Sepatu Jisung.

3 0 0
                                    

"YEYY SUDAH SAMPAI!!" Teriak jisung bahagia. Jeno membuka pintu rumahnya, jisung pun berlari ke dalam.

Tetapi sesaat kemudian setelah jisung berlari kesana kemari ia memasang raut sedihnya, seperti mencari sesuatu tetapi tidak bisa menemukannya.

"Jisung cari apa?" Tanya jaemin. Jisung pun menoleh ke arah jaemin. "Itu kak nana, anu, bang jeje kemana?" Jaemin dan lainnya agak gelagapan saat jisung terlihat benar-benar mencari keberadaan jaehyun.

"Abang jeje kerja dek jis, dek jis ganti pakaian dulu" jisung pun mengiyakan apa kata jeno meski responnya lesu.

{ Sepatu Jisung }

Jaemin dan jeno memasak sup sayur untuk makan malam mereka. Renjun dan haechan menyiapkan piring dan meja untuk makannya, mark dan jisung menunggu di ruang tamu. Sedangkan wonyoung dan yuna? Mereka diutus jeno untuk menjemput adik wonyoung.

"Nahh sudah siap tinggal nunggu temennya jisung" jisung menoleh kepada jaemin. Menatap bingung kekasih kakaknya.

"Tunggu aja ya hahaha" ucap jeno yang mulai mengambilkan nasi untuk teman-temannya. Jaemin dan jeno duduk berdua, di samping jaemin ada jisung, dan di samping jeno ada renjun, haechan, Mark.

BRAK!

"Pelan bodo! Ko ni tidak tau tata krama di rumah orang atau apa ha?!"

"CK BANYAK OMONG KAU"

"Maaf yaa kita telat, tadi leeseo drama sok introvert jad- AW! JAN KO CUBIT PULA KULIT SUSUKU INI!" Leeseo baru saja mencubit lengan kakaknya. Wonyoung dan leeseo memang terkenal tak pernah akur, tetapi sekalinya akur mampu membuat orang tertawa.

"Udah udah, ayo duduk di samping jisung situ" jeno mulai berbicara untuk menengahi keduanya. Leeseo pun duduk di dekat jisung, lalu yuna, disusul oleh wonyoung. Mereka pun makan bersama.

"Kakak nana"

"Iya jisung? Kenapa?"

"Minta tolong suapin, jisung kangen disuapin kakak nana"

"Siap, mana piringnya jisung? Ini ya, ayo buka dulu mulutnya"

Sebelum menghilang, jisung sering sekali meminta jaemin untuk menyuapinya.

"Kau nih sudah besar masih saja minta suap? Kau ada tangan kan?" Inilah alasan mengapa wonyoung tidak pernah mau membawa leeseo ke tempat kumpulnya ia dan kawan-kawan. Apalagi jika kumpul di tempat jeno.

"Heh bocah! Ko makan makanan kau tak payah urus yang lain"

"CK, urus campur"

"Sekali lagi kau macam tu, cece yakin habis ini kau ku lempar ke tpa"

"Ngapain kau lempar aku ke tempat penitipan anak?!"

"Siapa yang mau menitipkan? Orang tempat pembuangan anak"

"CECE!!!"

"STOP!" jisung berteriak, jisung memang butuh hiburan, tetapi bisakah hiburan tersebut bukan berasal dari perdebatan dan perkelahian kakak beradik?

"Kata ibu, makan itu harus tenang dan nikmat" jaemin dan jeno tersenyum, hah~ andai waktu itu jeno bisa melihat perkembangan jisung  beranjak remaja, pasti akan menjadi momen yang paling berbahagia.

{ Sepatu Jisung }

Jisung terpuruk di balkon atas sembari melihat-lihat langit malam. Ia merindukan bapak dan ibu, ia merindukan kakak-kakaknya. Ia berbicara di hati, tak apa ia memiliki banyak kekurangan tetapi ia ingin cukup harta saja yang kurang jangan keluarga.

Jaemin ke atas, mencari jisung. Melihat jisung sedang duduk di balkon sambil menatap langit.

"Adek jisung~" jisung menoleh, kakak nana nya datang dengan senyuman manis. Jaemin menghampiri jisung, ikut duduk dengannya. "Lagi ngapain nih? Anak ganteng" jaemin menggoda kecil bocah remaja di sampingnya. Jisung hanya tersenyum, "lihat-lihat bintang kak" ucap jisung yang dibalas dengan kekehan jaemin.

"Emmm jisung, masih mau sekolah gak?" Jisung menoleh tiba-tiba ke arah jaemin. "Mau banget kak, tapi icung takut kakak nono nggak punya uang buat sekolahin icung" jaemin tersenyum, jisung memang benar-benar anak baik.

"Nih, kakak kasih Sepatu, besok icung mandi yang wangi yang bersih, terus pakai baju yang kakak nana gantung di lemari ya? Oke?" Jisung masih kebingungan, apa yang dimaksud oleh kekasih kakaknya ini? Tetapi jisung tidak mau banyak bertanya, ia mengiyakan saja.

{ Sepatu Jisung }


Pagi tiba, jeno dan jisung pun bangun. Jeno menyiapkan roti gandum dan pisang untuk sarapan pagi ini, dan jisung sesuai apa kata jaemin.

Selepas mandi ia pun turun untuk menyapa sang kakak.

"Kakak!!"

"Iyaa, cepet habis itu makan ya dek jis, kakak mau...."

"Wawww icungna athuu, siap sekolah ya?"

"Sekolah?!" Jisung dan jeno sedikit terkejut atas perkataan jaemin.

Jaemin tersenyum dan tertawa, "Iya jen, jis, mama nyuruh aku buat sekolahin jisung" jeno hampir saja lupa, mama jaemin pemilik sekolah jisung waktu itu. Mama jaemin memegang 3 jenjang sekolah, kecuali SMA, mama jaemin hanya pemilik saja bukan kepala sekolahnya.

"Jadi ini icung sekolah lagi?" Jeno dan jaemin mengangguk. Jisung pun perlahan mengeluarkan air mata sambil tersenyum.

"Terimakasih banyak kak nana, terimakasih" jisung menunduk, melihat sepatunya. Persis dengan yang bapak beri dan selalu di sol oleh bapak dulu.

Sebenarnya, Sepatu itu adalah Sepatu jisung dulu. Jaemin meminta izin jeno untuk mengambilnya dan membuatnya menjadi seperti baru lagi tanpa menghilangkan bekas sol dan jahitan dari tangan bapak.


{ Hinggap Kepala }
To Be Continued


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HINGGAP KEPALAWhere stories live. Discover now