2 : Arin

42 9 2
                                    

——Arin Ananda, putri tunggal di keluarganya. Kedua orang tua Arin adalah pembisnis yang sama-sama sibuk, bahkan mereka bisa tidak pulang berbulan-bulan hanya karna pekerjaan mereka yang terlalu banyak.

Alasan kenapa Arin selalu bergonta ganti pasangan, selain karna emophilia yang dia derita. Gadis itu memiliki rasa benci dengan kesepian, hanya dengan laki-laki dia akan selalu merasa di butuhkan dan di inginkan.

Arin ingin miliki seseorang yang mampu menghilangkan rasa kesepiannya, itulah kenapa dia banyak bermain dengan para laki-laki.

Meskipun Arin akui hubungan yang dia lakukan sudah sangat jauh.

Dia bukan hanya sekedar bergonta-ganti pasangan, tapi dia juga kerap berhubungan badan dengan pacar-pacarnya.

Sofia dan Julia kadang merasa khawatir dengan kebiasaan Arin yang terlalu jauh dari mereka.

"Lo yakin udah ga papa?" Sudah ke sembilan kali Arin bertanya pertanyaan yang sama pada Sofia. Membuat Fia jadi kesal sendiri mendengarkan pertanyaan Arin.

"Nanya lagi gue tampol ya lo rin!" dengus Fia, Julia terkekeh kecil melihat raut wajah kesal Sofia.

"Soalnya gue khawatir Fia, lo kan pinter bohong" balas Arin yang langsung membuat Sofia bungkam.

Julia yang tau jika keadaan mulai canggung langsung mengalihkan topik membicaraan, "By the way, rin lo ga ada janji sama cowok lo malam ini?" tanya Julia.

Arin langsung menepuk dahinya dengan mata membelak, gadis itu langsung menatap ponselnya yang sudah mendapatkan puluhan miscall dari sang pacar.

"Sial! Gue lupa! Untung lo ingetin jul, aduh gue duluan ya? Cowok gue udah nungguin dari tadi!"

Arin mulai sibuk membenahi tasnya, setelah berkenalan dengan cowok kencan butanya harusnya tadi mereka jalan sebagai date pertama mereka dan pasti sekarang cowok baru Arin itu sudah menunggunya.

"Cowok yang mana sekarang?" tanya Sofia, Julia langsung menunjukan ponselnya pada Fia setelah membuka akun Instagram milik pacar barunya Arin.

"Yang tadi kenalan di karaoke, anak sekolah sebelah namanya Dimas" jawab julia.

Fia hanya mengangguk-anggukan kepalanya paham, tadi dia belum sempat kenalan dengan cowok-cowok di kencan buta.

"First date rin?" tanya Fia lagi, kali ini di balas senyuman dan anggukam manis dari gadis berkulit seputih susu dengan wajah yang cantik bak boneka barbie.

Jangan lupa dengan eyes smile miliknya yang membuat gadis itu tampak sangat cantik.

"Iya, harusnya gue dateng setengah jam yang lalu. Gue harap si dia masih nungguin gue" balas Arin.

"Mau ngedate ke mana? Jangan hotel lagi deh rin, baru pertama loh itu"

"Tergantung suasana Fi, kalo kita berdua sama-sama kebawa suasana ya gue bisa apa"

"Tobat deh rin, gue takutnya lo kena penyakit menular seksual"

"Ya jangan di doain gitu lah jul, doain yang baik-baik aja"

"Doain yang baik juga kalo lo nya bablas mah percuma"

"Jangan gitulah fia, gue janji kali ini ga bablas"

Sofia dan Julia hanya bisa memutar mata mereka malas, janji Arin itu sangat musrik di percaya karna endingnya selalu sama.

"Ya udah gue duluan, jul lo pulangnya nebeng fia ya. Papaiiii!" Arin langsung pergi dari Cafe tempat dia dan kedua sahabatnya tadi curhat.

Gadis berkaki jenjang itu memasuki mobil Sport merah miliknya dan langsung meluncur meninggalkan kawasan Cafe.

Tujuannya kali ini adalah bioskop, tempat dia dan sang pacar membuat janji.









Tiga Srikandi || Girl's StoryWhere stories live. Discover now