chapter 09

6 3 4
                                    

⬇︎
⬇︎
⬇︎
⬇︎
sebelum pulang ke rumah Jeannie mendapatkan pesan chat..
Jeannie menunggu kedatangan petugas dari manager nya itu..


dan datang lah petugas 5 orang dan mengangkat Revan dan masuk ke dalam mobil khusus mereka mengantar Revan ke tempat rahasia yang tidak diketahui oleh Jeannie, Jeannie sendiri juga tidak tau dimana tempat nya itu dan dia mencoba untuk menelpon manager nya itu..

*druttttdrutttt*

"DUHHH KOK GA DIANGKAT JUGA SIH" Jeannie yang kesal karena telfon nya tidak di angkat-angkat, ia pun terus menelfon nya dan akhirnya di angkat sama manager.

tetapi suara manager nya itu berbeda dengan suara biasanya, suara nya yang ini agak berat "halo apakah benar ini dengan nomor nya arvan??
" Y-ya tentu saja" ucap seseorang yang Jeannie sendiri tidak mengenal nya "apakah boleh perlihatkan muka mu? " ucap Jeannie yang masih ragu-ragu karena tingkah manager nya itu..

"maaf tidak bisa karena sy sedang sibuk" ucap orang yang tidak dikenal itu "boleh minta share lokasi anda sekarang?? " ucap Jeannie yang ingin menghampiri siapakah orang itu "maaf tidak bisa, HP sy sedang sibuk dipakai untuk mengurusi hal lain" ucap orang aneh itu.

Jeannie yang langsung melihat ke arah belakang dan melihat mobil nya yang sudah pergi duluan, Jeannie pun memakai motor nya yang sangat kencang itu..

*BRESTTTTTT* (bunyi motor nya)

Rambut Jeannie yang berterbang-terbangan ia pun berhenti sebentar dan mengikat nya atau menjedai rambut nya yang panjang itu.. Jeannie kembali memakai motor nya dan mengejar mobil itu ia terus menerus mengikuti mobil nya dan akhirnya ia telah sampai di lokasi nya..

Jeannie yang langsung menyelinap masuk kedalam salah satu perumahan yang sudah lama ditinggalkan yaitu 25 tahun. Jeannie heran mengapa mobil yang menyangkut Revan membawa nya ke perumahan tua itu..

karena dengan bakat nya Jeannie ia bisa menyelinap tanpa ketauan salah satu petugas itu, ia mengikuti mereka dan sampai akhirnya ia sampai di salah satu gudang yang kotor nan gelap.. 'ini tempat apa dah biasanya selesai aku bunuh langsung di bawa ke tempat itu tapi kenapa malah kesini?? ' ucap dalam hati Jeannie

saat lampu dinyalakan ia bersembunyi di belakang peti mati yang sudah lama, saat ia memerhatikan mereka petugas itu menaruh mayat Revan di sebuah meja. Beberapa saat kemudian Jeannie panik apa yang telah ia lakukan terhadap Revan karena melihat Revan yang dijadikan percobaan

atau bisa dibilang tubuh Revan di potong seperti tangan, kaki, dan badan nya bagian-bagian tubuh Revan yang dipotong setengah nya dijadikan uji coba dan setengah nya lagi dimasak untuk para dimakan petugas itu.. petugas itu sebenernya adalah suku kanibal yang memakan manusia, mengapa ia tidak memakan Jeannie saat membawa Revan??

ya karena mereka tau aura Jeannie yang sangat kuat dan mereka tidak bisa melawan nya makanya mereka langsung pergi tanpa mengatakan satu kata pun.. Kembali dengan digudang

saat Jeannie memerhatikan orang-orang itu dengan baik, ia melihat ada yang datang dengan suara yang berat sama seperti suara di telfon tadi "apakah uji coba nya berhasil? " ucap orang yang berjalan meng-hampiri ke 5 petugas itu

"belum pak, ini sedang di coba" ucap salah satu petugas dengan memasukan ramuan nya "moga misi kita berhasil untuk membunuh Jeannie itu" ucap orang yang seperti ketua dari 5 petugas itu

'bunuh aku?? ' Jeannie yang kebingungan dengan perkataan orang itu dan ia pun mengeluarkan pistol dan senjata tajam yang ia persiapkan untuk hal darurat seperti ini

Jeannie yang muncul dibelakang peti, dan 5 orang tertembak akibat serangan Jeannie itu dan si ketua itu mengeluarkan pistol dari celana nya mereka pun bertarung lumayan lama..

*30 menit*

Jeannie yang mulai kelelahan ia pun langsung buru-buru menebas kepala orang itu tapi orang itu indra nya sangat kuat dan reflek menghindar dari serangan itu. Jeannie yang mulai kesal karena orang itu tidak terbunuh-bunuh ia pun mulai menggila dan mencoba membunuh nya dengan sekuat tenaga yang ia miliki..

saat Jeannie hampir menebas kepala orang itu ia mendengar suara Revan "ayolah tebas dia dan balaskan dendam ku dengan dia. Atas apa yang sudah ia lakukan terhadap ku" ucap Revan yang samar-samar. Jeannie yang akhirnya menebas pala itu dan ia mendengar suara yang masih samar-samar tapi ia tahu siapa suara itu..

"makasih Jeannie Sellyscia karena telah membalaskan dendam ku terhadap ayahku itu" saat ia mendengar suara itu. Ia kebingungan apa maksud dari dendam terbalaskan dan terhadap ayah ku

saat itu muncul lah kunang kunang dari rumah tua itu dan ia menangis sejadi-jadinya karena telah membunuh Revan dan tubuh Revan yang dijadikan uji coba oleh ke-enam MANUSIA BAJINGAN itu. karena ia sudah frustasi ia pun keluar dari pekerjaan itu dan mencari pekerjaan sampingan yaitu menjadi kasir cafe..

Jeannie mencoba kembali ke gudang dan melihat tubuh Revan yang sudah terpotong banyak bagian ia pun mulai meminta maaf terhadap Revan "maaf kan aku ya Revan aku melakukan nya karena misi ku ini" ucap Jeannie yang menangis..

saat esok hari nya

Revan dimakam kan di dekat makam ibu nya karena Revan pernah bilang saat dulu

Flashback :

"Jeannie, nanti kalau aku udah ga ada tolong makam kan aku dekat malam ibu aku" ucap Revan yang menonton TV "kamu kenapa bilang kayak gitu?? " ucap Jeannie yang melihat Revan dan Jeannie langsung mencuci tangan nya karena mencuci piring

"gapapa aku cumang ingin ngasih tau saja, kalau tiba-tiba aku ga ada jadi kamu bisa langsung pergi ke makam ku dan ibu ku tolong doa kan ibu ku juga ya" ucap Revan yang ingin menangis..

Flashback end :

"maaf ya van, aku belum bisa jadi istri yang baik, yang bener dan istri yang sabar. aku bakal memaafkan mu apa yang telah kau lakukan saat dulu, aku melakukan ini karena seseorang yang telah membajak HP manager ku. Andai saat itu aku tidak menjalankan misi nya. aku pasti gabakal kehilangan kamu van. aku ingin pergi menemui sodara mu dan menanyakan apa yang telah terjadi terhadap kau dan ayah mu itu"

Jeannie yang bersama teman nya mendoakan Revan agar roh nya Revan tenang dan berbahagia.. dan tidak lupa juga Jeannie mendoakan ibu nya revan.

"maaf ya mah, akibat aku anak mu pergi menyusul mu. Dan aku benar-benar minta maaf apa yang telah ku lakukan kemarin malam aku berharap kau dan anak mu itu Revan bahagia" Jeannie langsung mendoakan ibu nya Revan yang kini telah tiada saat kemarin pagi..

Jeannie menaburkan bunga dan menyiram kuburan milik ibu nya Revan dan milik suami nya sendiri ia terus-menerus menangis dan kemudia hujan pun turun membasahi Jeannie, Jeannie yang masih menangis itu pun pergi dari tempat pemakaman..

saat ia pulang rumah terasa sepi karena anak-anak nya yang sedang pergi ia pun langsung pergi membersihkan diri nya..

°

°
Tbc
buat chapter 10 nya mungkin bisa aku bikin malem karena batre HP sy lowbat PWELISS

𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐟𝐨𝐫 𝐥𝐨𝐯𝐞 (𝐝é𝐣à 𝐯𝐮) 𝐎𝐧𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠Where stories live. Discover now