SY PROJECT : 18

79 12 4
                                    

Song : Born To Love You
Artist : Kang Seungyoon (WINNER)

Welcome to Samyang Project

"Lia udah punya cowok."

Jeno terdiam.

Apakah ia tak salah dengar?

Perempuan yang ia suka diam-diam ternyata sudah dimiliki orang lain?

"Sejak kapan?" tanya Jeno.

Jihoon menyeruput teh gelasnya sesaat sebelum melempar kemasan plastik itu ke dalam kotak sampah, "Dari semester tiga."

Jeno menatap ponselnya dengan sendu. Bagaimana dengan ke depannya? Apakah ia harus merelakan Lia?

"Udah sore, lo gak mau pulang?" tanya Jihoon bersiap memakai jaketnya, "Lo udah punya adek bayi ngomong-ngomong kalo lo lupa," lanjutnya.

Jeno terhenyak. Ia hampir melupakan adiknya yang baru lahir beberapa hari yang lalu itu. Dengan segera Jeno menghampiri motornya dan pergi meninggalkan Jihoon di parkiran mall sendirian.

***

"Junghwan, tolong jaga bentar adiknya ya. Bunda mau ambil laundry di blok A," pinta Rose pada anak ketiganya yang tengah menonton televisi di ruang tengah.

Junghwan segera menuju ke kamar orang tuanya, dimana di tengah kasur berukuran king size itu terdapat buntalan kapas yang sangat menggemaskan.

Ia duduk di pinggiran ranjang sembari memandang adik barunya itu dengan tatapan berbinar.

Bayi perempuan itu menggeliat dengan wajah memerah bersiap untuk menangis. Junghwan segera menepuk-nepuk kaki kecil itu pelan. Namun gagal. Bayi itu sudah menangis keras membuat Junghwan dilanda kepanikan. Di rumah hanya ada dirinya yang sama sekali tidak berpengalaman mengurus bayi. Ia melirik jam dinding, seharusnya kedua kakaknya itu sudah pulang sedangkan ayahnya akan pulang malam nanti. Ia mencoba menggendong adiknya itu. Tenang saja, untuk ini dia sudah bisa.

Tangisan bayi itu makin keras. Junghwan menggoyang-goyangkannya pelan sembari menepuk bokong adiknya berharap tangisannya mereda.

"Adek kenapa? Sabar ya, bunda lagi keluar," Junghwan mengajak bicara.

"Duh, abang kapan pulang sih?" protes Junghwan kesal.

"Cup cup cup. Nanti cantiknya ilang kalo nangis. Udah ya, capek loh nangis terus."

BRAK!

"LO APAIN ADEK GUE, KOO JUNGHWAN?!"

Secara tiba-tiba, Jeno membanting pintu kamar dan segera mengambil alih bayi perempuan itu. Junghwan pun terkejut. Jeno, kakaknya itu baru saja membentaknya?

"Eunseo kenapa sayang?" tanya Jeno pada bayi berusia seminggu itu.

Sedangkan Junghwan masih berada di posisinya. Ia membenci ini tapi perlu kalian tau menahan air mata di hadapan sang kakak itu sulit. Yang ia lakukan hanya menunduk untuk menyembunyikan wajahnya. Bahkan kakinya terasa kaku untuk pergi dari kamar.

"Bunda kemana?" tanya Jeno dengan nada datar, terkesan dingin.

"Ambil laundry di blok A," jawab Junghwan pelan.

Jeno menaruh Eunseo ke kasur setelah bayi itu mulai tenang. Ia lalu menatap Junghwan tajam.

"Lo mikir! Lo udah besar, udah punya adik harusnya gak nyusahin. Apa salahnya lo yang ambil laundry nya? Emang lo bisa ngurusin Eunseo? Punya otak tuh dipake! Jangan sok bisa kalo emang gak bisa! Kalo gue gak pulang gimana nasib Eunseo? Tega lo liat dia nangis kayak tadi?" amarah Jeno benar-benar membludak. Ia mengeluarkan isi hatinya tanpa tau kata-katanya menggores luka di hati Junghwan.

Samyang ProjectWhere stories live. Discover now