Prolog

6K 403 1
                                    

" Duh mampus aku."

" Gara gara tuh motor pake mogok segala lagi udah tau harinih lagi urgent."

" Bikin badmood."



Gerutuan yang terus keluar dari mulu perempuan bersetelan seperti pegawai kantor terus terdengar sepanjang jalan.

Perempuan itu bernama abony, ia bekerja sebagai pegawai kantor di salah satu perusahaan swata terkenal di ibukota negara E.



Tok tok.....


" Masuk saja pintunya tidak dikunci!"

Muncul kepala perempuan dari sela pintu tersebut.

" ehehe selamat pagi, bu bos."

" BONY!!!!!"

" Aduhhhh bu bos gak usah teriak teriak saya udh didepan ibu nihhh."

" Masih berani ngejawab ya kamu, udah telat gini."

" Saya bisa jelasin kok bu."

" Halah banyak alasan kamu ya."

" Loh saya kan belum jelasin apa apa bu."

" Stop, sekarang bawa semu berkas ini ke ruang rapat sekarang."

" Tapi bu--"

" Gak ada tapi tapian bony, sekarang! Tunggu apalagi."

" oke oke bu bos."


Abony pun pergi dengan membawa semua berkas dari bosnya ke ruang rapat. Kebetulan hari ini ada rapat besar di perusahaan tempat dirinya bekerja. Namun seharusnya yang membawa berkas berkas ini adalah sekretaris bos nya kok malah dirinya yang bawa.

Mana banyak lagi, bikin pegel tangannya aja deh. Belom juga napas lega abis lari larian.



Huffftttt kuatkan hamba tuhan. Batin abony



Tak lama dirinya sampai di ruang rapat dan menaruh semua berkas itu diatas meja, satu persatu peserta rapat masuk ke dalam ruangan. Setelah semuanya hadir, rapat pun dimulai.

Rapat pun berjalan cukup lama, sekitar hampir memakan waktu 3 jam.


" Yaampun tegang banget tadi didalam."

" Bukan lagi sih, aku aja sampe keringat dingin nah."

" Mana usulan kita ditolak mentah mentah, laporan disuruh revisi habis habisan lagi."

" Auto lembur ini mah jadinya."

" Mungkin tuh bos besar lagi pms kali, makanya garang banget harinih."

" hust sembarangan kalo ngomong, bos kan lakik wkwkwk."

" Bukan harini doang kejamnya tiap hari gitu hahahah."

" Bener bener hahahah."

" Btw aku mau beli makan siang nih keluar kantor, kalian mau nitip gak?"

" Mau mau, bony."

" Bony tolong ya titip jus alpukatnya 1 itu aja aku bawa bekal soalnya."

" Kalo aku samain dengan kamu aja, bony."

" Aku mau Nasi goreng aja minumnya jus jeruk aja."

" Aku juga sama."

" Oke itu aja ya. Sip aku pegi dulu."

" Hati hati bon."

Begitulah obrolan abony dengan teman teman kantornya setelah selesai rapat.







************







Tak terasa haripun sudah sore, waktunya pulang kantor. Saat ini abony sedang membereskan barang barangnya dan bersiap tuk pulang.

" Gaisss aku duluan ya."

" Iya hati hati bon."

Kali ini dirinya pulang naik bus karna motornya dibawa ke bengkel. Entah kenapa diperjalan pulang perasaannya gak enak.

Bus berhenti di halte yg jaraknya tak jauh dari halte yang disinggahinya tadi. Ada seorang wanita tua yang gak kebagian tempat duduk. Karna kasihan abony pun memberikan tempat duduknya itu pada sang nenek tersebut.

" Permisi, nek duduk disini aja yang lainnya udah penuh."

" Ahh makasih anak muda."

" Hm sama sama."

Bus pun melaju kembali, hingga berhentilah di halte yang dekat dengan rumahnya. Saat turun nenek tadi ikut turun mencegatnya.

" Sebentar nak."

" Ya ada apa nek?"

" Ini nenek punya cincin buat kamu saja."

" Loh gak usah nek, simpan aja buat nenek apalgi kelihatannya mahal."

" Gak ini buat kamu karna kamu udah baik sama nenek."

" huffttt baiklah saya terima, makasih ya nek."

Nenek itupun tersenyum hangat kearahnya.

" Kalo gitu saya duluan ya nek."

" Iya."

Abony pun melangkahkan kakinya dari situ, saat menolehkan kepalanya kebelakang nenek tadipun sudah tak ada disana.

" Loh kemana nenek tadi? Cepat banget ngilangnya."

Merinding, dirinya pun bergegas ke rumahnya.

Setelah sampai dirumah, abony mandi tuk membersihkan tubuhnya sekalian berendam. Setelah selesai ia pun keluar dan menuju ruang ganti. Ia langsung memakai baju kimononya karna tak ada rencana bepergian setelah ini, ia mau langsung tidur aja. Lalu abony pun merebahkan dirinya diatas ranjang buat tidur.

" Selamat tidur dunia, semoga hari esok akan lebih baik."

Abony pun terlelap dalam tidurnya hingga tak menyadari cincin pemberian nenek tadi mengeluarkan cahaya putih yang menyilaukan mata dan mulai menutupi tubuhnya. Dirinya tak tau jika cincin itu akan membawanya ke dimensi lain.

Lady Abony ✔Where stories live. Discover now