VII

441 47 0
                                    

"Pilihanmu."




"Aku menyesal menerima ajakannya."

Jiwon diajak bertemu oleh seseorang yang sangat dibenci olehnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Sihyeon?

Awalnya ia sedang membersihkan pedang miliknya yang tersimpan darah. Tiba-tiba si Kim sialan itu menelfon dan meminta untuk bertemu. Sialannya dia mengancam nanti.

"Untuk apa sialan, kau meminta bertemu?"

Emosinya ini sudah mendekati puncak, jika dipancing lagi mungkin akan meledak. Dan untungnya ini bukan tempat ramai -jalanan sepi di pinggir kota-.

Mungkin ia lebih pendek dari si Kim, tapi tatapan mata yang setajam silet itu mampu membuat yang ditatap mati ditempat seketika.

"Aku meminta kerjasama padamu."

Bibir milik si Kim terangkat dengan mata yang tersenyum membentuk bulan sabit. Tapi sayangnya, hal itu tidak membuat Jiwon berekspresi apa-apa selain wajah datar.

"Apa?"

"Kill him for me. And I give you, this."

Sihyeon menunjukkan dua foto. Yang satu foto korban dan satu lagi foto hadiah yang akan diberikan si Kim jika ia berhasil.

Tangannya memegang kedua foto itu, senyum remeh dikeluarkan oleh yang lebih tua. Setelahnya merobek foto-foto itu hingga menjadi kecil-kecil dan membuangnya ke tanah.

Ia sama sekali tidak tertarik sekaligus tidak suka. Wajahnya malah semakin datar dengan emosi yang siap meledak saat ini juga karena tawaran itu.

"Are you crazy? Aku tidak akan melakukannya untukmu, jikapun bayarannya adalah setumpuk emas dan berlian darimu."

Karena ia rasa tidak penting lagi berurusan dengan seekor tikus tidak berguna, ia melangkahkan kakinya menuju motor yang terparkir di belakang tubuhnya.

"Really? Kau tidak akan menyesal sudah menolaknya?"

Sihyeon meyakinkan sekali lagi pada si Park agar menerima tawarannya. Tapi sepertinya tekad si Park sudah bulat, ia tidak akan bekerjasama dengan tikus itu untuk meraih keuntungan sepihak.

"Ya."

Jawaban singkat itu lantas membuatnya geram. Tidak pernah ada seorang hacker ataupun pembunuh bayaran yang menolak tawarannya, dan pemimpin EKiller dihadapannya ini menolak tawarannya mentah-mentah.

Ia dengan ekor matanya mengkode pada beberapa anak buah yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Dengan sigap mereka menghadang Jiwon yang sudah siap untuk pergi. Dalam hati si Park mengumpat pada tikus menyebalkan itu.

"Biarkan aku pergi sialan!!"

Kalimat berisi perintah itu tidak diindahkan pada beberapa orang sialan yang menghadang jalannya. Bisa saja ia menghabisi mereka, tapi ia tidak ingin gegabah, bisa saja si tikus itu masih membawa anak buah lagi.

"Terima tawaranku and, you can go."

Sihyeon mendekati motor itu dan melipat tangannya di dada dengan senyum manis yang dimata Jiwon itu adalah senyuman menjijikkan.

"Never."

Sihyeon sudah mencoba membicarakan ini dengan baik-baik, tapi jika wanita di hadapannya ini ingin sulit, ia tidak keberatan untuk menerimanya.

"Baiklah, jika kau tidak ingin mudah, maka...aku akan mempersulitnya."

Dengan sigap Jiwon menembak mati para anak buah Sihyeon dengan mudah. Sihyeon yang tidak siap pun menatapnya tidak percaya.

You Don't Know Me || SeongJoongWhere stories live. Discover now