Chapter 18

15.8K 1.4K 20
                                    

Seorang lelaki tergesa-gesa menuju ruang kaisar. Ia terlihat marah sekali. Ia tak menyangka ada hal yang terjadi selama ia pergi.

Brak! Lelaki itu membuka pintu dengan kasar.

"Kau sangat tidak sopan Samuel"ucap Kaisar kepada anaknya yang sedang berapi-api itu.

"Ayah! Apa yang terjadi selama aku pergi?! Apa ayah terkena sihir?! Bagaimana ayah bisa memberikan istana Permata kepada anak haram itu ayah!"teriak Samuel yang sangat kesal. Ia semalam mendapatkan kabar bahwa kaisar telah memberikan istana itu kepada Lynix dan kabar lain juga Sylvia jatuh sakit. Setelah mendengar itu ia segera pulang secepatnya mungkin.

"Itu hanyalah sebuah bangunan Samuel. Kau sudah mendapatkan istana yang jauh lebih besar."

"Tidak ayah! Istana itu seharusnya milikku calon kaisar yang tinggal disana! Ayah tau?! Sekarang semua orang membicarakan anak haram itu akan mengambil tahta ku. Bagaimana ayah bisa membiarkan itu?!"Kaisar menatap tajam pada Samuel. Akhir-akhir ini anaknya mulai kurang ajar padanya. Padahal kaisar selalu menerapkan tata Krama pada anaknya itu.

"Jika kau tetap ingin menjadi Penerus ku maka perbaiki sikap mu pada ku Samuel! Aku tak pernah mengajari mu untuk berteriak kepada orang tua mu! Sekarang Lynix itu kakak mu, kau harus menghargai nya. Jika sampai tahta jatuh ke tangan nya itu karena kelalaian mu sendiri" Samuel tak dapat berkata-kata. Ia mencoba menahan amarahnya sekarang lalu pergi dari sana. Ia merasa sekarang ayah nya sudah agak berpaling darinya itu pasti karena Lynix. Samuel bertekad untuk menyingkirkan Lynix dari istana segera. Ia tak ingin tahta yang ia impikan jatuh ke tangannya.

"Akan ku habisi kau anak haram!"

______________________________

Araila dan Elsyia asik mengobrol sampai tak sadar waktu sudah berlalu. Araila bangkit dari duduknya dan hendak pamit. Namun, sebuah ketukan pintu menghentikan niatnya. Seorang lelaki berambut pirang masuk dengan hanya menggunakan kemeja putih. Araila sejenak terpaku, karena lelaki itu begitu tampan.

"Ah, kakak kau sudah Pulang"ucap Elysia membuat Araila menatap Elsyia.

"Iya Ely. Kakak dengar kau kedatangan tamu. Aku merasa harus menyapanya" ucap lelaki itu dengan suara lembutnya. Seketika Araila dapat menyimpulkan bahwa lelaki ini adalah incaran wanita-wanita diluar sana.

"Kak, ini adalah Istri dari Pangeran pertama. Dan dia adalah orang yang sering ku ceritakan mungkin kau baru melihatnya" Lelaki itu kini tersenyum manis ke arah Araila.

"Salam Yang Mulia Putri. Saya Ezra Fients Brown. Maaf atas perilaku tidak sopan saya. Karena saya baru kembali jadi saya belum mengenal orang-orang disini"Araila langsung teringat dengan lelaki ini.

Ezra adalah anak laki-laki semata wayangnya Duke Brown. Sejak usia dua belas tahun ia sudah ke negeri seberang untuk menuntut ilmu kedokteran disana. Menurut novel ia akan menjadi dokter hebat di Elryia hingga menjadi dokter kekaisaran. Saat pergi ke istana ia tak sengaja bertabrakan dengan Sylvia yang membuatnya jatuh cinta pandangan pertama kepada Sylvia yang sosok wanita lemah lembut. Ezra tau Sylvia Putri Mahkota, ia hanya bisa mencintai nya dari jauh. Namun suatu ketika ia menolong Sylvia dari orang yang ingin melecehkan nya. Sylvia yang saat itu syok langsung menuduh Ezra sebagai pelakunya. Ezra yang tak punya bukti mengelak akhirnya dihukum gantung bersama keluarga nya yang dibasmi habis. Ezra seorang second lead yang malang. Padahal ia seorang lelaki yang menjadi incaran wanita di kekaisaran ini tapi ia malah jatuh cinta kepada orang yang salah.

"Tidak apa-apa tuan. Saya Araila Rosell Elryia." Balas Araila.

"Panggil saya senyaman anda Putri"ramah Ezra. Araila hanya tersenyum formal.

Aku Akan Menjadi Antagonis Untuk Mu Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz