🧀Papa🌰

3K 115 5
                                    

Berada satu atap dengan seseorang yang di cintai nya dan sekarang dia menjadi istri ayahnya. Membuat Lucas tidak betah berdiam diri di dalam rumah.

"Lucas kau ingin kemana?"

"Bukan urusan Papa!"

Lucas tak menghiraukan ucapan Papa nya itu, dirinya meninggalkan rumah dengan menggunakan motor miliknya.

Lee Taemin, selaku Papa barunya itu hanya bisa menatap. Dirinya tidak tau dengan Lucas, kenapa semenjak dirinya menjadi Papa baru untuk bocah itu. Lucas menjadi dingin dan selalu menghindar saat dirinya ajak berbicara.

"Sayang ada apa?" tanya sang suami, Baekhyun selaku ayah dari Lucas.

Taemin tidak menjawab, membuat Baekhyun kembali bertanya dan menebak.

"Apa ini karna Lucas lagi?"

"Ya begitulah, dia semakin dingin padaku." jawab Taemin seadanya.

"Jangan terlalu di pikiran, anak itu memang sudah seperti itu saat setelah ibunya meninggal." cerita Baekhyun yang hanya dapat anggukan kepala dari Taemin.

"Omong-omong kamu ingin kemana, kenapa membawa koper?" tanya Taemin saat melihat koper yang ada di belakang suaminya.

"Ah iya, aku harus pergi keluar kota. Kira-kira satu mingguan kamu di rumah sendiri gakpapa kan?" tanya Baekhyun saat baru teringat darinya sedang buru-buru sekarang ini.

Taemin tentu saja akan bilang tidak. Bukan karna takut melainkan mungkin akan ada sesuatu yang menarik jika anak tirinya itu di rumah dengan nya. Tanpa sadar ia pun tersenyum kecil di bibirnya itu.

"Kamu bisa tidak Lucas disuruh pulang, aku takut dirumah sendirian."

Baekhyun menghela nafas, jujur ia pun tidak begitu yakin kalau anaknya itu mau menuruti perintah nya. Dirinya tau persis Lucas putranya itu sangat membenci Taemin.

"Aku tidak yakin, tapi nanti aku akan mencoba bicara agar anak itu pulang dan nemenin kamu di rumah." Baekhyun tak ingin istrinya kecewa. Dan benar saja Taemin langsung tersenyum secerah matahari.

"Yasudah aku pergi dulu ya." saat Baekhyun ingin mencium bibir istrinya, Taemin menghindar.

Pada akhirnya Baekhyun hanya mengecup kening Taemin saja, ia berpikir mungkin istrinya belum terbiasa. Karna bagaimanapun juga umur istrinya itu hampir sama dengan putranya.

.
.

"Cas udah cukup! Lu udah banyak minum."

"Gue pengen mabuk Mark!" Lucas ingin merebut botol soju yang Mark ambil darinya.

"Gila lu ya? Entar lu harus bawa motor kalo lu mabuk yang ada ntar kecelakaan."

Mark mengoceh, membuat kepala Lucas semakin pusing. Niat Mark sebenernya baik, dirinya tidak ingin sahabatnya itu kenapa-kenapa nanti saat pulang. Setidaknya Lucas harus memikirkan bagaimana nanti mereka pulang.

"Brisik Mark! biarin aja kali ini gue mabuk, gue capek." Lucas masih berusaha mengambil botol wine itu. Tapi karna ia sudah sedikit mabuk pun sedikit kesusahan.

"Daripada mabuk gini mending lu cerita deh, ada masalah apalagi kali ini, apa masalah lu sama Papa lu lagi?" tebak Mark yang sudah di pastikan benar. Dari melihat muka sahabatnya saja Mark sudah tau kalau sahabat nya ini lagi ada masalah dengan Papanya.

"Lu masih suka sama Papa lu?"

"Lu tau sendiri gue suka dia sejak pertama kali masuk kampus."

"Tapi lu tau sendiri dia udah jadi Papa baru lu, dia istri bokap lu Cas!"

Lucas × All [SuperM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang