Hidden facts

766 167 18
                                    

Tiga hari berlalu, selama itu pula (Name) tak masuk sekolah, begitu pula Hanwool yang setia menemani gadis itu terapi mental.

"(Name).." Panggil Hanwool.

Gadis yang tengah terduduk sembari menatap kosong ke arah jendela kamar itu menoleh.

"Aku sekolah dulu ya, kamu yang baik di rumah."

Gadis itu mengangguk, kembali menatap jalanan sepi yang menurutnya lebih menarik. Hanwool menatapnya khawatir, takut-takut tunangannya kembali melakukan hal aneh lagi.

"Kalau kamu butuh sesuatu papamu ada di sofa ruang tengah." Hanwool menatap rahang (Name) yang mulai mengeras.

"Yaudah pergi sana! Banyak omong banget kamu jadi cowok!"

Menghela nafas lelah, Hanwool berbalik meninggalkan gadis dengan tanktop hitam dan celana pendek bewarna putih itu sendiri. Setidaknya walau masih terbilang kasar, (Name) tidak seberutal kemarin yang melemparkan sebuah vas bunga pada ayahnya sendiri.

Hanwool melangkah menuruni tangga, setibanya di bawah netra Hanwool bertemu dengan mimik wajah lelah ayahnya (Name).

"Bagaimana?" Tanyanya cemas.

Hanwool mengerti perasaan calon mertuanya, lantas tersenyum tipis sebelum menjawab.

"Dia baik-baik saja, masih kasar tapi tidak sekasar kemarin." Jelasnya.

"Ini semua salahku yang selalu meningalkannya sendiri." Ayah (Name) memijit pangkal hidungnya yang terasa pening.

"Jangan menyalahkan diri anda, anda bekerja demi (Name) juga kan?"

Anggukan diberikan sebagai jawaban, ayah (Name) tersenyum tipis ke arah Hanwool.

"Senang memiliki menantu yang siap siaga sepertimu."

Hanwool tersenyum dengan semburat merah tipis menghiasi wajahnya.
"Saya berangkat dulu, ayah."

"Yaa.. Hati-hati di jalan."

*****

Jam istirahat sudah lewat 5 menit yang lalu. Wajahnya menatap tegas dengan pandangan menajam ke arah depan, sedikit berjalan cepat lalu berbelok menuju tujuan. Menggeser pintu ruang klub sang sahabat dengan pelan, netra Hanwool mengedar, mencari Gamin dan juga Geonyeob.

"Ah~ Ketemu kalian." Semua yang diruangan klub menoleh mendapati penguasa sekolah tengah berada diruangan klub mereka. Sebagian menatap tajam, sebagian pula meneguk ludah gugup.

Gamin dan Geonyeob yang peka saling melirik satu sama lain lalu berjalan bersama menghampiri pemuda bersurai silver itu.

Ketiganya berjalan bersama, dengan Hanwool sebagai pemimpin jalan, mencari tempat sepi karena ketiganya akan membicarakan topik yang cukup serius.

Orang-orang di ruangan klub menatap ketiganya aneh penuh tanda tanya, tapi mereka yakin ini ada kaitannya dengan (Name) yang sudah tak masuk 3 hari dengan alasan sakit.

Berlokasi di halaman belakang sekolah ketiganya terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Hanwool bersandar pada tembok sembari menyugar surainya ke atas.

"Langsung saja pada intinya.. Apa yang terjadi 3 hari lalu?" Netra Hanwool memejam, kepalanya sendiri terasa pening karena tidur tidak benar selama 3 hari, bagaimana tidak? Hanwool khawatir (Name) berbuat hal aneh ketika dirinya terlelap. Pernah tuh sekali dia mau gunting rambutnya sendiri tengah malem untung Hanwool cepet sadar dan segera mencegahnya.

𝐊𝐀𝐌𝐀𝐋𝐀 [𝐇𝐚𝐧𝐰𝐨𝐨𝐥𝐱𝐘𝐨𝐮𝐱𝐆𝐞𝐨𝐧𝐲𝐞𝐨𝐛]Where stories live. Discover now