Sepuluh

455 73 10
                                    

Hai, gaes! Sudah cukup gilakah hari ini? 😭 Buat ngerayain Markhyuck IG Live, aku update Bab 10 & 11 Nectaflos malam ini. Wajib rame ya!

Selamat membaca~ ❤️

.

.

.

Jaemin menatap ekspresi miris di wajah Donghyuck. Sepulang dari sekolah, apa yang mereka dapati di rumah membuat keduanya benar-benar terkejut. Batu mirah yang terletak di kamar masing-masing tampak menyala dan berkedip-kedip, menandakan adanya pesan penting dari Nectorbis.

Isi pesan itu membuat kepercayaan diri keduanya menciut; Taeyong yang terus-terusan mengomel dan menuntut mereka akan tugas yang harus segera dipenuhi. Pria itu menuduh Donghyuck lalai dalam menjalankan tugas mulianya sebagai pahlawan Nectorbis dan menyalahkan Jaemin karena tidak bisa menuntun Donghyuck agar tetap berada pada jalur. Omelan-omelan itu sukses membuat sosok ceria Donghyuck menjadi diam seribu bahasa sebagaimana saat ini.

Jaemin sadar, sifat keras Aestas membuat Donghyuck kurang bisa menerima kritik. Omelan Taeyong beberapa saat lalu berhasil menghancurkan pertahanan dirinya, membuat lelaki itu terlampau kesal hingga berakhir dalam tangisan. Jaemin pun harus merelakan sebagian waktunya untuk membuat Donghyuck kembali tenang. Segalanya menjadi cukup rumit saat ini. Mereka tidak lagi bisa bergerak santai, terlebih saat Taeyong mengirim kabar bahwa Lee Soohyun, ayah Mark Lee, siap meluncurkan teknologi baru yang dipastikan dapat menghancurkan umat manusia.

Ketika akhirnya tangis Donghyuck mereda, walau kondisinya masih jauh dari kata tenang, Jaemin pun memutuskan untuk keluar dari rumah. Waktu menunjukkan pukul setengah sembilan malam, dan di sinilah Jaemin kini berada, berusaha mencari makanan dingin yang terasa manis: es krim, makanan yang menjadi favoritnya dan Donghyuck sejak mereka tiba di dunia manusia.

Mencari es krim bukan perkara sulit sebab beberapa meter dari rumah mereka, ada sebuah mini market yang buka selama 24 jam. Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit, Jaemin sudah berhasil mengantongi dua es krim; satu batang es krim pisangㅡyang kini asyik ia nikmati sambil berjalan pulangㅡserta satu kotak es krim vanila yang bersarang dalam kantong belanja di sebelah tangan.

Mulut Jaemin sesekali mengulum batang es krim di tangannya, merasakan kenikmatan manis pisang yang dipadukan dengan rasa dingin. Udara membekukan yang semakin berembus seakan tak mengganggunya sama sekali. Sweter toska yang membalut tubuh Jaemin sudah lebih dari cukup.

"Ah, haruskah semuanya dilakukan dengan tergesa mulai saat ini?" gumam Jaemin dengan alis mengeryit serta kepala yang sesekali mendongak ke arah bintang di atas langit. "Kami sanggup melakukan misi ini, mereka saja yang tidak sabaran!" Bibirnya mengerucut sebagai lambang kekesalan, sebelum akhirnya ia menghela napas dan kembali menjilati es krim di tangannya.

[✓] Nectaflos [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang