ALENNA | 3

93 8 0
                                    

Halo!

Selamat datang kembali.

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________

Tujuan Alenna sekarang adalah parkiran. Ia sangat senang karena hari ini Arga berjanji untuk mengajak nya pulang bersama.

Alenna dengan langkah riang berjalan seraya bersenandung kecil, meninggalkan Almira yang mendengus kesal di belakang.

"Lama lo!" Ketus Arga menatap malas Alenna yang cekikikan.

"Aku kira kamu tinggalin aku tadi."

"Udah ada niat tadi."

Seraya masih tertawa, Alenna memakai helm yang diberikan Arga. Setelah itu, dengan berpegangan pada bahu pacarnya, Alenna mulai menaiki motor KLX laki-laki itu.

"Udah siap?" Tanya Arga memastikan.

Arga dapat melihat anggukan kepala Alenna melewati kaca spion.

"Gue duluan ya, Ra. Noh pulang aja bareng Agung." Alenna melambaikan tangannya pada Almira.

....

Motor melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalan yang padat dengan pengendara.

Alenna hanya diam sedari tadi, karena memang ia malas jika harus berbicara diatas motor. Pendengarannya seketika akan menghilang, dari pada memalukan mending dia diam.

Ini bukan kali pertama Arga mengantarkan Alenna pulang. Namun, ini perdana bagi Alenna karena Arga sendiri yang mengajak nya untuk pulang bersama.

Tanpa terasa, mereka sudah tiba di perkarangan rumah Alenna. Alenna masih betah duduk diatas jok motor seraya memeluk Arga dari belakang.

Arga berdecak, "Turun!" Suruhnya yang tidak di indahkan Alenna.

"Turun Alenna," Ucap nya lagi.

Alenna nyengir lucu, "Udah sampai, ya?" Tanya nya yang membuat Arga dongkol.

Alenna dengan hati-hati turun dari atas motor. Ia melepas helm nya kemudian merapikan anak rambut nya yang sedikit berantakan. Namun tenang saja, Alenna masih terlihat cantik.

Tanpa ada niatan untuk berpamitan, Arga langsung saja melajukan motor nya meninggalkan Alenna yang kini melambaikan tangannya.

"HATI-HATI ARGA!"

Alenna melangkah memasuki halaman depan rumah dengan langkah ceria. Gadis itu mengucap salam terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah.

"Mama sama kakak belum pulang, bi? " Alenna bertanya kepada wanita paruh baya yang bekerja di rumah nya.

"Belum, non. Kemungkinan mereka dua hari lagi baru pulang."

Alenna mencoba tersenyum,"Yaudah, bi. Alenna ke atas dulu ya? Cape."

Bi Isti mengangguk mengerti. Ia sedikit menunduk untuk kembali bekerja.

Alenna menghembuskan nafas lelah. Ia membayangkan betapa bahagia nya mama dan kakak nya sekarang.

Langkah gontai Alenna membawanya memasuki kamar. Ia melempar sembarang tas nya, kemudian menelungkupkan badan diatas ranjang.

Alenna termenung, mereka pergi tanpa berpamitan pada nya. Apalagi mau mengajak liburan bersama, dirasa itu tidak mungkin.

Alenna aku-i, dia memang lelah, dia juga rasa nya tidak kuat lagi dengan ini semua. Tetapi, jika dia menyerah, maka keadaan akan semakin hancur.

Alenna berguling-guling dengan satu ponsel ditangannya. Ia mulai melancarkan aksi scroll tiktok nya.

Karena hanya hal itu lah yang mampu membuat nya melupakan masalah. Namun terkadang, jika video tiktok yang lewat merujuk pada keluarga bahagia, ia akan merasa sedih. Mengingat bagaimana nasib keluarga nya.

Alenna memiliki satu kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Ya, dia anak kedua dari tiga bersaudara. Papa dan mama nya sudah lama bercerai. Sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Alenna memilih ikut mama nya walaupun harus merasakan sakit hati.

Entah apa yang salah pada diri nya sehingga mama nya selalu menatapnya dengan pandangan permusuhan.

Alenna cemberut, merasa bosan terus-terusan berdiam diri dikamar. Ia pengen keluar menghirup udara segar. Ia ingin bebas seperti burung merpati.

Satu yang jadi masalah, Alenna terlalu mageran. Dia kepingin pergi jalan-jalan tetapi malas untuk bergerak. Pingin di gendong Jaemin.

"Gue ajak siapa ya pergi keluar?"

"Udahlah sendiri aja," Akhirnya Alenna memilih untuk pergi sendirian.

Ia memilih pakaian yang nyaman untuk dipakai. Setelah semua terasa lengkap, barulah ia keluar dari kamar.

"Makan dulu, non!" Bi Isti memerintah.

Alenna mendekat pada meja makan, "Banyak banget bi masak nya."

"Biar non Alenna bisa makan banyak."

"Tapi nanti perut Alenna gak cukup nampung ini semua," Keluh Alenna lucu.

Bi Isti tertawa, "Nanti kita bagi-bagi ke orang non kalau ga habis."7

"Boleh juga."

Alenna mulai menyantap makanannya dengan lahap. Sampai-sampai ia lupa untuk membaca Doa makan terlebih dahulu.

Satu suapan nasi sudah habis, sedangkan ia baru mengingat belum baca Doa. Jadilah Alenna membaca Doa dalam hati seraya mengunyah.

"Alenna udah selesai, bi. Alenna mau pamit pergi keluar sebentar ya?" Alenna sedikit meninggikan suara nya agar terdengar oleh bi Isti.

"Iya non hati-hati."



-----------------------

See you next chapter

See you next chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALEARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang