" Yes I am an asshole, but you ain't never gonna find guy like me."
" bad,manipulative and liar, but answer me babe, who you need the most in this world ?"
This is the route
that we created for us,
To escape the reality.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Nah, coat awak."
Senyuman Yedam melebar sampai pipi bila Arrelia akhirnya menyerahkan beg kertas yang gadis itu bawa dari tadi kepadanya.
Tersengih-sengih dia ambil beg tu lepas tu coat tersebut dia keluarkan dari beg kertas sebelum dia pakai.
" Gumawoyaaa Liaa "
Arrelia memutar bola mata.
" that's yours anyway." ujar gadis itu.
" Still thank you, I appreciate it." ujar Yedam. " Masa balik nanti jumpa saya di pintu belakang tau, ada sesuatu saya nak bagi kat awak."
" Penting ke ?" soal Arrelia, keningnya dijongket. " pemandu peribadi saya selalu datang awal."
" Ala sekejap saja. Lagipun ni penting tau. Sepenting antara hidup dan mati saya .."
Arrelia terdiam, terkejut juga dengan apa yang Yedam katakan tapi dia mengangguk juga.
" okay. But you only have 5 minutes."
" boleh. Tak ada masalah." Jawab Yedam sambil tersengih, sempat lagi dia wink pada Arrelia.
" yalah, anyway awak balik kelas dulu tau. Saya nak ke bilik guru jap, and don't follow me !" ujar Arrelia, pada Yedam di saat dia baru saja ingin melangkah meninggalkan jejaka itu.
Yedam mengangguk.
" okay. See you then ~ " ucap jejaka itu sebelum dia melangkah pergi. Arrelia menghela nafas lega.
Bagus pula perangai dia Harini .. gumam gadis itu, sebelum dia meneruskan langkahnya untuk ke bilik guru.
Masa dia di tangga, tiba-tiba saja beberapa orang pelajar lelaki yang kelihatan seperti junior menghalang jalannya.
Arrelia memutar bola mata, dia abaikan saja tindakan para pelajar itu, sebab kalau dilayan, memang makin buang masa.
" sunbae-nim !" tiba-tiba saja salah seorang pelajar lelaki itu bersuara. " saya tahu sunbae takkan dengar cakap saya tapi dengar sini,"
" Yedam sunbae-nim bukan yang macam sunbae-nim sangka. Saya tak tipu, I came from the same school as him and in that school everyone know who is he. Dia tak layak jadi kawan sunbae-"
Kata-kata pelajar itu menghentikan langkah Arrelia, namun dia tidak menoleh.
" He will ruin you kalau sunbae tak berhati-hati dari sekarang .."
Hampir saja Arrelia percaya dengan apa yang budak lelaki itu katakan tapi-
Remember, Even in school her father put his people around her.
Arrelia pusing memandang pelajar lelaki itu, satu senyuman sinis dia beri.
" nice try, kids. But sorry, no."
Jelingan maut diberi pada pelajar lelaki itu sebelum dia kembali membuka langkahnya untuk ke bilik guru.
Father really too much !
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku mengerling arah jam di pergelangan tangan aku.
Bang Yedam you ! How dare you made me wait ?!
Tadi cakap lepas balik sekolah, sekarang ni dah hampir lima minit aku berdiri sini, tapi batang hidung muka dia tak nampak pun.
Dia pergi mana eh ? Haih !
tak mungkinlah .. dia tipu aku kan ?
Aku menggeleng kepala. No no no. Dia baik tau, he won't do that to me.
Sekali lagi aku cuba memandang keadaan sekeliling pintu belakang sekolah itu, dan aku terus saja menghela nafas lega bila nampak kelibat Yedam berlari ke arah aku.
" mian Lia, tadi saya tolong ssaem kejap. Mesti awak dah lama tunggu kan ?"
Aku menggeleng. " tak juga."
Jap, kenapa aku cakap macam tu ? HE MADE ME WAIT FOR THE WHOLE 10 MINUTES WITHOUT ANYTHING !
" tapi awak kena cepat tau, pemandu saya dah sampau-"
" ah pasal tu." Yedam memotong percakapan aku, " Harini awak tak balik dengan dia."
" huh ? Maksud awak ?"
Yedam hanya tersengih, " Mian pasal ni tau." ujarnya tiba-tiba lalu dia terus saja ke arah aku dan mencapai pergelangan tangan aku.
" hah apa yang-"
Tanpa sempat aku berbuat apa-apa, dia terus saja menarik aku ke arah sebuah kereta serba hitam di luar pagar, lalu menolak aku masuk ke dalam sebelum dia turut serta masuk.
" Yah apa yang awak buat ni hah ?! Tepilah saya nak balik-"
" Nope. You're under me now."
" tapi-"
" Ahjusshi, pandu cepat."
" no !" bantah aku. Macam mana dengan pemandu peribadi aku nanti ? Apa aku nak jawab kat dia ? And my father ?
No I must go back home-
" Yedam chebal. Lepaskan saya. Saya nak balik. They're gonna tell my father ! Tu, Dorang dah tunggu." ujarku menunjukkan sebuah kereta limosin dan dua orang lelaki berkot yang sudahpun menunggu di hadapan sekolah masa kereta lalu sana.
" Let them wait." ujar Yedam, berbisik. Masa ni tubuh aku jadi kaku sebab dia terlalu dekat-
" sometimes you gotta show them, who is their boss."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
