I Like You 2 - Jaeminjeong

572 90 1
                                    

Pairing: Jaemin-Winter

***

Arkana's Side

Happy Reading!

Pertama kali Arkana bertemu dengan Arisha, gadis itu masih sangat belia. Masih segar di ingatannya, Arisha kecil yang mengenakan seragam putih biru yang masih terlihat baru. Rambutnya yang dikuncir kuda serta tatapan polos yang ditunjukkan gadis itu.

Awalnya, Arkana atau biasa dipanggil Nana sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada adik sahabatnya itu. Cmon, dia masih siswa baru SMA yang masih awam masalah asmara atau ketertarikan dengan lawan jenis. Arkana remaja hanya tahu belajar, belajar dan belajar agar mendapatkan nilai maksimal sebagai bekal masuk perguruan tinggi nanti. Ya, dia sangat ambisius.

Awal mula ia dekat dengan Alisha pun hanya karena mereka satu kelompok tugas mapel Bahasa Indonesia. Ia bukan orang yang pandai berteman atau cepat akrab dengan orang lain apalagi perempuan. Namun sifat Alisha yang supel dan tidak centil seperti gadis lainnya membuat Arkana nyaman berteman dengannya.

Siang itu di hari minggu, ia berkunjung untuk pertama kalinya ke rumah Alisha. Kebetulan jarak rumah mereka tidak terlalu jauh. Setelah memencet bel berkali-kali, akhirnya pintu itu terbuka. Seorang gadis kecil muncul darisana.

“Mas cari siapa?” Suaranya lucu sekali.

“Alisha ada?”

“Oh Kak Lisha. Ada di kamarnya Mas. Ayo masuk dulu.”

Kemudian Arkana masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Sedangkan gadis kecil itu berlari ke dalam. Setelahnya, Arkana mendengar gadis itu berteriak.

“KAK LISHA ADA TEMENNYA!”

“GAUSAH TERIAK, KAKAK UDAH TAU.”

“Ish dikasih tau malah gitu. Dasar nenek lampir!”

Arkana masih mendengar cibiran gadis kecil itu meski samar-samar. Ia tersenyum tipis. Tak lama, Alisha muncul di ruang tamu.

“Eh Arkananta, maaf ya. Lo udah lama?”

“Santai aja Lis, gue baru dateng kok.” Balas Arkana kalem. “Oh iya, panggil Arkan aja.” Lanjutnya.

“Oke.”

Kemudian mereka mulai mengerjakan tugas kelompok itu sampai sore hari. Setelah itu, Arkana pamit pulang.

“Arkan, nggak papa kan kalo gue nggak anter sampe gerbang? Maaf ya. Makasih juga udah mau ngerjain di rumah gue.” Ucap Alisha.

“Nggak papa kok Lis, makasih juga ya. Gue balik.” Kemudian dirinya berbalik.

Saat menyusuri halaman luas rumah Alisha, ia menemukan gadis kecil tadi sedang berjongkok dan ada seekor kucing di hadapannya. Arkana tanpa sadar mengurangi kecepatan langkah kakinya. Tatapannya lurus memandang gadis kecil itu.

“Maafin Risha ya Nisha, Risha cuma bisa kasih satu ikan aja. Soalnya kalo banyak nanti dimarahin Mama.” Kata gadis itu sembari mengelus kepala kucing di depannya.

“Ayo cepet habisin ya, abis ini Risha bawa kamu ke depan lagi sebelum Mama pulang.” Lanjut gadis itu.

Arkana menyaksikan semua itu dalam diam. Kemudian seulas senyum manis terbit di bibirnya. Perlahan, ia mendekati Arisha. Kemudian ikut jongkok di sebelahnya.

“Kucing kamu?” Tanyanya pelan.

“Eh temen kak Lisha, kirain siapa. Bukan kucing aku Mas, ini kucing liar yang suka nungguin aku di pintu gerbang.” Jelas Arisha.

“Kenapa nggak diadopsi aja?” Tanya Arkana lagi.

“Pengennya sih gitu, tapi Mama punya alergi jadi nggak bisa.” Arkana melihat gadis itu mencebik lucu. Arkana hanya menganggukan kepalanya mengerti.

Our Story Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum