Hari Ini.

3 1 0
                                    

Hari Sabtu. Hari yang disukai tentunya hari Minggu. Jeno masuk ke sekolah pukul 06.15 tetapi sekolah sudah lumayan ramai.

Jeno masuk ke kelasnya, dan mendapati 5 orang yang menunggu di kelas. Jaemin, haechan, yuna, wonyoung, dan shotaro.

"No! Akhirnya dateng juga" sahut haechan ia langsung duduk di bangku kosong depan bangku jaemin dan jeno.

"Gimana tidurnya? Nyenyak?" Tanya jaemin. Jeno duduk dan mengambil tangan jaemin yang di atas meja lalu memainkannya.

"Aku nyenyak kok, kalian gimana?" Bertiga hanya menganggukkan kepalanya saja sambil tersenyum. Memang keseharian mereka berempat jika datang sebelum bel masuk.

"Nanti kita mau main ke rumah lo jen, ajak beberapa orang juga, gapapa kan?" Shotaro memulai pembicaraan materi pagi ini.

"Siapa aja memangnya?" Jaemin membuka hp nya lalu memberitahu isi chat grup mereka yang belum dibaca oleh jeno.

Mas Renjun SIM1
Ini jadinya yang ikut siapa aja?

Mark Kelulusan
Mark, haechan, jaemin, renjun,
Shotaro, sungchan
Ada lagi?

BRAK!

Empat pemuda tersebut kaget dengan gebrakan meja dari wonyoung. Wonyoung menatap sinis mereka berempat, lalu menatap tajam haechan. Wajahnya ia dekatkan dengan wajah dirinya.

"Lo ambil bangku gua nggak bilang-bilang hm?" Suara gadis SMA yang satu itu membuat mereka sedikit terkejut. Haechan mengangguk santai.

"Kalian ada rencana apa pas pulsek hm? Ke rumah jeno? Ke rumah pacarnya jaemin hm?" Haechan mengangguk kembali dengan santai.

"Lo gabisa ik-

"DIEM! Gua mau ikut, gua bakal bawa motor sendiri, tenang aja, boleh kan? Gua gak beban"

"Lo nyindir gua ya?" Haechan memotong tak terima.

"Lo ngerasa? Ya baguslah" wonyoung pun menarik kursinya kembali lalu pergi dari meja mereka berempat. Jeno pun hanya tersenyum melihat kejadian tadi.


{ Hari Ini }

Di rumah jeno, mereka duduk di ruang tengah. Semenjak meninggalnya kedua orang tua jeno, hilangnya kakak dan adik jeno, kawan-kawan kelasnya sering ke rumah jeno untuk bermain.


"Maaf yaa masih berantakan, belum gua beresin" jeno tersenyum kikuk saat teman-temannya tak sungkan duduk di tikar kayu.


"Nggak papa jen, lagian rumah lo adem" ucap wonyoung yang menaruh tas kecilnya di dekat tv tabung dan membuka pintu belakang agar udara di luar masuk.


"Jen, gua izin tidur di kamar lo ye" haechan dan shotaro naik ke atas.


"Gua cuci yaa piring kotornya" wonyoung inisiatif mencuci piring kotor di rumah jeno. Terakhir wonyoung ke rumah jeno saat masih kelas 7 SMP, saat itu wonyoung sedang kerja kelompok dan hujan turun, wonyoung pun bisa merasakan kehangatan yang sebenarnya dari rumah ini.


Jaemin menghampiri jeno yang ada di sebuah gazebo kecil tepat depan jendela dapur. "Jen, aku nginep sini boleh? Nemenin kamu" jaemin membuka alas kaki lalu ikut duduk di samping jeno.

HINGGAP KEPALAWhere stories live. Discover now