Ibu jaemin masuk kedalam ruangan yang biasanya dipakai untuk menyiksa seseorang yang dimana disana banyak sekali alat penyiksaan.
Dan disana ada jisung yang sedang dipasung keseluruhan tubuhnya pada meja melingkar yang berada ditengah-tengah ruangan.
Jaemin juga tadi meminta ibunya untuk tidak membunuh jisung agar anak yang ia kandung tidak menjadi yatim.
Ibu jaemin menyiksa jisung dengan membuat tubuh jisung dipenuhi dengan luka dan setelah itu ia menyuruh dokter keluarganya untuk menyembuhkan luka yang jisung terima.
Jaemin ingin sekali menemui jisung tapi ia tidak diperbolehkan oleh ibunya dan juga ia yang masih saja dikurung didalam kamar dan hanya renjun yang boleh masuk kedalam.
Kini telah bulan ke-7 kehamilan jaemin yang dimana perut jaemin sekarang sudah sangat besar.
" njun perut nana sakit ". Ucap jaemin sambil memegangi perutnya.
Renjun hanya bisa menenangkan jaemin agar membuatnya rileks.
" njun nana menginginkan sesuatu ". Ucap jaemin setelah sakit di perutnya menghilang.
" mau apa? ". Ucap renjun.
" menginginkan sesuatu yang menyerupai eskrim ". Ucap jaemin menggigit bibir bawahnya.
" hah.. Na jangan bikin gw pusing deh ". Ucap renjun kesal.
" menginginkannya lagi tapi dari orang lain ". Ucap jaemin.
Mereka berdua habis melakukan nya jadi mereka sama sekali tidak memakai apapun ditubuh mereka.
" yaudah nih kalau mau lagi ". Ucap renjun sambil menyeka selimut yang menutupi tubuhnya.
Jaemin memasang wajah sedihnya karena bukan itu yang ia inginkan tapi yang lain.
" kenapa? Bukannya kau menginginkannya lagi? ". Ucap renjun yang melihat jaemin memasang wajah sedihnya.
" nana sulit mendekat ". Ucap jaemin yang mencoba untuk memuaskan hasrat nya.
Tapi saat jaemin sudah kembali mengulum penis renjun, ia masih saja belum dapat memuaskan hasratnya.
Penis renjun cukup besar sampai sering membuatnya kesulitan untuk membiasakan penis renjun saat memasuki lubangnya dan juga mulutnya.
Tapi sekarang hasrat jaemin benar-benar masih belum dapat terpuaskan oleh penis renjun yang padahal biasanya penis renjun sellau dapat memuaskan dirinya.
Renjun yang mengetahui jika jaemin belum puas mencoba membuat jaemin puas dengan memasukan semakin dalam penisnya kedalam mulut jaemin.
Jaemin sampai harus menahan paha renjun agar tidak memasukan penisnya semakin dalam karena dirinya semakin kesulitan bernafas.
Jaemin hampir muntah saat penis renjun masuk terlalu dalam tapi ia menahannya.
Jaemin terus memukuli paha renjun karena ia sudah benar - benar tidak kuat.
" apakah masih belum puas? ". Tanya renjun sambil mengeluarkan penisnya.
" uhuk.. uhuk.. s-sakit tau ". Ucap jaemin terbatuk - batuk.
" yaudah sini nana aja yang melakukannya ". Ucap renjun sambil membantu jaemin agar tidak kesusahan dengan perutnya itu.
Jaemin mulai menjilati penis renjun bagaikan ia menjilati eskrim yang dimana itu membuat renjun terus mengeram kecil.
Jaemin mulai memasukan penis renjun kedalam mulutnya secara perlahan karena mulut kecilnya kesulitan untuk memasukan penis renjun.
" hiks.. nana menginginkan yang lain". Ucap jaemin sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan | {Sungjaem} And {Renmin}
Teen FictionAt first I just wanted to make this book for the Sungjaem couple but my mind suggested I add the Renmin partner and I complied and this is the result of my thoughts and I apologize if my writing is not good and I hope you guys are entertained Jaemin...