Keganjilan (2)

2K 435 26
                                    

Di dunia Panduan Survival, konstelasi terbagi menjadi dua tipe. Tipe yang pertama adalah konstelasi yang bebas dan tidak terikat dengan apapun. Sedangkan tipe yang ke dua adalah yang tergabung dengan nebula tertentu.

[Manusia rendah berani mengancam bintang-bintang agung?!]

(Y/n) menyenuh lengan Dokja untuk menyembuhkan pria itu sementara Dokja hanya bisa menelan ludah menghadapi kekuatan amukan yang besar. Ada beberapa nebula terkenal di dunia ini yang berdasarkan pada mitologi di Bumi.

Seperti Nebula Asgard yang berasal dari mitologi Nordic dan Nebula Eden yang berasal dari mitologi terkait hari kiamat. Dan ada pula nebula yang tak kalah terkenalnya, yaitu Nebula Olympus yang saat ini berada di hadapan mereka.

Dokja pun berkata pada mereka, "...Pilih saja wujud sesukamu. Aku bukan fans."

Wajah Sangah pun berubah. Sang konstelasi yang memunculkan dirinya dengan tiba-tiba kini tampak sedikit kesal tidak dipedulikan, tapi  Dokja membiarkan saja hal tersebut dan terus bicara.

"Lagipula, probabilitas di skenario awal ini tidak akan mengizinkan akses untuk dewa-dewa Olympus, ya kan?"

[Kau...!]

Kalau tidak ada probabilitas yang berfungsi sebagai penyeimbang, area Seoul pasti akan hancur hanya dengan kemunculan 12 Dewa Olympus ke sini. Badai probabilitasnya akan sebesar badai topan di samudera.

Meski para dewa Olympus meremehkan dunia ini, akan tetapi bukan berarti mereka kelewat bodoh. Dokja pun melihat jalinan kekuatan magis yang mengelilingi tubuh Sangah. "Jadi, sepertinya saat ini yang bisa muncul hanya kamu ya, Kekasih Yang Ditinggalkan dalam Labirin."

Sama seperti Korea yang memiliki konstelasi terkenal, Olympus juga demikian. Malah, hampir semua konstelasi di Olympus merupakan konstelasi yang terkenal. Kekasih yang Ditinggalkan di Labirin adalah nama modifier Ariadne, kekasih Theseus.

"Olympus ternyata kelewat pelit ya, sampai hanya mengirimkan kamu saja yang beban probabilitasnya paling kecil."

[Tutup mulutmu! Beraninya Kau!]

Benang magis yang melayang-layang di sekelilingnya pun membuat tanah di sekitar menjadi bergetar dan terbelah.

Memang, Ariadne sendiri tidak bisa disepelekan begitu saja. Seberapa lemah kekuatan kisahnya sekalipun, tetap saja dia masih jauh lebih kuat dari mereka yang bukan konstelasi. Tapi setidaknya Dokja tahu dia tidak bisa melukai mereka.

Percikan listrik memenuhi udara di sekitarnya. Tanda belenggu probabilitas yang mulai bekerja membatasinya. Meski dia tidak hadir di sini sepenuhnya, akan tetapi tetap saja dia telah mengkonsumsi begitu banyak probabilitas saat berusaha merasuki dan mengambil alih tubuh inkarnasinya.

Terlebih lagi, Ariadne adalah konstelasi yang tergabung dalam nebula raksasa. Setiap pergerakannya tentu akan diperhatikan oleh setiap entitas agung lainnya. Suara lolongan pun terdengar dari The Great Hall yang melayang di atas langit Seoul.

Rasa takut penuh teror tiba-tiba menyerang tubuh (Y/n), berhasil membuat wanita itu merinding. Wajah Sangah yang dirasuki oleh Ariadne pun semakin memucat.

"Sepertinya kamu tidak punya banyak waktu lagi. Kita potong basa-basinya saja bagaimana?" Tanya Dokja. Inilah kenyataan yang harus dihadapi oleh konstelasi. Mereka memang entitas yang agung di alam Star Stream, akan tetapi mereka tetap terikat dengan belenggu probabilitas.

"Tampaknya Dewa dari dunia lain mulai menyadari keberadaanmu."

[...Bagaimana bisa manusia mengetahui itu?]

"Memangnya itu penting untuk kujawab sekarang? Bukannya kamu muncul di hadapanku karena ada yang ingin kamu sampaikan? Kurasa para konstelasi sekalipun tidak akan bisa menahan badai probabilitas yang satu ini."

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Where stories live. Discover now