🔞Gift🔞

2.9K 125 12
                                    

HAPPY READING 💦💦💦

Remake dari salah satu Doujin Sukuna Megumi yg gw baca. (Dengan beberapa perubahan)

.

.

.














"Apa Fushiguro baik-baik saja?" Kini Nobara dana Itadori tengah menemani Megumi yang sakit.

Ada yang aneh karena sedari tadi Megumi terus menggumam aneh dan keringat mengucur deras dari dahi hingga seluruh tubuhnya.
Suhu badan Megumi juga sangat tinggi.

"Nghh... Mhhh... Shhh ..." Nobara dan Itadori khawatir melihat keadaan Megumi.










Flashback.

Megumi dan Nobara tengah kesusahan melawan Sukuna.

"Resonasi!" Nobara menggunakan jurus santetnya dan meresonasi Sukuna, tapi malah membuatnya terpental dan jurusnya gagal.

"FUSHIGURO MEGUMI!!!" Sukuna menyerang Megumi dengan bibir yang berada di telapak tangannya.

"F-Fushiguro..."

Sukuna menahan tangannya agar berada di bibir Megumi.

Chu~

"Mhhh... Fuhh..." Megumi mencoba melepasnya tapi cengkraman Sukuna terlalu kuat.

"French kiss?? Tidak mungkin!!" Gumam Nobara.

"Kau!!! Shit!" Megumi mengusap kasar bibirnya yang dipenuhi liur Sukuna.









Flashback end.
























"Apa suhu badannya sudah turun?" Tanya Nobara.

"Aku rasa sudah."

Nobara dan Itadori kembali melihat Megumi, tubuhnya memang tak sepanas tadi tapi dia masih saja menggumam dan berkeringat.

"Kenapa dia masih terlihat menderita?" Tanya Itadori.



Duagh!



"ITU KARENA KAU TIDAK MENJAGANYA DENGAN BAIK, BAKAAA!!!!" Nobara menggeplak keras kepala Itadori.

"Ouch! Aku menjaganya!" Itadori kemudian pergi ke sudut ruangan dengan kaki yang dihentak-hentak.

"LIHAT? SETELAH MELIHAT FUSHIGURO KEMBALI, AKU BAHKAN BERBARING DI FUTON INI!!" Itadori menunjuk setumpuk futon di sudut ruangan.

"Bagus! Baka, jangan sakit. Jadi kau bisa menemaninya disini sampai malam." Balas Nobara.

"Ayolah, Fushiguro tidak selemah itu. Tadi dia sudah minum obat jadi mungkin sekarang lebih mendingan."

"Tapi tetap saja. Pastikan dia sudah lebih baik sebelum Gojo sensei kemari." Nobara kemudian keluar dari kamar Megumi.

Blam.




"Huh, bukankah kau yang seharusnya tanggung jawab Kugisaki?" Gumam Itadori.

"Kau satu-satunya orang yang mengajaknya keluar di cuaca dingin tadi malam." Lanjut Itadori.

"Mhh... Huff... Ahhh..." Megumi masih saja menggumam di tidurnya.

"Apakah demamnya masih tinggi?" Batin Itadori.








Itadori tidak tau saja kalau jiwa Megumi tengah berada di dimensi lain bersama Sukuna.

"Mmhhh... Nghh..."

Red Light || Kumpulan Oneshoot SukuFushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang