Sea of Flowers

1K 133 21
                                    

Tidak semudah ketika perjalanan datang, nyatanya hutan yang dilewati ini begitu menyesatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak semudah ketika perjalanan datang, nyatanya hutan yang dilewati ini begitu menyesatkan. Berkali-kali melewati pohon tua besar tinggi menjulang, berkali-kali pula mereka kembali ke tempat tersebut.

Tenaga sudah terkuras, rasa lelah yang mendera semakin menjadi-jadi. Seandainya Wu Xie tidak dibayang-bayangi oleh ular-ular atar binatang buas yang kemungkinan datang menerkam, mungkin dia sudah merebahkan diri di atas daun-daun kering dan terlelap.

Melihat Wu Xie yang tampak letih, Xiao Ge memutuskan untuk mendudukkan diri. "Wu Xie sebaiknya kita beristirahat di sini malam ini. Besok kita lanjutkan perjalanan lagi."

"Xiao Ge, apa kau yakin?" Wu Xie memandang sekeliling dengan tatapan ragu kemudian melanjutkan, "di tempat seperti ini?"

Xiao Ge mengangguk pasti. Kalau sudah begitu Wu Xie tidak dapat berkata-kata atau membantah lagi. Baginya, selama ada Xiao Ge di sisinya semua pasti akan aman.

"Oke! Baiklah. Kalau begitu, biar aku kumpulkan kayu dulu."

Di depan api unggun, Wu Xie duduk sembari menggosokkan kedua tangan. Tiba-tiba dia teringat akan buku catatan yang diberikan oleh Sha Shou. Wu Xie menggeledah tasnya dan menemukan buku bersampul hitam lusuh itu dan membukanya dengan hati-hati.

花海 (Hua Hai) atau Lautan Bunga, itulah kalimat yang tertulis pada halaman pertama buku tersebut. Begitu membuka halaman selanjutnya, Wu Xie membaca huruf demi huruf, kata demi kata, dan kalimat demi kalimat penuh kehati-hatian. Saking berkonsentrasinya, Wu Xie sampai tidak menyadari Xiao Ge mengulurkan Baozi ke arahnya.

"Ini, makanlah dulu."

Tubuh Wu Xie berjengit, kelopak matanya mengerjap beberapa kali sebelum membuka bibir seolah mengatakan 'aa' tanpa suara lalu menerima Baozi tersebut.

Setengah jam kemudian, Wu Xie selesai membaca separuh tulisan tangan dalam buku catatan tersebut. Dia menutup buku dan menengadahkan kepala menatap langit gelap yang dihiasi bulan purnama. Wu Xie tidak tahu harus bereaksi seperti apa setelah membaca tulisan tersebut, tetapi satu yang pasti, semua yang dilakukan oleh Sha Shou adalah bentuk kemarahan yang terpendam.

Wu Xie kemudian merebahkan diri di atas gelaran daun yang disiapkan oleh Xiao Ge dan mencoba memejamkan mata sembari memegang erat-erat buku tersebut dalam dekapannya. Sementara itu, Xiao Ge di sampingnya hanya terdiam sambil sesekali melirik ke arah Wu Xie. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Wu Xie, tetapi tahu bahwa lelaki itu amat sangat kelelahan. 

"Wu Xie, apa kau bisa melihat itu?"

Sha Shou menunjuk ke arah sekelompok anak kecil yang tampak tertawa-tawa penuh kegirangan, tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ada satu anak kecil dengan tubuh ringkih, kecil, dan pakaian lusuh berjongkok sembari menangis.  Anak itu menunduk dalam, menyembunyikan wajah ketika anak-anak yang membentuk lingkaran mengencinginya.

Wu Xie terkejut melihat itu. Dia ingin berlari dan menghentikan aksi anak-anak tersebut, tetapi lengannya ditahan oleh Sha Shou. "Jangan. Cukup kau liat dan saksikan apa yang terjadi."

The Flower Ocean Hill [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang