☣️BAB 39☣️

1.4K 85 2
                                    

Happy Reding♡[13/05/2K22]♡

^Cobalah untuk tenang dan bukalah mata bila ia telah dewasa!!^
Rinnai Bidadari Jannah


Fiya berlari menuruni tangga sembari memakai jaket biru tua miliknya. Hal itu memancing hawa perang dari Satriya.

"Mau kemana?" tanya Satriya menghentikan langkah Fiya di tengah jalan.

Untuk sementara ini Fiya hanya diam, ia tidak mengatakan apa pun atau sekedar menengok wajah garang Satriya yang mirip buto ijo.

"Gue bilang, MAU KEMANA?!!" tegas Satrinya semakin emosi dengan kebisuan adiknya.

Kali ini Rinnai tidak bisa meembantu adik iparnya itu, karena ia tahu betul alasan suaminya memberikan batasan itu kepada adiknya.

Satriya menggenggam erat pergelangan tangan Fiya, "MASUKK!!" tegasnya penuh penekanan.

Namun Fiya menolak, bahkan Satrinya tidak sanggup menggeser posisi adiknya dari tempatnya berdiri.

"Tolong, untuk kali ini aja, Bang. Izinin Fiya keluar," pinta Fiya hampir menitihkan air mata.

"Jangan bilang kalau kamu mau ketemu cowok brengsek itu??!!" tudingnya penuh keyakinan.

"Apa Fiya punya salah sama Abang? Sampek_"

"Abang lakuin ini karena Abang khawatir sama Fiya," potong Satriya mulai melembut, ia bahkan menakum kedua pipi adiknya agar tatapan mereka bertemu.

"Abang nggak mau terjadi apa-apa sama kamu, Dek," jelasnya berusaha mengungkapkan isi hatinya.

Tapi Fiya tak sebodoh itu untuk percaya jika kakanya ini hanya sekedar sayang dan khawatir kepadanya. Tatapan itu tersirat sesuatu dan Fiya paham betul akan itu.

"Tapi gue berbeda, Bang!" gertak Fiya hingga takupan tangan Satriya lepas,

"Gue bukan cewek lemah!!" lanjutnya lalu beranjak pergi tanpa izin dari kakaknya.

Satrinya hanya diam menatap kepergian adiknya, kini ia menyadari sesuatu dan menyesali perilakunya yang berlebihan.

"Mas," panggil Rinnai memegang pundak suaminya.

Sedangkan Satriya, pria tangkas itu menghembuskan napas panjang lalu merangkul pundak istrinya, "Dedek kita udah besar," ujarnya bangga.

"Iya, Mas." jawab Rinnai, lega akhirnya Satriya memahami apa yang ia pahami tentang adik iparnya.

'Sekarang, tinggal satu orang lagi,'

¤¤¤¤

Fiya mengendarai sepedanya menuju tempat yang diinformasikan tengah terjadi tabrak lari. Lokasinya tidak jauh dari jalan raya depan komplek rumahnya.

Dilihat dari raut wajahnya, Fiya sekarang benar-benar khawatir akan keselamatan Bagas. Bukan apa, tapi ia takut bila ia akan masuk berita.

"Seorang Cowok Korban Tabrak Lari Karena Ingin Mendatangi Pacar Bo'ong-Bo'ongannya"

Ngeri kan? Oke, kembali ke alur.

Ya, seseorang yang mengangkat teleponnya mungkin warga sekitar yang berada di lokasi kejadian. Hal itu sampai membuatnya panik, hingga berani melawan perintah kakaknya.

Saat Fiya sampai di tempat kejadian, keramaian mulai reda. Ia melihat sebuah motor Beat biru rusak parah diangkut mobil polisi dan ada motor sport di tepi jalan.

Fiya yakin bila itu milik Bagas, terlebih lagi ada jaket hitam Neurosion tertanggal di sana.

Jaket itu terdapat sedikit bercak darah yang sudah mengering.

"Iniii ..." geming Fiya.

Sedangkan seseorang dari belakang menyambar jaket kesayangannya dari tangan Fiya.

"Lancang!!" ketusnya, seakan tangan Fiya akan mengotori jaketnya.

Apa kabar dengan Fiya? Cewek itu tengah membuka mulutnya lebar-lebar melihat kondisi Bagas yang sehat lahir batin.

"Apa?" kata Bagas sembari meletakan kembali jaketnya, ia hanya tidak ingin bila Fiya menyentuh jaketnya yang berlumur darah.

"Gue tahu kok, kalau gue itu ganteng. Tapi nggak usah dilihat kayak gitu juga," lanjutnya dengan percaya diri.

"Tapi, tapi, tapi tadi_" gagapnya berusaha memahami segalanya.

"Ikut gue!!" ajak Bagas,

¤¤¤¤

HAI GUYSSS GIMANA CHAPTER KALI INI?

SI BATU KETEMU BATU SAMA SAMA KERAS KEPALA TAPI NGGAK MAU NGAKU, NGGAK MAU NGALAH??

TAHU NGGAK KARAKTER BAGAS SAMA FIYA NGIGETIN NAA SAMA TEMEN PAS SMP DULU, BAHKAN HAMPIR SEMUA ADA PAS SMP. ADA JUGA SIH YG SAMA DI ALIYAH

BUAT READER ADA YG KYK GITU NGGAK???

UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN KEMANA BAGAS NGAJAK FIYA PERGI, TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YAAA ...

LANJUT BESOKKKK ...

BAGASKARA [TERBIT]Where stories live. Discover now