16

1.8K 225 13
                                    

Ada angin apa zee dan teman temannya itu datang pagi sekali ke sekolah niatnya si ingin menjadi anak rajin katanya, tapi ada pemandangan yang cukup tidak mengenakan hati gracio salah satunya. Bagaimana tidak di pagi buta seperti itu dia sudah melihat pemandangan yang merusak matanya saja dan melelahkan hatinya saja. Aran dengan romantisnya membuka pintu untuk kekasihnya ketua osis yang cantiknya bak bidadari surga selalu membuat siapapun akan jatuh cinta saat melihat paras itu bukan hanya cantik karna paras tapi shani indira itu tidak kurang dalam segi apapun.

"Zoy gue kayaknya ga ikut kalian ke kantin, gue mau langsung ke kelas" gracio melangkahkan kakinya pergi dari sana karna sebelum berangkat tadi dia dan teman temannya itu ingin ke kantin untuk memesan kopi agar tidak mengantuk saat jam pelajaran.

Aldo yang mengerti maksud dari itu pun mengikuti gracio dan menyuruh zee dan gito ke kantin saja biar dia kelas membawakan tas milik zee dan gito.

"Ah.. I see" saat gito melihat kearah parkiran itu yang memperlihatkan interaksi antara aran dan shani.

"Paham kan zoy" gito mengode zee dengan mengangkat alisnya satu.

Zee hanya berdehem dan melanjutkan langkah kakinya ke kantin untuk memesan kopi untuk dirinya dan ketiga temannya itu.

Aran dan shani berpisah saat diparkiran dan dia berjalan menyamakan langkahnya dengan zee dan gito.

"Tumben kalian cuman berdua?" tanya shani basa basi.

"Iya ci aldo sama cio ke kelas dulu tadi" balas gito.

Shani hanya mengganguk "guys aku duluan ya kelas bilangin sama cio makasi buat tumpangannya kemaren terus maaf ga sempet bales chatnya karna hp aku lowbat semalem dan baru buka hp tadi pagi."

Zee dan gito menggangukan kepalanya sebagai jawabnya.

-
-
-

Suasana kantin di pagi hari ini sangat zee sukai dia yang tidak perlu berdesak desakan dengan siswa lain di bisa menguasai kantin jika pagi hari karna jarang ada yang datang sepagi ini ke kantin.

"Bu kopi susu empat ya" ucap zee memesan pada ibu kantin.

"Zee mau dibawa kekelas?" Tanya ibu kantin itu.

"Iya bu"

Ibu kantin langsung membuatkan pesanan milik zee itu dan setelah selesai zee membayar pesanannya dan kembali ke kelas.

Sesampainya zee di lorong kelas saat dia ingin masuk kedalam kelasnya itu ada yang memanggil namanya itu yang membuat langkah zee terhenti begitu saja. Untung tidak membuat kopinya jatuh kalo jatuh dia harus memesan kopi lagi.

"Zeee" panggil lala.

"Eh hai ka" sapa zee dengan ramah.

"Ada apa?" Tanya zee.

"Kamu latihan ga basket nanti?" Tanya lala.

"Emm.. iya kenapa?"

"Bole aku temenin ga? Sekalian aku mau ngajak kamu pergi setelah pulang basket gapapakan?" Tawar lala semoga saja zee mau dengan tawarnya itu dia ingin membuat suprise kecil kecilan untuk merayakan ulang tahun zee.

"Bisa si, cuman kasian kalalanya nungguin aku. Kelamaan entar adanya" ujar zee tidak enak.

"Heii gausah ga enak gitu ih orang aku yang ngajak see you nanti" lala mendekatkan dirinya ke zee dan berjinjit mencium pipi zee.

Zee yang mendapatkan perlakuan itu sedikit menegangkan mukanya dan membuat lala gemas terhadap zee.

"Dadah zee" lala meninggalkan zee begitu saja jika tidak dia tidak cepat cepat pergi dia bisa saja menempelkan dirinya dengan zee kapan saja dia mau.

Dia Istimewa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang