17 | Nelangsa

35 4 0
                                    

Sejak hari di mana romo dan ibu memberitahukan perjodohannya, Rengganis kehilangan senyumnya.

Siapa pun yang mengenal Rengganis pasti merasakan perubahannya. Tak ada lagi Rengganis yang ceria. Rengganis yang suka membuat lelucon. Rengganis yang supel. Rengganis yang tak segan membantu orang yang membutuhkan. Senyum dan tawa yang sebelumnya lekat bahkan menjadi ciri khas Rengganis hilang entah ke mana. Bahkan sejak hari itu, Rengganis lebih suka mengurung diri di kamar. Ia keluar seperlunya saja, misal ketika waktunya belajar ke janggan. Atau membantu ibu dan romo di ladang.

Suasana rumah yang biasanya ceria dan penuh tawa jadi suram karena kesedihan Rengganis. Begitu pun tetangga-tetangga yang cukup merasa kehilangan dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada Rengganis. Banyak spekulasi yang berkembang. Apalagi saat Adaka dan Gendhis mengumumkan rencana pesta pernikahan Rengganis yang akan digelar besar-besaran. Sebagian besar mengira Rengganis akan menikah dengan Arga hingga mereka memberikan selamat kepada Sekar.

"Nyi, kudengar Arga akan menikah, ya? Wah, selamat! Sudah kuduga sejak dulu Arga dan Rengganis akhirnya akan berjodoh!" ucap salah satu tetangga kepada Sekar saat ia tanpa sengaja bertemu dengannya di jalan.

Sekar tersenyum kering. "Bukan Arga, Nyi. Rengganis akan menikah dengan putra kepala desa sebelah."

Tetangganya menutup mulut. "Hah? Kenapa begitu? Kukira Arga yang akan menikahi Rengganis..."

Sekar menggeleng saja lalu pamit untuk duluan kembali. Meninggalkan spekulasi yang berkembang di masyarakat semakin liar. Tahulah, sejak zaman purba manusia memang sangat suka membuat dugaan-dugaan yang kebenarannya patut dipertanyakan. Namun tak ada yang berani menyuarakannya keras-keras karena segan kepada Adaka.

Jujur saja Adaka dan Gendhis amat tersiksa melihat betapa terpuruknya putri mereka. Jika bisa diibaratkan, maka hati mereka bagai buah matang yang jatuh dari pohon dan diinjak kereta kuda. Hancur. Namun mereka harus bertahan demi kebahagiaan Rengganis. Pernikahan itu harus terlaksana secepatnya sebelum kabar Arga menikahi putri mahkota sampai ke desa mereka. Setidaknya jika Rengganis sudah menikah, saat kabar itu akhirnya terdengar di telinganya, Rengganis tak akan terpuruk sekali karena ada suami yang akan mendampinginya.

Adaka beberapa hari yang lalu sempat bertemu putra Ki Benowo itu kala ia berkunjung ke desa sebelah untuk membahas rencana pernikahan. Banu namanya. Meski tak se-'sempurna' Arga, ia masih cukup pantas jika disandingkan Rengganis yang ayu. Sikapnya juga lumayan. Tak pernah terdengar gosip miring mengenainya. Ia menyapa Adaka dengan santun dan ikut membicarakan rencana pernikahannya bersama ayahnya dan Adaka.

Kala pembicaraan mengenai acara pernikahan dan segala tetek bengeknya sudah selesai, Adaka meminta waktu untuk berbicara empat mata dengan Banu.

"Ngger Banu, calon menantuku. Ada suatu hal yang perlu kujelaskan kepadamu berkenaan dengan keadaan putriku," kata Adaka. Banu mendengarkan saja.

"Sebelumnya, aku tahu ketika putriku menikah denganmu nanti, ia hanya akan menjadi istri keduamu. Namun kumohon kepadamu agar memperlakukan Rengganis setara dengan istri pertamamu. Perlakukan dia dengan baik, atau kau akan menemukan konsekuensinya. Apakah kau sanggup?" tanya Adaka.

Banu mengangguk, walaupun tampak sedikit keraguan di matanya. "Baiklah, Paman. Akan kuusahakan."

"Baiklah. Kupegang janjimu," kata Adaka. "Jadi begini. Aku menikahkan putriku denganmu bukan karena gosip-gosip yang mungkin pernah kaudengar. Putriku masih muda. Ia mandiri dan bisa mengatur hidupnya sendiri. Kemampuannya kupastikan tak kalah denganmu yang lelaki karena kudidik dia dan kuwariskan seluruh pengetahuanku kepadanya. Kujamin ia akan menjadi pendamping yang seimbang untukmu. Namun karena satu dan beberapa hal, aku ingin kau memastikan untuk memberinya perhatian yang cukup karena ia baru saja melalui hal yang berat. Kalau saja bukan karena ini adalah hal yang paling baik, aku dan istriku tentu saja tak akan pernah menyerahkan putri yang sangat kami cintai kepadamu. Sampai sini kau paham, Ngger?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rengganis : Kisah ArgopuroWhere stories live. Discover now