuk akal, namun bercerai?!

"Tasha, aku belum menikahi Yang Mulia. Bagaimana aku menceraikannya?" Tanya Aerith berusaha tenang,

Tasha mendengarnya langsung menutup mulut, ah... dia lupa. Karena dirinya ingin melihat cucu dari keponakannya itu malah mengatakan hal aneh.